Gajah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
k →‎Klasifikasi, spesies, dan subspesies: cetak miring hanya untuk genus dan spesies
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
* ''[[Elephas]]''}}
}}
'''Gajah''' adalah mamalia besar dari famili ''[[Elephantidae]]'' dan ordo ''[[Proboscidea]]''. Secara tradisional, terdapat dua spesies yang diakui, yaitu [[gajah afrika]] (''Loxodonta africana'') dan [[gajah asia]] (''Elephas maximus''), walaupun beberapa bukti menunjukkan bahwa [[gajah semak afrika]] dan [[gajah hutan afrika]] merupakan spesies yang berbeda (''L. africana'' dan ''L. cyclotis''). Gajah tersebar di seluruh [[Afrika sub-Sahara]], [[Asia Selatan]], dan [[Asia Tenggara]]. ''Elephantidae'' adalah satu-satunya famili dari ordo ''Proboscidea'' yang masih ada; famili lain yang kini sudah punah termasuk [[mamut]] dan [[mastodon]]. Gajah afrika jantan merupakan hewan darat terbesar dengan tinggi hingga 4 m dan massa yang juga dapat mencapai 7.000 kg. Gajah memiliki ciri-ciri khusus, dan yang paling mencolok adalah belalai atau [[proboscis]] yang digunakan untuk banyak hal, terutama untuk bernapas, menghisap air, dan mengambil benda. [[Gigi seri]]nya tumbuh menjadi taring yang dapat digunakan sebagai senjata dan alat untuk memindahkan benda atau menggali. Daun telinganya yang besar membantu mengatur suhu tubuh mereka. Gajah afrika memiliki telinga yang lebih besar dan punggung yang cekung, sementara telinga gajah asia lebih kecil dan punggungnya cembung.
 
Gajah merupakan hewan [[herbivora]] yang dapat ditemui di berbagai habitat, seperti [[sabana]], hutan, [[gurun]], dan [[rawa-rawa]]. Mereka cenderung berada di dekat air. Gajah dianggap sebagai [[spesies kunci]] karena dampaknya terhadap lingkungan. Hewan-hewan lain cenderung menjaga jarak dari gajah, dan predator-predator seperti [[singa]], [[harimau]]. [[hyena]], dan [[Canidae|anjing]] liar biasanya hanya menyerang gajah muda. Gajah betina cenderung hidup dalam kelompok keluarga, yang terdiri dari satu betina dengan anak-anaknya atau beberapa betina yang berkerabat beserta anak-anak mereka. Kelompok ini dipimpin oleh individu gajah yang disebut [[matriarki|matriark]], yang biasanya merupakan betina tertua. Gajah memiliki struktur [[kelompok fisi-fusi]], yaitu ketika kelompok-kelompok keluarga bertemu untuk bersosialisasi. Gajah jantan meninggalkan kelompok keluarganya ketika telah mencapai masa [[pubertas]], dan akan tinggal sendiri atau bersama jantan lainnya. Jantan dewasa biasanya berinteraksi dengan kelompok keluarga ketika sedang mencari pasangan dan memasuki tahap peningkatan [[testosteron]] dan agresi yang disebut [[musth]], yang membantu mereka mencapai [[dominasi (etologi)|dominasi]] dan keberhasilan reproduktif. Anak gajah merupakan pusat perhatian kelompok keluarga dan bergantung pada induknya selama kurang lebih tiga tahun. Gajah dapat hidup selama 70 tahun di alam bebas. Mereka berkomunikasi melalui sentuhan, penglihatan, penciuman, dan suara; gajah juga menggunakan [[infrasonik]] dan [[komunikasi seismik]] untuk jarak jauh. Kecerdasan gajah telah dibandingkan dengan kecerdasan [[primata]] dan [[cetacea]]. Mereka tampaknya memiliki [[Kesadaran hewan|kesadaran diri]] dan menunjukkan [[empati]] kepada gajah lain yang hampir atau sudah mati.
