Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia September 2019: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Berakhir
Baris 34:
 
Rangkaian unjuk rasa ini dimulai pada 23 September di daerah Gejayan, [[Yogyakarta]];<ref name="gejayan">{{Cite web|url=https://www.inews.id/daerah/yogya/6-fakta-tentang-gejayan-lokasi-aksi-damai-gejayan-memanggil-di-yogyakarta|title=6 Fakta tentang Gejayan, Lokasi Aksi Demonstrasi Gejayan Memanggil di Yogyakarta|last=|first=|date=|website=iNews.ID|language=id|access-date=2019-09-26}}</ref> Alun-alun Tugu [[Kota Malang]];<ref name="tugumalang">{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4717984/ratusan-mahasiswa-di-malang-tuntut-pencabutan-rkuhp|title=Ratusan Mahasiswa di Malang Tuntut Pencabutan RKUHP|last=Aminudin|first=Muhammad|website=detiknews|access-date=2019-09-26}}</ref> [[Kota Semarang|Semarang]];<ref name="semarangjateng">{{Cite web|url=https://jateng.sindonews.com/read/9156/1/di-semarang-mahasiswa-demo-tolak-pengesahan-rkuhp-dan-ruupks-1569236955|title=Di Semarang, Mahasiswa Demo Tolak Pengesahan RKUHP dan RUU-PKS|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2019-09-26}}</ref> dan [[Kota Balikpapan|Balikpapan]],<ref name="balikpapankaltim" /> yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4069768/saat-gejayan-memanggil-ribuan-mahasiswa-diy-berkumpul|title=Saat Gejayan Memanggil Ribuan Mahasiswa DIY Berkumpul|last=Liputan6.com|date=2019-09-24|website=Liputan6.com|language=id|access-date=2019-09-26}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/pya1f3335|title=Ribuan Mahasiswa Malang Ikut Gelar Demo|date=2019-09-23|website=Republika Online|access-date=2019-09-26}}</ref> Pada 24 September, bertepatan dengan 20 tahun [[Tragedi Semanggi|Tragedi Semanggi II]], mahasiswa menggelar unjuk rasa di [[Kompleks Parlemen Republik Indonesia|gedung DPR]] saat rapat paripurna dan gedung pemerintahan daerah lainnya di berbagai wilayah. Polisi sempat menembakkan gas air mata pada pengunjuk rasa.<ref>{{Cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/24/20584351/kronologi-demo-mahasiswa-yang-ricuh-di-dpr-pedih-gas-air-mata-hingga|title=Kronologi Demo Mahasiswa yang Ricuh di DPR, Pedih Gas Air Mata hingga Malam... Halaman all|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-09-26}}</ref> Pada 25 September, para pelajar setingkat SMA berunjuk rasa di depan gedung DPR. Unjuk rasa ini sempat berlangsung damai, tetapi saat menjelang sore, unjuk rasa memanas dan polisi kembali menembakkan gas air mata pada pengunjuk rasa.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190926070153-4-102301/setelah-mahasiswa-kini-stm-ikutan-demo-ini-kronologinya|title=Setelah Mahasiswa Kini STM Ikutan Demo, Ini Kronologinya|last=Sembiring|first=Lidya Julita|website=news|language=id|access-date=2019-09-26}}</ref> Pada 26 September, mahasiswa di Surabaya mengadakan unjuk rasa untuk menuntut [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Joko Widodo]] menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) UU KPK.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/demo-surabaya-menggugat-desak-jokowi-segera-terbitkan-perppu-kpk-eiLr|title=Demo Surabaya Menggugat Desak Jokowi Segera Terbitkan Perppu KPK|last=Amali|first=Zakki|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-09-26}}</ref>
 
== Latar belakang ==
=== Revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) ===
Revisi Undang-undang No. 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) disahkan oleh anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR) yang menjabat pada masa jabatan 2014–2019 pada 17 September 2019. Di dalam DPR, semua partai dalam koalisi pemerintah, yaitu [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIP), [[Golkar]], [[Partai Nasdem]], [[Partai Hati Nurani Rakyat]] (Hanura), [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP), [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB), serta partai oposisi [[Partai Amanat Nasional]] (PAN) dengan suara bulat menyetujui RUU tersebut.<ref name="co2">{{Cite news|url=https://coconuts.co/jakarta/news/parliament-ratifies-controversial-revisions-to-law-governing-indonesias-corruption-eradication-commission/|title=Parliament ratifies controversial revisions to law governing Indonesia’s Corruption Eradication Commission|last=|first=|date=2019-09-17|work=Coconuts Jakarta|access-date=2019-09-26|language=en|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref> Ratifikasi dilakukan hanya dalam 13 hari sejak inisiasi RUU. Inisiasi RUU tersebut dilakukan pada 5 September 2019 tanpa gangguan signifikan. Pada 11 September 2019, presiden mengeluarkan surat presiden kepada [[Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia]] untuk membahas revisi tersebut bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Pemerintah setuju dengan revisi tersebut pada 16 September, dan RUU itu disahkan pada hari berikutnya.<ref name="sulsel">{{Cite news|url=https://sulsel.idntimes.com/news/indonesia/irfanfathurohman/begini-perjalanan-dpr-pemerintah-bahas-revisi-uu-kpk-regional-sulsel/full|title=Perjalanan "Kilat" DPR dan Pemerintah Bahas Revisi UU KPK|last=Irfan|first=Fathurohman|date=2019-09-18|work=IDN Times|access-date=2019-09-26|language=id|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref>
 
