Taslim Chaniago: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date and age|1970|9|11}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Simarasok, Baso, Agam]], [[Sumatra Barat]]<ref name=mimbar/>
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_place =
Baris 14:
|alma_mater = [[Universitas Andalas]], [[Padang]]
|occupation = [[Politikus]]
|known_for = Anggota [[DPR-RI]] 2009-2014
|religion = [[Islam]]
|spouse = Dian Evany Martha
Baris 20:
|parents =
}}
'''H. Taslim, S.Si.''' gelar '''Datuak Tambogo''' atau dikenal '''Taslim Chaniago''' ({{lahirmati|[[Baso, Agam]], [[Sumatra Barat]]|11|9|1970}}) adalah seorang politisi [[Indonesia]]. Ia mewakili rakyat sebagai anggota [[DPR-RI]] dari fraksi [[PANPartai Amanat Nasional]] (PAN) melalui daerah pemilihan (dapil) Sumatra Barat.
 
Taslim merintis karir politiknya mulai dari menjadi Ketua Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM-PAN) Sumbar yang pertama di awal reformasi tahun 1999, kemudian menjadi Bendahara dan Sekretaris DPW PAN Sumbar.<ref name=mimbar>https://mimbarsumbar.id/2019/07/29/pemuda-muhammadiyah-sumbar-dukung-taslim-maju-di-pilkada-agam-2020/</ref>
Taslim duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI, tetapi kemudian ia mengundurkan diri dari badan tersebut karena merasa tidak nyaman dengan besarnya anggaran untuk biaya rehabilitasi ruangan Banggar DPR-RI. Ia juga takut terseret oleh kasus penggelembungan dana rehabilitasi tersebut. Langkah yang diambilnya itu menjadi sorotan media ditengah-tengah langkanya sikap seperti itu di-masa sekarang ini. Tidak lama setelah pengunduran dirinya kasus itu-pun mencuat kepermukaan, dan rekannya sesama dari Partai Amanat Nasional, Wa Ode Nurhayati terseret kasus itu yang dikemudian hari dijadikan terdakwa. Wa Ode Nurhayati dijerat dengan tuduhan korupsi dalam kasus Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID), yang menurut Taslim tidak masuk akal karena banyak pelaku lain yang tidak tersentuh.<ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taslim/ "Profil Taslim Chaniago"]</ref>
 
Taslim duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI, tetapi kemudian ia mengundurkan diri dari badan tersebut karena merasa tidak nyaman dengan besarnya anggaran untuk biaya rehabilitasi ruangan Banggar DPR-RI. Ia juga takut terseret oleh kasus penggelembungan dana rehabilitasi tersebut. Langkah yang diambilnya itu menjadi sorotan media ditengah-tengah langkanya sikap seperti itu di-masa sekarang ini. Tidak lama setelah pengunduran dirinya kasus itu-pun mencuat kepermukaan, dan rekannya sesama dari Partai Amanat Nasional, [[Wa Ode Nurhayati]] terseret kasus itu yang dikemudian hari dijadikan terdakwa. Wa Ode Nurhayati dijerat dengan tuduhan korupsi dalam kasus Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID), yang menurut Taslim tidak masuk akal karena banyak pelaku lain yang tidak tersentuh.<ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taslim/ "Profil Taslim Chaniago"]</ref>
 
Sebagai anggota Komisi III DPR-RI yang bertugas mengurusi bidang Hukum, Keamanan, dan HAM, ia juga pernah berkomentar mengenai temuan survey yang menyatakan DPR-RI adalah lembaga terkorup. Ia menyatakan bahwa budaya korupsi tidak terlepas dari kebutuhan yang mendesak dan pelakunya merasa aman.