Ra (mitologi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saripah NuRA17 (bicara | kontrib)
Nama lain dewa Ra dan Legenda Dewa Ra
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Saripah NuRA17 (bicara | kontrib)
Legenda Dewa Ra
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 20:
{{br}}<hiero>C2</hiero>|align=center|era=egypt}}
</div>
'''Ra''' ('''Re''' atau '''Amun-Ra''') adalah dewa Matahari [[Mesir Kuno]]. Ra juga dianggap sebagai dewa tertinggi dalam kebudayaan Mesir Kuno. Pada kepercayaan Mesir Kuno Ra dianggap sebagai lambang dari penciptaan semua makluk hidup dan pemberantas kejahatan,kebohongan,lambang kebaikan ,kebenaran dan kebenaranpemberantas kejahatan serta kebohongan dengan memberikan sinar matahari<ref>{{Cite web|url=http://Amazine.co|title=Dewa ra|last=|first=|date=|website=|access-date=29 September 2019 13.09}}</ref>
 
 
Dewa Ra digambarkan sebagai tubuh seorang pria yang memegang tongkat dan akh serta kepalanya seperti elang. Adapun yang ada di atas kepala Ra adalah piringan matahari yang dikelilingi lilitan ular kobra. Pewujudan seperti ini katanya adalah perwujudan di saat menemui manusia. Kepala elang dewa Ra diartikan sebagai penerbangan matahari menjelajah cakrawala.
 
Dewa Ra digambarkan sebagai tubuh seorang pria yang memegang tongkat dan akh serta kepalanya seperti elang. Adapun yang ada di atas kepala Ra adalah piringan matahari yang dikelilingi lilitan ular kobra yang di beri nama Uraeus. Pewujudan seperti ini katanya adalah perwujudan di saat menemui manusia. Kepala elang dewa Ra diartikan sebagai penerbangan matahari menjelajah cakrawala. Sedangkan piringan/cakram matahari menyimbolkan kedudukan dewa yang ia pegangnya serta mewakili arti kehangatan dan pertumbuhan.
Penggambaran lain, Ra sering kali digambarkan di atas perahu yang disebut barque of Ages, dimana perahu ini diyakini perahu yang digunakan untuk melintasi siang. Sedangkan untuk malam Ra menggunakan mesektet.
 
Penggambaran lain, Ra sering kali digambarkan di atas perahu yang disebut barque of Ages, dimana perahu ini diyakini perahu yang digunakan untuk melintasi siang. Sedangkan untuk malam Ra menggunakan perahu yang di kenal mesektet.
Nama-Nama Lain Dewa Ra
 
== Nama-Nama Lain Dewa Ra ==
Dewa Ra memiliki banyak. Diantara nama-nama yang diketahui adalah:
 
'''Kephri''' '''atau Kephera,''' nama ini adalah nama laimlain untuk dewa Ra pada saat terbit sehingga disebut juga matahari terbit. Kephri ini diartikan sebagai simbol kelahiran dan penciptaan, sesuai kepercayaan orang mesir kuno yang menyatakan orang mati akan terlahir kembali diakhirat bersamaan dengan matahari terbit.
 
'''Antum,''' atau matahari terbenam. Adalah nama lain dewa Ra saat terbenam yang memiliki arti perjalanan manusia semejak lahir sampai meninggal
Baris 39:
'''Amun-Re'''' adalah sebutan untuk pernyataan "Dewanya para dewa dan". Istilah ini populer setelah firaun amenthotep melarang penyembahan dewa-dewa lain dan mengkususkan menyembah dewa matahari. Namun selanjutnya kebijakan ini di cabut oleh penguasa selanjutnya karena bertolakbelakang dengan kepercayaan mesir kuno yang berdewa banyak.
 
Bahkan, pada perkembangan mitologi mesir, dewa Ra sering dikaitkan dengan mitologi Yunani sehingga sering terdengar kata '''Ra-Horakhty''' yaitu nama yang digunakan pada gabungan karakter Dewa Ra Mitologi Mesir dengan Dewa Matahari dari Mitologi Yunani yaitu Horus.
Legenda Dewa Ra
 
== Legenda Dewa Ra ==
Kepercayaan mesir kuno menyebutkan bahwa Dewa Ra membagi bagian-bagian tubuhnya untuk menciptakan dewa lain. Potongan pertama tubuh Dewa Matahari Ra menjadi "Shu" atau dewa udara dan angin serta istrinya yaitu dewa tefnut sebagai dewa hujan
Kepercayaan mesir kuno menyebutkan bahwa Dewa Ra adalah subtansi dasar yang pertama kali tercipta, sedangkan Dewa Ra tercipta sendiri dan tidak memiliki pasangan atau orang tua. Kemudian, diceritakan Dewa Ra membagi bagian-bagian tubuhnya untuk menciptakan dewa lain. Potongan pertama tubuh Dewa Matahari Ra menjadi "Shu" atau dewa udara dan angin serta istrinya yaitu dewa tefnut sebagai dewa hujan. Kemudian, Dewa Ra dianggap sebagai Kakeknya Dewa Geb(Dewa Bumi) yang memiliki istri bernama Nut(Dewa Langit) . Sedangkan, manusia berasal dari air mata Dewa Ra. Selanjutnya, Dewa Ra juga disebutkan akan bersatu dengan Dewa Firaun di akhirat kelak.
 
{{mitologi-stub}}