Jerman Nazi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
→‎Penindasan gereja: mengenai tindakan (di sumbernya memang tidak dirincikan, hanya "some form of disciplining ... up to and including imprisonment")
Baris 514:
Penindasan terhadap [[Gereja Katolik di Jerman]] berlangsung setelah Nazi berkuasa.{{sfn|Kershaw|2008|p=332}} Hitler bergerak cepat dalam membungkam gerakan politik Katolik. Di bawah kekuasaannya, para fungsionaris [[Partai Tengah (Jerman)|Partai Pusat Katolik]] dan [[Partai Rakyat Bayern]] ditangkap; partai-partai ini kemudian bubar bersama dengan semua partai politik non-Nazi lainnya pada Juli 1933.{{sfn|Kershaw|2008|p=290}} Perjanjian ''[[Reichskonkordat]]'' (Konkordat Reich) dengan [[Vatikan]] ditandatangani pada tahun 1933 di tengah maraknya rongrongan terhadap gereja di Jerman.{{sfn|Kershaw|2008|p=295}} Perjanjian tersebut mewajibkan rezim Nazi untuk menghormati independensi lembaga-lembaga Katolik dan melarang rohaniwan terlibat dalam politik.{{sfn|Evans|2005|pp=234–235}} Hitler sering mengabaikan Konkordat ini dan menutup semua lembaga Katolik yang fungsinya tidak murni berkaitan agama.{{sfn|Gill|1994|p=57}} Rohaniwan, biarawati, dan [[pemimpin awam]] menjadi sasaran; ribuan ditangkap dengan tuduhan yang dibuat-buat seperti penyelundupan uang atau amoralitas.{{sfn|Shirer|1960|pp=234–235}} Beberapa pemimpin Katolik menjadi sasaran pembunuhan selama tragedi [[Malam Pisau Panjang]] 1934.{{sfn|Kershaw|2008|p=315}}{{sfn|Lewis|2000|p=45}}{{sfn|Conway|2001|p=92}} Kebanyakan persatuan pemuda Katolik menolak membubarkan perkumpulan mereka, dan pemimpin Pemuda Hitler [[Baldur von Schirach]] menghimbau anggotanya untuk menyerang remaja Katolik di jalanan.{{sfn|Evans|2005|pp=226, 237}} Kampanye-kampanye propaganda menuduh bahwa Gereja Katolik korup, sementara pertemuan publik untuk kaum Katolik dibatasi dan penerbit-penerbit Katolik disensor. Sekolah-sekolah Katolik diwajibkan mengurangi jam pelajaran agama dan salib disingkirkan dari gedung-gedung pemerintah.{{sfn|Evans|2005|pp=239–240}}
 
[[Paus Pius XI]] menerbitkan [[ensiklik]] ''"[[Mit brennender Sorge]]"'' ("Dengan Keprihatinan Mendalam") yang diselundupkan ke Jerman untuk [[Minggu Palma]] 1937 dan dibacakan di setiap mimbar, yang mengutuk sikap bermusuhan rezim Nazi terhadap gereja.{{sfn|Shirer|1960|pp=234–235}}{{sfn|Evans|2005|pp=241–243}} Sebagai tanggapan, Goebbels menindak keras dan meningkatkan propaganda terhadap umat Katolik. Pendaftaran di sekolah-sekolah agama menurun tajam, dan pada tahun 1939, seluruh sekolah Katolik dibubarkan atau diubah menjadi fasilitas umum.{{sfn|Evans|2005|pp=245–246}} Gereja Katolik kemudian kembali melayangkan protes lewat surat pastoral "Perjuangan menentang Kekristenan dan Gereja" yang ditulis oleh para uskup Jerman tanggal 22 Maret 1942.{{sfn|Fest|1996|p=377}} Sekitar 30 persen imam Katolik ditindakpernah olehditindak polisi dengan berbagai cara selama era Nazi, termasuk sebagian yang sampai dipenjara.{{sfn|Evans|2005|p=244}}{{sfn|USHMM, ''Dachau''}} Terdapat banyak mata-mata yang mengawasi kegiatan para rohaniwan, sementara pastor-pastor yang dianggap membahayakan ditangkap atau dikirim ke kamp konsentrasi—terutama ke barak khusus rohaniwan di Dachau.{{sfn|Berben|1975|pp=141–142}} Di [[Wilayah Polandia yang dianeksasi Jerman Nazi|wilayah Polandia yang diduduki pada tahun 1939]], Nazi melancarkan penumpasan dan pembubaran Gereja Katolik secara sistematis.{{sfn|Libionka, ''The Catholic Church in Poland''}}{{sfn|Davies|2003|pp=86, 92}}
 
[[Alfred Rosenberg]], kepala [[Kantor Luar Negeri NSDAP]] dan pemimpin budaya dan pendidikan yang ditunjuk Hitler untuk Jerman Nazi, menganggap Gereja Katolik sebagai salah satu musuh besar Nazi. Ia merencanakan "pemusnahan kepercayaan Kristen asing yang diimpor ke Jerman", dan agar [[Alkitab]] dan [[salib Kristen]] di semua gereja, katedral, dan kapel diganti dengan buku ''[[Mein Kampf]]'' dan simbol [[swastika]]. Sekte Kristen lainnya juga dijadikan target; Ketua [[Kepala Kanselari Nazi|NSDAP-Kanzlei]] [[Martin Bormann]] secara terbuka menyatakan pada tahun 1941, "Sosialis Nasional dan Kekristenan tidak bisa disatukan."{{sfn|Shirer|1960|p=240}} Shirer menulis bahwa penentangan terhadap Kristen di dalam tubuh NSDAP begitu mengakar sehingga "Rezim Nazi berniat memberantas Agama Kristen di Jerman jika memungkinkan, dan menggantinya dengan paganisme lama dewa-dewa Jermanik serta paganisme baru para ekstremis Nazi."{{sfn|Shirer|1960|p=240}}