Muhammad Lukman Edy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 33:
Bagi sebagian kalangan, karier Lukman Edy (LE) mungkin terlalu cepat melejit. Ia menjadi menteri ketika usianya belum genap 37 tahun. Tetapi tidak bagi si empunya nama. Sebab, ia sudah terbiasa menjadi yang termuda dalam banyak jenjang karier politiknya. Predikat 'yang termuda' selalu disandang LE sejak ia memulai karier organisasi di bangku kuliah di [[Universitas Brawijaya]] dulu. Ia masuk senat mahasiswa ketika baru menapaki semester I. Sementara yang lain biasanya baru terlibat saat sudah semester IV, V, atau VI.<ref>https://www.merdeka.com/muhammad-lukman-edy/</ref>
 
Karier politik LE juga moncer di usia muda. Ketika reformasi baru bergulir, pria Kelahiran [[Teluk Pinang, Gaung Anak Serka, Indragiri Hilir|Teluk Pinang]], 26 November 1970 ini langsung menjadi anggota DPRD Riau. Padahal waktu itu umurnya belum genap 28 tahun. Dalam waktu dekat, ia menjadi Ketua DPW PKB Riau. Umurnya waktu itu masih 29 tahun. Di PKB, dan menjadi ketua DPW termuda se-Indonesia. Kemudian setelah itu ia menjadi orang nomor dua di PKB. Setelah Muhaimin terpilih sebagai Ketua Umum PKB di Muktamar PKB 2005 lalu, LE menjadi Sekjen. Menurut LE, menjadi Sekjen PKB bukan pilihan mudah. Sebab, ia hanyalah orang kampung yang sama sekali belum mengenal medan politik Jakarta. Ia juga harus meninggalkan banyak hal di Riau ketika infrastruktur politik dan ekonomi sudah rapi dibangun. Ia harus meninggalkan change menjadi Wakil Gubernur Kepulauan Riau yang baru dimekarkan dan banyak kemungkinan peran strategis lainnya.<ref>https://www.merdeka.com/muhammad-lukman-edy/</ref> Setahun menjadi Sekjen [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]], ketika reshuffle kabinet tahap pertama, tawaran untuk masuk dalam jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu muncul. Nama LE masuk nominator bersama Erman Suparno, Effendi Choiri, dll. Tetapi mungkin karena faktor usia, tawaran itu akhirnya lepas. Peluang menjadi menteri akhirnya terbuka ketika ada reshuffle tahap kedua. Lukman Edy terpilih menjadi [[Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia|Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (Skrg Kemendes PDT)]] menggantikan Syaifullah Yusuf yang pindah haluan politik ke [[PPP]].<ref>http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef6b1</ref>
 
== Pendidikan ==
 
* S-1 Teknik Sipil, [[Universitashttps://ub.ac.id Muhammadiyah Yogyakarta|Universitas MuhammadiyyahBrawijaya Yogyakarta]Malang] ([[1995|Lulus 1995]])
* S-2 Administrasi Pembangunan, [[Universitas Padjadjaran|Universitas Padjajaran]] ([[2004]])
* S-3 Sosiologi dan Antropologi, [[Universitas Malaya]], [[Malaysia]] ([[2010]])
Baris 43:
== Pengalaman Organisasi ==
 
* Ketua Umum Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) Malang
* BEM Universitas UMY
*Ketua/Koordinator Forum Komunikasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau Se-Indonesia (Forkom IPEMARI)
* [[PMII]] [[Komisariat]] [[Universitas Brawijaya|UB]]
*Panitia Pembentukan ICMI
* [[PMII]] [[Komisariat]] [[Universitas Brawijaya|UB]]
* Ketua DPW [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]] Prov.Riau
* Wakil Ketua DPD Gapensi [[Riau]]
*Ketua Bidang Sertifikasi dan Akreditasi Kadin, Riau
*Ketua Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (AKAINDO) Riau
* Ketua LPNU [[Riau]]
* Wakil Sekertaris lembaga Adat Melayu [[Riau]]
Baris 52 ⟶ 56:
* Pengurus [[Kamar Dagang dan Industri Indonesia|Kadin]] [[Riau]]
* Ketua Umum PB [[PTMSI]]<ref>{{Cite web|url=http://www.tribunnews.com/sport/2016/04/05/lukman-edy-dari-dulu-saya-suka-tenis-meja|title=Lukman Edy: Dari Dulu Saya Suka Tenis Meja|website=Tribunnews.com|language=id-ID|access-date=2019-06-08}}</ref>
* Sekjen DPP [[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]]
 
== Calon Gubernur Riau ==
'''Pilkada Serentak 2018''' (selanjutnya disebut '''Pilgub Riau 2018''') dilaksanakan pada 27 Juni 2018 untuk menentukan [[Daftar Gubernur Riau|Gubernur]] dan [[Wakil Gubernur Riau]] periode 2018–2023. Ini merupakan pemilihan kepada daerah ketiga bagi Riau yang dilakukan secara langsung menggunakan sistem pencoblosan. Jadwal pemilihan ini mengikuti jadwal [[Pemilihan kepala daerah di Indonesia#Pilkada Serentak 2018|pilkada serentak]] gelombang ketiga pada Juni 2018. Pilgub Riau 2018 diikuti oleh 3 pasang calon (paslon) dan LE berpasangan dengan Hardianto dengan nomor urut 2.<ref>https://news.detik.com/berita/d-3807410/akhirnya-pkb-dan-gerindra-usung-lukman-edy-hardianto-di-pilgub-riau</ref><ref>https://news.okezone.com/read/2018/01/09/340/1842303/gerindra-indikasikan-dukung-duet-lukman-edy-hardianto-di-pilgub-riau-2018</ref> Dalam [[Pemilihan umum Gubernur Riau 2018|Pilgub Riau 2018]] ini, LE harus rela menerima kekalahannya dengan meraup 311.711 suara atau 16,05% atau menduduki posisi kedua setelah kalah dari pasangan [[Syamsuar]] dan [[Edy Nasution]] yang meraup 764.378 suara atau 39,35% dari rakyat Riau.
 
<br />
 
== Penghargaan ==
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI) nonstop 26 jam tanpa putus (versi Museum Rekor Indonesia)
 
[[Bintang Mahaputera Adipradana]]
 
== Refrensi ==