Keraton Surakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 21:
 
=== Kompleks Alun-alun Lor/Utara ===
[[Berkas:Sasana sumewa.jpg|jmpl|ka|Pedopo Bangsal Ageng Pagelaran Sasono Sumewo.]]
[[Berkas:Sasana Sumewa.jpg|jmpl|ka|Bagian dalam Pendopo Ageng Bangsal Pagelaran Sasano Sumewo.]]
Kompleks ini meliputi Gapura ''Gladag'', ''Pangurakan'', ''Alun-alun Lor'', dan [[Masjid Agung Surakarta]]. ''Gladag'' yang sekarang dikenal dengan Perempatan Gladag di Jalan Slamet Riyadi [[Surakarta|Solo]]. Pada zaman dahulu, ''space area'' di sekitar ''Gladag'' dan gapura kedua dipakai sebagai tempat menyimpan binatang hasil buruan sebelum ''digladag'' (dipaksa) dan disembelih di tempat penyembelihan. Wujud arsitektur pada kawasan ''Gladag'' ini mengandung arti simbolis ajaran langkah pertama dalam usaha seseorang untuk mencapai tujuan ke arah ''Manunggaling Kawula Gusti'' (Bersatunya Rakyat dengan Raja). Alun-alun merupakan tempat diselenggarakannya upacara-upacara kerajaan yang melibatkan rakyat. Selain itu alun-alun menjadi tempat bertemunya Sri Sunan dan rakyatnya. Di pinggir alun-alun ditanami sejumlah pohon beringin. Di tengah-tengah alun-alun terdapat dua batang pohon beringin (''Ficus benjamina''; Famili ''Moraceae'') yang diberi pagar. Kedua batang pohon ini disebut ''Waringin Sengkeran'' (harifah: beringin yang dikurung) yang diberi nama ''Dewadaru'' dan ''Jayadaru''.