Baris 39:
 
=== Evolusi dan kerabat yang sudah punah ===
Diperkirakan terdapat lebih dari 161 anggota ordo ''Proboscidea'' dan tiga peristiwa [[radiasi adaptif|radiasi evolusioner]]. Kemunculan hewan-hewan ''Proboscidea'' pertama, yaitu ''[[Eritherium]]'' dan ''[[Phosphatherium]]'' dari Afrika pada [[Kala (geologi)|kala]] [[Paleosen]] akhir, menjadi tanda terjadinya peristiwa radiasi pertama.<ref name="Gheerbrant">{{cite journal |author=Gheerbrant, E. |year=2009 |title=Paleocene emergence of elephant relatives and the rapid radiation of African ungulates |journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS) |volume=106 |issue=26 |pages=10717–10721 |doi=10.1073/pnas.0900251106 |url=http://www.pnas.org/content/106/26/10717.full |pmid=19549873 |pmc=2705600}}</ref> Pada kala [[Eosen]], terdapat ''[[Anthracobunidae]]'' dari anak benua India dan ''[[Numidotherium]]'', ''[[Moeritherium]]'', dan ''[[Barytherium]]'' dari Afrika. Hewan-hewan ini relatif kecil dan bersifat akuatik. Nantinya, [[genus|genera]] seperti ''[[Phiomia]]'' dan ''[[Palaeomastodon]]'' muncul; habitat ''Palaeomastodon'' kemungkinan berada di hutan atau daerah berhutan terbuka. Keanekaragaman ''Proboscidea'' mulai berkurang pada kala Oligosen.<ref>Sukumar, hlm. 13–16.</ref> Salah satu spesies penting dari kala ini adalah ''[[Eritreum melakeghebrekristosi]]'' dari [[Tanduk Afrika]], yang mungkin merupakan nenek moyang gajah.<ref name=link>{{cite journal|author=Shoshani, J.; Walter, R. C.; Abraha, M.; Berhe, S.; Tassy, P.; Sanders, W. J.; Marchant, G. H.; Libsekal, Y.; Ghirmai, T.; Zinner, D.|year=2006|title=A proboscidean from the late Oligocene of Eritrea, a "missing link" between early Elephantiformes and Elephantimorpha, and biogeographic implications|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=103|issue=46|pages=17296–301|doi=10.1073/pnas.0603689103}}</ref> Pada awal periode [[Miosen]] terjadi diversifikasi kedua dengan munculnya ''[[Deinotheriidae]]'' dan ''[[Mammutidae]]''. Deinotheriidae memiliki kekerabatan dengan ''Barytherium'' dan hidup di Afrika dan [[Eurasia]],<ref name=Sukumar17>Sukumar, hlm. 16–19.</ref> sementara ''Mammutidae'' mungkin merupakan keturunan ''Eritreum''<ref name=link/> dan menyebar ke [[Amerika Utara]].<ref name=Sukumar17/>
[[Berkas:Moeritherium sp.jpg|jmpl|kiri|Kerangka ''Moeritherium'' di [[Jepang]].]]
