Yongle: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 11:
Zhu Di memberikan kontribusi besar dalam memperkuat pertahanan di perbatasan utara dan mengatasi gangguan keamanan dari Mongol. Ayahnya dan para bawahannya sangat mengagumi keberanian dan bakat kepemimpinannya. Ia adalah seorang yang mahir dalam seni perang, ilmu bela diri, dan sastra. Atas dasar ini Hongwu mempertimbangkan untuk memilihnya sebagai penerusnya berhubung ketiga kakak Zhu Di yaitu putra mahkota [[Zhu Biao]], [[Zhu Shuang]], dan [[Zhu Gang]] telah mati muda. Hongwu makin terkesan padanya setelah ia mampu melengkapi puisi jauh lebih baik dibanding cucunya [[Kaisar Jianwen|Zhu Yunwen]], yang adalah calon kaisar berikutnya. Namun atas keberatan dari beberapa menteri konservatif yang berpegang pada tradisi hak anak sulung, Hongwu pun tidak punya pilihan lain selain tetap menjadikan Zhu Yunwen, yang adalah putra sulung dari putra mahkota Zhu Biao, sebagai penerusnya.
 
== Perjuangan merebut tahtatakhta ==
Kaisar Hongwu wafat pada [[24 Juni]] [[1398]] dan Zhu Yunwen dinobatkan sebagai Kaisar Jianwen. Kaisar baru ini mengeluarkan kebijakan untuk memangkas kekuasaan para raja muda yang kebanyakan dari mereka adalah paman-pamannya, termasuk Zhu Di. Ketika Zhu Di bersama para pasukannya menuju ke Nanjing untuk memberi penghormatan terakhir pada ayahnya, Jianwen merasakan hal ini adalah ancaman sehingga dia memerintahkan pasukannya untuk menghalaunya kembali ke daerahnya. Ia pun terpaksa pulang dengan perasaan terhina. Bahkan setelah Hongwu dimakamkan pun, Jianwen tidak pernah mengizinkannya dan paman-pamannya yang lain mengunjungi makam Hongwu. Sejak itulah permusuhan antara paman dan keponakan itu makin meruncing.