Gajah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 39:
=== Evolusi dan kerabat yang sudah punah ===
Diperkirakan terdapat lebih dari 161 anggota ordo Proboscidea dan tiga peristiwa [[radiasi adaptif|radiasi evolusioner]]. Kemunculan hewan-hewan Proboscidea pertama, yaitu ''[[Eritherium]]'' dan ''[[Phosphatherium]]'' dari Afrika pada [[Kala (geologi)|kala]] [[Paleosen]] akhir, menjadi tanda terjadinya peristiwa radiasi pertama.<ref name="Gheerbrant">{{cite journal |author=Gheerbrant, E. |year=2009 |title=Paleocene emergence of elephant relatives and the rapid radiation of African ungulates |journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) |volume=106 |issue=26 |pages=10717–10721 |doi=10.1073/pnas.0900251106 |url=http://www.pnas.org/content/106/26/10717.full |pmid=19549873 |pmc=2705600}}</ref> Pada kala [[Eosen]], terdapat
[[Berkas:Moeritherium sp.jpg|jmpl|kiri|Kerangka ''Moeritherium'' di [[Jepang]].]]
Peristiwa radiasi evolusioner kedua berlangsung dengan munculnya [[gomphothere]] pada kala Miosen,<ref name=Sukumar17/> yang kemungkinan berevolusi dari ''Eritreum'';<ref name=link/> famili ini berasal dari [[Afrika]] dan menyebar ke semua benua kecuali [[Australia]] dan [[Antartika]]. Anggota kelompok ini meliputi ''[[Gomphotherium]]'' dan ''[[Platybelodon]]''.<ref name=Sukumar17/> Radiasi evolusioner ketiga terjadi pada akhir Miosen dan mengakibatkan munculnya famili Elephantidae, yang berasal dari gomphothere dan secara perlahan menggantikan mereka.<ref>Sukumar, hlm. 22.</ref> ''[[Primelephas|Primelephas gomphotheroides]]'' dari Afrika menghasilkan ''Loxodonta'', ''Mammuthus'', dan ''Elephas''. ''Loxodonta'' merupakan percabangan pertama, yang berlangsung antara kala Miosen dan [[Pliosen]], sementara ''Mammuthus'' dan ''Elephas'' berpisah pada awal kala Pliosen. ''Loxodonta'' tetap menghuni Afrika, sementara ''Mammuthus'' dan ''Elephas'' menyebar ke Eurasia, dan ''Mammuthus'' mencapai Amerika Utara. Pada saat yang sama,
[[Berkas:Wooly Mammoth-RBC.jpg|jmpl|ka|Model ''[[Mammuthus primigenius]]'' di [[Royal BC Museum]], [[Victoria, British Columbia|Victoria]], [[British Columbia]].]]
Pada awal kala [[Pleistosen]], tingkat [[spesiasi]]
Proboscidea mengalami beberapa tren evolusi, seperti pembesaran ukuran, yang membuat banyak spesies memiliki tinggi hingga mencapai 4 m.<ref name=evolution/> Seperti [[megaherbivora]] lainnya, termasuk [[Sauropoda]] yang telah punah, ukuran gajah mungkin berkembang untuk memungkinkan mereka bertahan dengan memakan tumbuhan bernutrisi rendah.<ref>{{cite journal |author=Carpenter, K. |year=2006<!-- |chapter=Biggest of the big: a critical re-evaluation of the mega-sauropod ''Amphicoelias fragillimus'' Cope, 1878 -->|editor-last=Foster, J.R. and Lucas, S.G. (eds.) |title= Paleontology and Geology of the Upper Jurassic Morrison Formation |series=New Mexico Museum of Natural History and Science Bulletin |publisher=New Mexico Museum of Natural History and Science |volume=36 |pages=131–138}}</ref> Tungkai mereka tumbuh menjadi lebih panjang dan kakinya menjadi lebih pendek dan luas. Proboscidea awal memiliki [[tulang rahang]] yang lebih panjang dan kranium (batok kepala) yang lebih kecil, sementara Proboscidea selanjutnya memiliki tulang rahang yang lebih pendek, yang menggeser [[pusat massa|pusat gravitasi]] kepala. Tengkorak menjadi lebih besar, terutama kraniumnya, sementara leher memendek agar lebih dapat menopang tengkorak. Pembesaran ukuran mengakibatkan munculnya belalai yang membantu menjangkau sesuatu. Jumlah [[gigi geraham kecil]], [[gigi seri]], dan [[gigi taring]] berkurang. Gigi geraham dan geraham kecil menjadi lebih besar dan terspesialisasi. Gigi seri kedua atas berubah menjadi taring, yang mungkin berbentuk lurus, melengkung (ke atas atau ke bawah), atau berputar (tergantung spesies). Pada beberapa spesies Proboscidea, taringnya berasal dari gigi seri bawahnya.<ref name=evolution>{{cite journal|author=Shoshani, J.|year=1998|title=Understanding proboscidean evolution: a formidable task|journal=Trends in Ecology and Evolution|volume=13|issue=12|pages=480–87|doi=10.1016/S0169-5347(98)01491-8}}</ref> Gajah masih menunjukkan beberapa karakteristik yang merupakan turunan dari nenek moyang mereka yang akuatik, seperti anatomi [[telinga tengah]] dan [[testis]] internal pada jantan.<ref name=snorkel/>
|