Li Yuanhong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Text added & edited
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 28:
 
'''Li Yuanhong''' ({{lahirmati|Huangpi, [[Hubei]], [[Dinasti Qing]]|19|10|1864|[[Tianjin]], [[Republik Tiongkok (1912-1949)|Republik Tiongkok]]|3|6|1928}}) adalah tokoh politik selama [[Dinasti Qing]] dan [[Sejarah Republik Tiongkok|era republik]]. Dia dua kali menjabat [[Presiden Republik Tiongkok]] antara 1916 dan 1917, dan antara 1922 dan 1923.
[[FileBerkas:RetartoDeLiYuanhongLibroDePutnamWeale.jpg|thumbjmpl|220px|Li Yuanhong sekitar tahun 1917.]]
 
== Kehidupan awal ==
[[FileBerkas:Genealogy of Family Li, Wuchang Uprising Memorial.jpg|thumbjmpl|leftkiri|245px|leftkiri|Silsilah Keluarga Li. Menurut catatan silsilah, Li menjalani masa kecilnya di Hanyang (Korea).]]
 
Berasal dari distrik Huangpi, [[Hubei]], ia adalah putra seorang veteran Qing dari [[Pemberontakan Taiping]] bernama Li Chaoxiang (Bahasa Mandarin: 黎朝相). Dia lulus dari akademi angkatan laut [[Tianjin]] pada tahun 1889 dan menjabat sebagai insinyur selama [[perang Sino-Jepang Pertama]]. Kapal penjelajahnya yang ditumpanginya tenggelam dan dia berhasil selamat karena sabuk pengamannya, karena dia tidak bisa berenang. Dia kemudian bergabung dengan ''"Tentara Baru"'' di Hubei dan menjadi perwira militer senior di distrik [[Hankou]]. Pada tahun 1910, ia mencoba untuk memecah kelompok revolusioner yang menyusup ke Brigade Campuran ke-21. Dia tidak menghukum siapa pun yang tertangkap dalam kegiatan subversif, tetapi hanya memecat mereka.
Baris 43:
 
== Kepresidenan dan kehidupan selanjutnya ==
[[ImageBerkas:Sun Yat-sen Li Yuanhong Wuchang 1912.jpg|thumbjmpl|leftkiri|[[Sun Yat-sen]] di kanan dan Li Yuanhong di distrik Wuchang, provinsi [[Hubei]], pada April 1912.]]
 
Li menjabat sebagai presiden dari 7 Juni 1916 hingga 17 Juli 1917. Ketika Yuan meninggal, dia meninggalkan surat wasiat yang berisi nama Li bersama dengan Perdana Menteri [[Duan Qirui]] dan [[Xu Shichang]] sebagai calon penggantinya. Surat wasiat adalah tradisi kekaisaran yang dimulai oleh [[Kaisar Kangxi]], dan dianggap tidak konstitusional di era republik Tiongkok. Meskipun demikian, para jenderal Beiyang mendesak Li untuk menjabat sebagi presiden, karena ia dapat diterima oleh provinsi-provinsi di selatan yang memberontak. Li mencoba untuk kembali ke pengaturan konstitusional 1912, tetapi Duan yang memegang kekuasaan di pemerintahan menolak. Majelis Nasional Republik Tiongkok berkumpul kembali pada 1 Agustus 1916, setelah dibubarkan lebih dari dua setengah tahun sebelumnya.
 
Duan sangat ingin menarik Tiongkok memasuki kancah [[Perang Dunia I]] tetapi Li masih ragu-ragu. Mereka berkonflik sangat sengit ketika Duan memutuskan hubungan dengan [[Kekaisaran Jerman]]. Li memaksa Duan mengundurkan diri pada 23 Mei 1917, ketika kasus Duan mengadakan transaksi pinjaman rahasia dengan perdana menteri [[Kekaisaran Jepang]] mulai terkuak. Duan melarikan diri ke [[Tianjin]] untuk menghimpun kekuatan pasukannya, dan sebagian besar jenderal mulai meninggalkan pemerintahan. Sebagai tanggapan, Li meminta bantuan Jenderal [[Zhang Xun]] seorang loyalis Qing. Zhang meminta pembubaran parlemen sebagai imbalan atas bantuannya, dan permintaannya itu dikabulkan pada 13 Juni. Zhang, yang diam-diam pro-Jerman, secara tak terduga menduduki Beijing dari 14 Juni hingga 12 Juli 1917 dan menjadikan presiden Li sebagai tahanan. Zhang kemudian melanjutkan manuvernya yang justru akan merusak sebagian besar dukungan terhadap dirinya ketika ia berusaha memulihkan sistem monarki Kaisar [[Puyi]] dan dinasti Qing pada 1 Juli. Li akhirnya dilepaskan di kedutaan Jepang di mana dia meminta bantuan Duan dalam menyelamatkan Republik. Duan berhasil menggulingkan Zhang dalam waktu dua minggu, dan memulihkan Republik pada 12 Juli, Duan sendiri diangkat kembali sebagai perdana menteri pada 14 Juli. Wakil Presiden [[Feng Guozhang]] diangkat menjadi presiden di pemerintahan Nanjing. Pada 17 Juli, putus asa dari berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini, Li secara resmi mengundurkan diri dari kantor dan pindah ke Tianjin menjalani masa pensiun.
 
[[FileBerkas:Li Yuanhong riding horse and attend parade.jpg|thumbjmpl|Li Yuanhong menunggang kuda dan menghadiri parade.]]
Dia menjabat lagi sebagai presiden Tiongkok antara 11 Juni 1922 dan 13 Juni 1923 setelah [[Cao Kun]] memaksa Presiden [[Xu Shichang]] keluar. Li dipilih karena dia dihormati oleh semua [[faksi]] dan diharapkan dapat menyatukan Tiongkok kembali. Dia berkeyakinan bahwa para panglima perang harus dibubarkan, mereka tidak pernah dihormati. Seperti masa jabatan pertamanya, dia kembali memanggil para anggota Majelis Nasional sebelumnya, tetapi dia sekarang bahkan lebih tidak berdaya daripada sebelumnya. Hal ini terlihat ketika dia mengorganisir "Kabinet Orang-Orang Cakap" yang terdiri dari para pakar bergengsi tetapi menjadi tidak maksimal ketika dia menangkap menteri keuangan karena korupsi namun setelah pengadilan menguji kebenaran desas desus dan bukti-bukti lainnya yang kebanyakan sekunder dan tidak berhubungan langsung, hakim memutuskan untuk membatalkan tuduhan korupsi tersebut. Cao segera menuntaskan ambisinya untuk menjadi presiden dengan mengatur pemogokan guna memaksa Li keluar dari kantor. Cao menyuap semua anggota majelis agar memilihnya, dan dia berhasil. Ketika Li mengosongkan ibu kota, dia berusaha membawa cap kepresidenan bersamanya tetapi berhasil dicegat. Akhirnya dia melarikan diri ke Jepang sambil melakukan perawatan medis dan kembali ke Tianjin pada tahun 1924 di mana dia kemudian meninggal tidak lama kemudian. Makamnya dibangun tahun 1935 dan dipulihkan pada tahun 2011, terletak di kampus Universitas Huazhong di [[Wuhan]]. Dia menikah dengan Wu Jingjun (1870-1930)dan memiliki empat orang anak.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Li Yuanhong| ]]
[[Kategori:Presiden Republik Tiongkok]]
[[Kategori:Presiden Republik Tiongkok]]