Peristiwa radiasi evolusioner kedua berlangsung dengan munculnya [[gomphothere]] pada kala Miosen,<ref name=Sukumar17/> yang kemungkinan berevolusi dari ''Eritreum'';<ref name=link/> famili ini berasal dari [[Afrika]] dan menyebar ke semua benua kecuali [[Australia]] dan [[Antartika]]. Anggota kelompok ini meliputi ''[[Gomphotherium]]'' dan ''[[Platybelodon]]''.<ref name=Sukumar17/> Radiasi evolusioner ketiga terjadi pada akhir Miosen dan mengakibatkan munculnya famili ''Elephantidae'', yang berasal dari gomphothere dan secara perlahan menggantikan mereka.<ref>Sukumar, hlm. 22.</ref> ''[[Primelephas|Primelephas gomphotheroides]]'' dari Afrika menghasilkan ''Loxodonta'', ''Mammuthus'', dan ''Elephas''. ''Loxodonta'' merupakan percabangan pertama, yang berlangsung antara kala Miosen dan [[Pliosen]], sementara ''Mammuthus'' dan ''Elephas'' berpisah pada awal kala Pliosen. ''Loxodonta'' tetap menghuni Afrika, sementara ''Mammuthus'' dan ''Elephas'' menyebar ke Eurasia, dan ''Mammuthus'' mencapai Amerika Utara. Pada saat yang sama, ''[[Stegodontidae]]'' (famili ''Proboscidea'' lain yang merupakan keturunan dari gomphothere) menyebar di Asia, termasuk di anak benua India, [[Tiongkok]], [[Asia Tenggara]], dan [[Jepang]]. ''Mammutidae'' terus berevolusi menjadi spesies baru, seperti [[Mastodon|mastodon amerika]].<ref>Sukumar, hlm. 24–27.</ref>
[[Berkas:Wooly Mammoth-RBC.jpg|jmpl|ka|Model ''[[Mammuthus primigenius]]'' di [[Royal BC Museum]], [[Victoria, British Columbia|Victoria]], [[British Columbia]].]]
Pada awal kala [[Pleistosen]], tingkat [[spesiasi]] ''Elephantidae'' meninggi. ''[[Loxodonta atlantica]]'' menjadi spesies yang paling umum di Afrika bagian utara dan selatan, namun digantikan oleh ''Elephas iolensis'' pada akhir kala Pleistosen. Spesies ''Loxodonta'' modern baru menjadi dominan setelah ''Elephas iolensis'' mengalami kepunahan. ''Elephas'' berdiversifikasi menjadi spesies baru di Asia, seperti ''E.&nbsp;hysudricus'' dan ''E.&nbsp;platycephus'';<ref name=Sukumar28/> ''E.&nbsp;platycephus'' kemungkinan merupakan nenek moyang gajah asia modern.<ref>Sukumar, hlm. 44.</ref> ''Mammuthus'' berevolusi menjadi beberapa spesies, termasuk spesies ''[[Mammuthus primigenius]]'' yang terkenal.<ref name=Sukumar28>Sukumar, hlm. 28–31.</ref> Pada kala [[Pleistosen Akhir]], akibat terjadinya [[glasiasi kuarter]], sebagian besar spesies ''Proboscidea'' mengalami [[Peristiwa kepunahan pada periode Kuarter|kepunahan]], dan kurang lebih 50% genera dengan massa lebih dari 5&nbsp;kg musnah.<ref>Sukumar, hlm. 36–37.</ref>
 
''Proboscidea'' mengalami beberapa tren evolusi, seperti pembesaran ukuran, yang membuat banyak spesies memiliki tinggi hingga mencapai 4 m.<ref name=evolution/> Seperti [[megaherbivora]] lainnya, termasuk [[Sauropoda]] yang telah punah, ukuran gajah mungkin berkembang untuk memungkinkan mereka bertahan dengan memakan tumbuhan bernutrisi rendah.<ref>{{cite journal |author=Carpenter, K. |year=2006<!-- |chapter=Biggest of the big: a critical re-evaluation of the mega-sauropod ''Amphicoelias fragillimus'' Cope, 1878 -->|editor-last=Foster, J.R. and Lucas, S.G. (eds.) |title= Paleontology and Geology of the Upper Jurassic Morrison Formation |series=New Mexico Museum of Natural History and Science Bulletin |publisher=New Mexico Museum of Natural History and Science |volume=36 |pages=131–138}}</ref> Tungkai mereka tumbuh menjadi lebih panjang dan kakinya menjadi lebih pendek dan luas. ''Proboscidea'' awal memiliki [[tulang rahang]] yang lebih panjang dan kranium (batok kepala) yang lebih kecil, sementara ''Proboscidea'' selanjutnya memiliki tulang rahang yang lebih pendek, yang menggeser [[pusat massa|pusat