Dharmasraya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarna bumi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Swarna bumi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 43:
Prasasti kedua berselang lebih dari satu abad kemudian, yaitu [[Prasasti Padang Roco]] tahun [[1286]]. Prasasti ini menyebut raja Swarnabhumi bernama [[Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa|Maharaja Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa]] yang mendapat kiriman hadiah [[Arca Amoghapasa]] dari Raja [[Kertanagara]], raja [[Kerajaan Singhasari|Singhasari]] di [[Pulau Jawa]]. Arca tersebut kemudian diletakkan di Dharmasraya.
 
Dharmasraya dalam ''[[Pararaton]]'' merupakan ibu kota dari negeri ''bhūmi mālayu''. Dengan demikian, Tribhuwanaraja dapat pula disebut sebagai raja Malayu. Tribhuwanaraja sendiri kemungkinan besar adalah keturunan dari Trailokyaraja. Oleh karena itu, Trailokyaraja pun bisa juga dianggap sebagai raja Malayu, meskipun [[prasasti Grahi]] tidak menyebutnya dengan jelas. Sebab prasasti grahi hanya menyebut nama raja saja tidak menyebut kerajaannya baik Darmas Raya atau Melayu. Berdasarkan nama gelar raja itu jelas Srimat adalah gelar raja keturunan Tamil dari Colla India. Sedangkan Warma Dewa juga jelas gelar dari dinasti Sailendra, sedangkan Mauli belum jelas dari dinasti mana. Tapi yang jelas dari gelar dinasti itu adalah percampuran dinasti Colla dan dinasti Sailendra Yang waktu itu sedang berkuasa di kerajaan Palembang Bukit Siguntang dengan raja nya Kolothungga/ Diwakara dan keturunannya.
 
Yang menarik di sini adalah daerah kekuasaan Trailokyaraja pada tahun 1183 telah mencapai Grahi, yang terletak di selatan [[Thailand]] ([[Chaiya]] sekarang). Itu artinya, setelah Sriwijaya mengalami kekalahan, MalayuSriwijaya masih mampu bangkit kembali sebagaimasih penguasamampu [[Selatmembantu Malaka]].pembangunan Namun,kuil kapandi kiranyaCina kebangkitanbahkan tersebutmampu dimulaimelakukan tidakserangan dapatbalik dipastikan.ke Darikerajaan catatanColla Tiongkok<refdan name="Muljana">Slametmampu Muljana.menghancurkan 2006.Colla ''Sriwijaya''yang selanjutnya dinasti colla dipegang oleh keturunan Kulothungga yakni keturunan Rajendra dan raja-raja dari Bukit Siguntang Palembang. Yogyakarta: LKIS</ref>Sehingga kerajaan Bukit Sigintang Palembang kembali sebagai penguasa [[Selat Malaka]]. disebutkan bahwa pada tahun 1082 masih ada utusan dari ''Chen-pi'' (Jambi) sebagai bawahan San-fo-ts'i, dan disaat bersamaan muncul pula utusan dari ''Pa-lin-fong'' (Palembang) yang masih menjadiketurunan bawahanRajendra- palembang. keluarga Rajendra.
 
Istilah ''Srimat'' yang ditemukan di depan nama Trailokyaraja dan Tribhuwanaraja berasal dari bahasa [[Tamil]] yang bermakna ”''tuan pendeta''”. Dengan demikian, kebangkitan kembali Kerajaan Malayu dipelopori oleh kaum pendeta. Namun, tidak diketahui dengan jelas apakah pemimpin kebangkitan tersebut adalah Srimat Trailokyaraja, ataukah raja sebelum dirinya. Karena sampai saat ini belum ditemukan prasasti Wangsa Mauli yang lebih tua daripada prasasti Grahi.
Baris 65:
 
== Dalam Kitab Nagarakretagama ==
[[Kakawin Nagarakretagama]] yang ditulis tahun 1365 menyebut ''bhumi melayu'' sebagai salah satu di antara sekian banyak negeri jajahan [[Kerajaan Majapahit]].<ref name="Hendrik Kern, Nāgarakṛtāgama">{{cite book|first=Hendrik|last=Kern|coauthors=|title=H. Kern: deel. De Nāgarakṛtāgama, slot. Spraakkunst van het Oudjavaansch|publisher=M. Nijhoff|year=1918|isbn=|pages='''265-275'''|chapter='''VI'''}}</ref> Namun interpretasi isi yang menguraikan daerah-daerah "wilayah" kerajaan Majapahit yang harus mengantarkan upeti ini masih kontroversial, sehingga dipertentangkan sampai hari ini. Pada tahun 1339 Adityawarman dikirim sebagai ''uparaja'' atau raja bawahan Majapahit, sekaligus melakukan beberapa penaklukan yang dimulai dengan menguasai Palembang<ref name="Muljana">Slamet Muljana. 2006. ''Sriwijaya''. Yogyakarta: LKIS</ref>. ''Kidung Pamacangah'' dan ''Babad Arya Tabanan'' menyebut nama Arya Damar sebagai bupati Palembang yang berjasa membantu [[Gajah Mada]] menaklukkan Bali pada tahun 1343<ref>Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, 1996, ''Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan'', Denpasar: Upada Sastra.</ref>. Menurut Prof. C.C. Berg, tokoh ini dianggapnya identik dengan Adityawarman<ref name="Berg" />.
 
== Dari Dharmasraya ke Malayapura ==