Revisi ini banyak dikecam oleh para aktivis dan pakar karena mengurangi keefektifan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).<ref name="co2"/> Korupsi adalah masalah politik yang signifikan di Indonesia, dan KPK, yang didirikan pada tahun 2002, adalah bagian dari tuntutan reformasi yang mengikuti penggulingan rezim Suharto yang otoriter.<ref name="al">{{Cite news|url=https://www.aljazeera.com/news/2019/09/indonesia-protests-80-students-hurt-police-clashes-190925044211780.html|title=Indonesia protests: Hundreds hurt in student-police clashes|last=|first=|date=2019-09-25|work=Al Jazeera|access-date=2019-09-26|language=en|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref> Sejak didirikan, KPK telah dikenal menarget politisi dan pengusaha terkemuka.<ref name="cn3"/> Revisi tersebut menyerukan untuk mengurangi status independen KPK dengan menjadikannya badan pemerintah, membentuk dewan pengawas untuk memantau KPK, mengharuskan para penyelidik KPK untuk mendapatkan izin resmi untuk melakukan penyadapan, antara lain.<ref name="co2"/> Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Tempo pada 16 September, 82,61% publik menentang revisi tersebut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk menolak RUU tersebut.<ref name="te">{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1248277/8261-persen-masyarakat-minta-jokowi-tolak-revisi-uu-kpk|title=82,61 Persen Masyarakat Minta Jokowi Tolak Revisi UU KPK|last=Fabian|first=|date=2019-09-16|work=Tempo|access-date=2019-09-26|language=id|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref> Sebelum ratifikasi, sudah ada sejumlah protes skala kecil yang terjadi di berbagai kota. Di Bali, ratusan orang berkumpul pada 12 September 2019 untuk menyampaikan keprihatinan atas RUU tersebut.<ref name="co"/> Di sisi lain, kontra-protes oleh kelompok-kelompok pro-revisi juga diadakan di depan kantor pusat KPK di Jakarta. Beberapa peserta kontra-protes dilaporkan mengaku dibayar untuk berpartisipasi tanpa banyak mengetahui tentang masalah itu sendiri.<ref name="ti">{{Cite news|url=https://tirto.id/massa-demo-di-depan-kpk-mengaku-dibayar-eh54|title=Massa Demo di Depan KPK Mengaku Dibayar|last=Prabowo|first=Haris|date=2019-09-14|work=Tirto|access-date=2019-09-26|language=id|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref>
 
=== Revisi KUHP (RKUHP) ===
Pada 18 September 2019, DPR membahas RUU tentang revisi [[Kitab Undang-undang Hukum Pidana]] (KUHP).<ref name="dw">{{Cite news|url=https://www.dw.com/en/indonesia-police-tear-gas-students-protesting-sex-graft-laws/a-50565478|title=Indonesia police tear gas students protesting sex, graft laws|last=|first=|date=2019-09-24|work=Deutsche Welle|access-date=2019-09-26|language=en|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref><ref name="re">{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/us-indonesia-politics-rights/millions-may-risk-jail-as-indonesia-to-outlaw-sex-outside-marriage-idUSKBN1W32BV|title=Millions may risk jail as Indonesia to outlaw sex outside marriage|last=|first=|date=2019-09-18|work=Reuters|access-date=2019-09-26|language=en|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref> Revisi KUHP telah dibuat selama beberapa dekade terakhir, dimaksudkan untuk menggantikan perangkat hukum [[Hindia Belanda|zaman Belanda]]. Amandemen ini sebelumnya diperkenalkan pada 2015 oleh [[Yasonna Laoly]], Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.<ref name="cn3"/> Sejak awal tahun 2019, kelompok-kelompok Islam konservatif telah mendorong lagi untuk perombakan KUHP.<ref name="dw"/> Proposal terbaru mencakup beberapa undang-undang berdasarkan interpretasi agama konservatif, termasuk larangan seks pranikah, hidup bersama di luar pernikahan, melakukan [[ilmu hitam]], dan [[aborsi]] tanpa alasan darurat medis dan pemerkosaan. Revisi KUHP juga mengkriminalisasi penghinaan terhadap presiden, wakil presiden, agama, lembaga negara dan simbol-simbol negara seperti bendera dan lagu kebangsaan.<ref name="bbc">{{Cite news|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-49810741|title=Indonesia protests over sex before marriage bill|last=|first=|date=2019-09-24|work=BBC|access-date=2019-09-26|language=en|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref> Rancangan KUHP itu dinyatakan sebagai "bencana tidak hanya bagi perempuan dan agama dan minoritas gender, tetapi untuk semua orang Indonesia" oleh Andreas Harsono dari [[Human Rights Watch]].<ref name="tg2">{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/world/2019/sep/19/outcry-at-indonesia-draft-criminal-code-that-could-see-unmarried-couples-jailed|title=Outcry at Indonesia draft criminal code that could see unmarried couples jailed|last=|first=|date=2019-09-19|work=The Guardian|access-date=2019-09-26|language=en|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref> Pemungutan suara dijadwalkan akan diadakan pada 24 September 2019, tetapi untuk menghadapi protes publik, Joko Widodo mengumumkan untuk menunda pemungutan suara pada 20 September 2019. Namun, masih ada kekhawatiran parlemen mendorong pemungutan suara sebelum akhir masa jabatannya pada 24 September 2019.<ref name="tg3">{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/world/2019/sep/24/thousands-protest-against-new-criminal-code-across-indonesia|title=Thousands protest against new criminal code in Indonesia|last=|first=|date=2019-09-24|work=The Guardian|access-date=2019-09-26|language=en|issn=|archive-url=|archive-date=|url-status=live}}</ref>
 
== Tanggapan dan reaksi ==