gravitasi]] kepala. Tengkorak menjadi lebih besar, terutama kraniumnya, sementara leher memendek agar lebih dapat menopang tengkorak. Pembesaran ukuran mengakibatkan munculnya belalai yang membantu menjangkau sesuatu. Jumlah [[gigi geraham kecil]], [[gigi seri]], dan [[gigi taring]] berkurang. Gigi geraham dan geraham kecil menjadi lebih besar dan terspesialisasi. Gigi seri kedua atas berubah menjadi taring, yang mungkin berbentuk lurus, melengkung (ke atas atau ke bawah), atau berputar (tergantung spesies). Pada beberapa spesies ''Proboscidea'', taringnya berasal dari gigi seri bawahnya.<ref name=evolution>{{cite journal|author=Shoshani, J.|year=1998|title=Understanding proboscidean evolution: a formidable task|journal=Trends in Ecology and Evolution|volume=13|issue=12|pages=480–87|doi=10.1016/S0169-5347(98)01491-8}}</ref> Gajah masih menunjukkan beberapa karakteristik yang merupakan turunan dari nenek moyang mereka yang akuatik, seperti anatomi [[telinga tengah]] dan [[testis]] internal pada jantan.<ref name=snorkel/>
 
Terdapat perdebatan mengenai hubungan kekerabatan antara ''Mammuthus'' dengan ''Loxodonta'' atau ''Elephas''. Beberapa penelitian [[DNA]] menunjukkan bahwa ''Mammuthus'' lebih berhubungan erat dengan ''Loxodonta'',<ref>{{cite journal|author=Debruyne, R.; Barriel, V.; Tassy, P.|year=2003|title=Mitochondrial cytochrome ''b'' of the Lyakhov mammoth (Proboscidea, Mammalia): new data and phylogenetic analyses of Elephantidae|journal=Molecular Phylogenetics and Evolution|volume=26|issue=3|pages=421–34|pmid=12644401|url=http://regis.cubedeglace.com/wp-content/uploads/2009/02/debruyne_et_al_20031.pdf|doi=10.1016/S1055-7903(02)00292-0}}</ref><ref>{{cite journal|author=Noro, M.; Masuda, R.; Dubrovo, I. A.; Yoshida, M. C.; Kato, M.|year=1998|title=Molecular phylogenetic inference of the woolly mammoth ''Mammuthus primigenius'', based on complete sequences of mitochondrial cytochrome b and 12S ribosomal RNA genes|journal=Journal of Molecular Evolution|volume=46|issue=3|pages=314–26|doi=10.1007/PL00006308|pmid=9493356}}</ref> sementara penelitian lainnya meyakini kedekatan ''Mammuthus'' dengan ''Elephas''.<ref name=Ozawa2>{{cite journal|author=Ozawa, T.; Hayashi, S.; Mikhelson, V. M.|year=1997|title=Phylogenetic position of mammoth and Steller's sea cow within tethytheria demonstrated by mitochondrial DNA sequences|journal=Journal of Molecular Evolution|volume=44|issue=4|pages=406–13|doi=10.1007/PL00006160|pmid=9089080}}</ref> Namun, analisis [[DNA mitokondrial|genom mitokondrial]] ''[[Mammuthus primigenius]]'' ([[Sekuensing|diurutkan]] tahun 2005) membuktikan bahwa ''Mammuthus'' lebih dekat dengan ''Elephas''.<ref name=outgroup/><ref name=DNA/><ref>{{cite journal|author=Gross, L.|year=2006|title=Reading the evolutionary history of the Woolly Mammoth in its mitochondrial genome|journal=PLoS Biology|volume=4|issue=3|page=e74|doi=10.1371/journal.pbio.0040074|pmid=20076539|pmc=1360100}}</ref> Bukti [[morfologi]]s menunjukkan bahwa ''Mammuthus'' dan ''Elephas'' merupakan [[takson saudara]], sementara hasil perbandingan [[Serum albumin|protein albumin]] dan [[kolagen]] mengindikasikan bahwa hubungan kekerabatan di antara ketiganya kurang lebih sama.<ref>Sukumar, hlm. 46–47.</ref> Beberapa ilmuwan meyakini bahwa [[embrio]] [[mamut]] hasil [[kloning]] suatu saat dapat dimasukkan ke rahim gajah asia<ref>{{cite web|author=Choi, C.|year=2011|title=Woolly Mammoths Could Be Cloned Someday, Scientist Says|publisher=Live Science|url=http://www.livescience.com/17386-woolly-mammoth-clone.html|accessdate=18 September 2012}}</ref>
Baris 52:
{{main|Gajah kerdil}}
[[Berkas:Cretanelephant-petermaas.jpg|jmpl|ka|Kerangka gajah kerdil kreta.]]
