Zainal Afif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 7:
 
== Pergi dan tak pernah kembali ==
Pada [[27 September]] [[1965]], Afif -- demikian ia biasa disapa kawan-kawannya -- bersama empat rekannya sesama pengarang Indonesia diutus oleh pemerintah Indonesia ke [[Beijing]] untuk kunjungan kebudayaan dan menghadiri perayaan nasional berdirinya [[Republik Rakyat TiongkokCina]]. Selain Afif, anggota rombongan itu adalah [[Aziz Akbar]], [[Kusni Sulang]], [[Sukaris]], dan [[A. Kohar Ibrahim]]. Perjalanan yang direncanakan cuma untuk sebulan itu ternyata berubah menjadi perjalanan yang teramat panjang. Sebagian orang -- seperti halnya Afif -- bahkan tak pernah lagi menghirup udara di tanah kelahirannya.
 
Pada tanggal [[30 September]], atau tepatnya dini hari [[1 Oktober]] [[1965]], Indonesia dilanda oleh pergolakan politik yang dahsyat yang mengakibatkan ratusan ribu -- atau bahkan diperkirakan satu juta lebih -- orang dibunuh. Afif, seperti banyak orang Indonesia lainnya yang saat itu berada di luar negaranya, akhirnya memutuskan untuk menunda kepulangannya demi keselamatannya sendiri. Demikianlah akhirnya Zainal terpaksa hidup di pengasingan sampai akhir hayatnya.