Globalisasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.72.217.250 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 36.79.253.102 Tag: Pengembalian |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 49:
[[Paul James (akademisi)|Paul James]], Direktur [[United Nations Global Compact]] Cities Programme, berpendapat bahwa empat bentuk globalisasi yang berbeda juga bisa dibedakan sehingga melengkapi dan melintasi semua [[dimensi globalisasi]].<ref>{{Cite journal | year=2005 | author= Paul James | title= ‘Arguing Globalizations: Propositions Towards an Investigation of Global Formation’ | url=http://www.academia.edu/5246805/Arguing_Globalizations_Propositions_Towards_an_Investigation_of_Global_Formation | journal= Globalizations | volume=vol. 2 | issue= no. 2 | pages=193–209.}} {{Cite journal | year=2013 | author= Manfred B. Steger and Paul James | title= ‘Levels of Subjective Globalization: Ideologies, Imaginaries, Ontologies’ | url= http://www.academia.edu/4311113/Levels_of_Subjective_Globalization_Ideologies_Imaginaries_Ontologies | journal= Perspectives on Global Development and Technology |volume=vol. 12 | issue= no. 1–2}}</ref> Menurut James, bentuk globalisasi dominan yang tertua adalah globalisasi berwujud, yaitu perpindahan manusia. Bentuk dominan tertua kedua adalah globalisasi lembaga, yaitu sirkulasi agen dari berbagai institusi, organisasi, dan badan, termasuk agen-agen [[imperialisme|imperial]]. Bentuk ketiganya, globalisasi objek, merupakan pergerakan komoditas dan objek tukar lainnya. Perpindahan ide, gambar, ilmu pengetahuan, dan informasi di dunia disebut globalisasi tak berwujud, dan saat ini globalisasi tak berwujud merupakan bentuk yang paling dominan. James berpendapat bahwa pengelompokkan semacam ini memungkinkan kita memahami bahwa bentuk globalisasi yang paling berwujud seperti perpindahan pengungsi dan migran justru semakin dibatasi, sedangkan bentuk yang paling tak berwujud seperti sirkulasi instrumen keuangan semakin tidak dibatasi.<ref>Paul James, 'Faces of globalization and the borders of states: From asylum seekers to citizens', ''Citizenship Studies'', 2014, Vol. 18, No. 2, 208–223.</ref>
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara [[adikuasa]], sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan [[ekonomi]] dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti [[budaya]] dan [[agama]]. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
|