Beberapa spesies ''Proboscidea'' hidup di pulau dan mengalami [[dwarfisme pulau|dwarfisme]]. Hal ini berlangsung pada kala Pleistosen, ketika beberapa populasi gajah terisolasi akibat meningkatnya permukaan laut, walaupun gajah kerdil sudah ada pada kala Pliosen awal. Gajah-gajah tersebut kemungkinan menyusut karena ketiadaan populasi predator yang besar dan sumber daya yang terbatas. Sebaliknya, mamalia seperti hewan pengerat mengalami [[gigantisme pulau|gigantisme]] dalam keadaan seperti ini. ''Proboscidea'' kerdil pernah hidup di [[Indonesia]], [[Kepulauan Channel California]], dan beberapa pulau di [[Laut Tengah]].<ref name=Sukumar31/>
 
''[[Elephas celebensis]]'' di [[Sulawesi]] diyakini merupakan hasil dwarfisme dari ''[[Elephas planifrons]]''. ''[[Palaeoloxodon falconeri|Elephas falconeri]]'' di [[Malta]] dan [[Sisilia]] (yang tingginya hanya mencapai 1 m) kemungkinan berevolusi dari ''[[Palaeoloxodon antiquus]]''. Keturunan ''Palaeoloxodon antiquus'' lainnya pernah ada di [[Siprus]]. Gajah kerdil yang tidak diketahui nenek moyangnya juga pernah hidup di [[Kreta]], [[Kyklades]], dan [[Dodecanese]], sementara mamut kerdil pernah ada di [[Sardinia]].<ref name=Sukumar31>Sukumar, hlm. 31–33.</ref> Sementara itu, [[mamut kolumbia]] memasuki [[Kepulauan Channel California]] dan berevolusi menjadi [[mamut pigmi]] (''Mammuthus exilis''). Tinggi spesies ini mencapai 1,2 hingga 1,8 m dan massanya kurang lebih 200 hingga 2.000&nbsp;kg. Populasi mamut berbulu kecil pernah bertahan hidup di [[Pulau Wrangel]], kini 140&nbsp;km di sebelah utara pesisir [[Siberia]], hingga 4.000 tahun yang lalu.<ref name=Sukumar31/> Setelah ditemukan pada tahun 1993, mereka dianggap sebagai mamut kerdil.<ref name="Nature">{{cite journal | author = Vartanyan, S. L., Garutt, V. E., Sher, A. V. | year = 1993 | title = Holocene dwarf mammoths from Wrangel Island in the Siberian Arctic | journal = [[Nature (journal)|Nature]] | volume = 362 | pages = 337–40 | doi=10.1038/362337a0 | issue=6418}}</ref> Klasifikasi ini telah ditinjau ulang dan semenjak Konferensi Mammoth Internasional Kedua pada tahun 1999, hewan-hewan tersebut tidak lagi dianggap sebagai "mamut kerdil" yang sesungguhnya.<ref>{{cite journal |author=Tikhonov, A.; Agenbroad, L.; Vartanyan, S. |year=2003 |title=Comparative analysis of the mammoth populations on Wrangel Island and the Channel Islands |journal=Deinsea |volume=9 |issue= |pages=415–20 |issn=0923-9308}}</ref>