Thomas Stamford Raffles: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.73.129.7 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh LaninBot
Tag: Pengembalian SWViewer [1.3]
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur [[Jawa]] pada tahun [[1811]], ketika [[Britania Raya|Kerajaan Inggris]] mengambil alih jajahan-jajahan [[Belanda|Kerajaan Belanda]] dan ia tidak lama kemudian dipromosikan sebagai Gubernur [[Sumatra]], ketika [[Belanda|Kerajaan Belanda]] diduduki oleh [[Napoleon Bonaparte]] dari [[Prancis]].
 
Sewaktu Raffles menjabat sebagai penguasa Hindia Belanda, ia telah mengusahakan banyak hal, yang mana antara lain adalah sebagai berikut: dia mengintroduksi otonomi terbatas, menghentikan perdagangan [[perbudakan|budak]], mereformasi sistem pertanahan pemerintah kolonial Belanda, menyelidiki flora dan fauna Indonesia, meneliti peninggalan-peninggalan kuno seperti [[Candi Borobudur]] dan [[Candi Prambanan]], [[Sastra Jawa]] serta banyak hal lainnya. Tidak hanya itu, demi meneliti dokumen-dokumen sejarah Melayu yang mengilhami pencarian Raffles akan [[Candi Borobudur]], ia pun kemudian belajar sendiri [[Bahasa Melayu]]. Hasil penelitiannya di pulau Jawa dituliskannya pada sebuah buku berjudul: ''[[Sejarah Pulau Jawa|History of Java]]'', yang menceritakan mengenai ''[[sejarah pulau Jawa]]''. Dalam melakukan penelitiannya, Raffles dibantu oleh dua orang asistennya yaitu: [[JamesJohn Crawfurd]] dan Kolonel [[Colin Mackenzie]].
 
Istri Raffles, [[Olivia Mariamne Devenish|Olivia Mariamne]], wafat pada tanggal [[26 November]] [[1814]] di [[Buitenzorg]] dan dimakamkan di [[Batavia]], tepatnya di tempat yang sekarang menjadi [[Museum Prasasti]]. Di [[Kebun Raya Bogor]] dibangun monumen peringatan untuk mengenang kematian sang istri.
Baris 40:
==== Bidang Birokrasi dan Pemerintahan ====
Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan adalah:
* Membagi [[Pulau Jawa]] menjadi 18 [[Keresidenan|karesidenan]] (sistem karesidenan ini berlangsung sampai tahun [[1964]]).
* Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat.
* Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun.
Baris 46:
 
==== Bidang Ekonomi dan Keuangan ====
Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (''contingenten'') dan sistem penyerahan wajib (''verplichte leverantie'') yang sudah diterapkan sejak zaman Pemerintahan [[Herman Willem Daendels]]. Karena Herman Willem Daendels berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Sir Thomas Stamford Raffles sebagai berikut:
* ''Court of Justice'', terdapat pada setiap residen.
* ''Court of Request'', terdapat pada setiap divisi.
Baris 57:
 
* Ditulisnya buku berjudul ''History of Java'' di London pada tahun [[1817]] dan dibagi dua jilid
* Ditulisnya buku berjudul ''History of the East Indian Archipelago'' di [[EidenburgEdinburgh]] pada tahun [[1820]] dan dibagi tiga jilid
* Raffles juga aktif mendukung ''Bataviaach Genootschap'', sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
* Ditemukannya bunga ''[[Rafflesia Arnoldi]]''
Baris 76:
Di Inggris Raffles juga merupakan pendiri dan ketua pertama [[Zoological Society of London]]. Raffles dijadikan seorang bangsawan pada tahun [[1817]].
 
Ia meninggal sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-45, pada [[5 Juli]] [[1826]], karena [[apoplexy]]apopleksi atau stroke. Karena pendiriannya yang menentang perbudakan, keluarganya tidak diizinkan mengebumikannya di halaman gereja setempat ([[St. Mary's, Hendon]]). Larangan ini dikeluarkan pendeta gereja itu, yang keluarganya memetik keuntungan dari perdagangan budak. Ketika gereja itu diperluas pada 1920-an, kuburannya dimasukkan ke dalam bagian bangunannya.
 
== Raffles di Singapura ==