Operasi Alpha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Baris 14:
Setelah mengirimkan teknisi, 10 Pilot TNI AU diberangkatkan ke Israel. Bahkan 10 pilot itu tidak tahu mereka akan diberangkatkan ke mana. 10 Pilot tersebut berangkat dengan pesawat [[Garuda Indonesia]] dari [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]] ke [[Bandar Udara Paya Lebar]], [[Singapura]].<ref name="republika" /> Setelah mendarat, di Singapura mereka dijemput oleh beberapa petugas intel ABRI. Saat makan malam, salah seorang perwira Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI meminta [[paspor]], dan kemudian mengganti dengan Surat Perintah Laksana Paspor (SPLP).<ref name="republika" />
 
Saat itu lahitulah Kepala BAIS ABRI Mayor Jenderal [[Benny Moerdani]], memberikan perintah. [[Mayjen]] Benny Moerdani menyatakan bahwa operasi tersebut adalah misi rahasia. Jika misi gagal, pemerintah Indonesia tidak akan mengakui kewarganegaraan mereka. Benny juga memberikan pilihan jika ada yang ragu silakan kembali. Operasi ini dianggap berhasil jika pesawat tempur A-4 Skyhawk yang diberi kode 'merpati' sudah masuk ke Indonesia. Mereka mulai sadar akan diterbangkan ke ke Israel.<ref name="detik" />
 
Malam itu juga sepuluh penerbang diganti identitasnya. Bu kanBukan dengan nama Indonesia dan bukan sebagai tentara warga negara Indonesia. Kemudian mereka diterbangkan ke [[Bandara Frankfurt]], [[Jerman]]. Sampai di situ mereka juga tidak mengetahui perjalanan selanjutnya. Sampai akhirnya menerima [[boarding pass]] untuk penerbangan berikutnya, menuju [[Bandara Ben Gurion]] di [[Tel Aviv]], Israel.
 
=== Israel ===