Pantai Samas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks semi otomatis (-Obyek, +Objek; -obyek, +objek)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
== Konservasi penyu ==
Hamparan pasir Pantai Samas sering digunakan sebagai lokasi bertelur sejumlah penyu langka seperti [[Penyu Hijauhijau]], [[Penyu Sisiksisik]], [[Penyu Blimbingbelimbing]], dan [[Penyu Lekang|Penyu lekang]]<ref name="penyu"/>. Berburu telur-telur penyu di sepanjang hamparan pantai tersebut sering dilakukan oleh nelayan setempat untuk berbagai keperluan. Namun, atau prakarsa dan kesadaran sejumlah nelayan pantai Samas bersama [[Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta]] serta sejumlah lembaga swadaya lingkungan maka dibentuk [[Forum Konservasi Penyu Bantul]] dengan anggota para nelayan yang dulunya berburu telur panyu<ref name="penyu"/>.
 
Penyu-penyu sering mendarat di pantai Samas untuk bertelur. Forum ini menerapkan penetasan secara semi alami untuk telur-telur penyu yang akan menetas. Biasanya, oleh Forum Konservasi Penyu Bantul telur penyu yang telah diletakkan ke pasir oleh induknya akan dipindahkan ke sarang buatan<ref name="penyu"/>. Setelah menetas, anak penyu tersebut ditempatkan di kolam pemeliharaan yang dikelola Karena yang dilakukan adalah penetasan semi alami, maka pelepasan ke laut harus menunggu 3 bulan agar lebih kuat. Anak penyu yang ditempatkan di kolam pemeliharaan diberi pakan telur semut (''kroto'') atau ikan yang dicacah<ref name="penyu">{{cite web