Gereja Kelahiran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 80:
 
[[Berkas:Church of nativity 1880s.jpg|jmpl|Foto ruang Gereja Kelahiran dari era 1880-an]]
Pada tahun 1846, kerusakan pada Gereja Kelahiran dan situs di sekelilingnya sudah sangat parah tetapi tak kunjung diperbaiki sehingga rentan terhadap aksi penjarahan. Sebagian besar ubin pualamnya dijarah orang pada awal abad ke-19; banyak diantaranya dijadikan bagian dari bangunan-bangunan lain di kawasan itu, termasuk Haram Asy Syarif ([[Bukit Bait Suci|Bukit Haikal]]) di Yerusalem. Cakra bintang perak penanda tempat lahir Yesus di dalam Gua Kelahiran dicuri orang pada tahun 1846.<ref>{{cite book |last= Kraemer |first=Joel L. |title= Jerusalem: problems and prospects |url= https://archive.org/details/jerusalem00nmen |url-access= registration |year=1980}}</ref> Gereja Kelahiran mula-mula berada di bawah kewenangan pemerintah Kekaisaran Turki Osmanli, tetapi sekitar hari Natal tahun 1852, [[Napoleon III]] memaksa pemerintah Turki untuk mengakui kedaulatan Prancis atas tempat-tempat suci agama Kristen di [[Tanah Suci]].<ref>Royle. hlm. 19.</ref> Sultan Turki mengganti cakra bintang perak di Gua Kelahiran, lengkap dengan ukiran kalimat Latinnya, akan tetapi Kekaisaran Rusia mempermasalahkan peralihan kewenangan ini. Rusia menuntut Turki menaati isi [[Perjanjian Küçük Kaynarca]], lantas mengerahkan angkatan bersenjatanya ke daerah sekitar [[Sungai Donau]]. Akibatnya, Sultan Turki menerbitkan [[firman]] yang membatalkan pengakuan terhadap kedaulatan Prancis, dan mengakui kembali kedaulatan Yunani atas gereja-gereja di Tanah Suci untuk sementara waktu. Segala kemelut ini mengobarkan konflik di antara Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Turki Osmanli sehubungan dengan kewenangan atas tempat-tempat suci agama Kristen di Tanah Suci.
 
=== Abad ke-20 sampai sekarang ===<!--