Jerman Nazi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
HaEr48 (bicara | kontrib)
→‎Perang Dunia II: pecah/pindahkan ke posisi yang tepat agar tidak lompat-lompat
Baris 237:
| image2 = World War II in Europe, 1942.svg
| footer = (Atas) Peta animasi yang menunjukkan urutan peristiwa di Eropa selama Perang Dunia II<br />(Bawah) Jerman dan sekutunya pada puncak keberhasilan blok Poros, 1942}}
 
==== Pembentukan persekutuan militer ====
Kebijakan luar negeri Jerman pada masa perang mengusahakan pembentukan pemerintahan-pemerintahan bersahabat di negara lain yang dikendalikan secara langsung atau tidak langsung dari [[Berlin]]. Jerman bermaksud mendapatkan tentara dari negara-negara sekutu seperti Italia dan Hongaria serta mendapatkan pekerja dan pasokan pangan dari sekutu seperti [[Prancis Vichy]].{{sfn|Mazower|2008|loc=chapter 9}} Pada 27 September 1940, persekutuan antara Jerman dengan Italia dan Jepang diperkuat dengan penandatanganan [[Pakta Tripartit]] di Berlin. Perjanjian ini mengatur persekutuan militer antara ketiga negara, mengakui "kepemimpinan" Jerman dan Italia di Eropa serta Jepang di Asia, dan menjanjikan bantuan jika salah satu dari mereka diserang Amerika Serikat (tanpa menyebutkan nama AS secara langsung).{{sfn|Shirer|1960|p=802}} Sekutu-sekutu Jerman lain selanjutnya bergabung dengan perjanjian ini: Bulgaria pada 17 November, Romania dan Slowakia pada 23 November.{{sfn|Evans|2008|p=151}}{{sfn|Kershaw|2008|p=584}}{{sfn|Shirer|1960|p=803}} Jerman melibatkan kekuatan negara-negara tersebut dalam aksi militernya: pada akhir 1942, terdapat 24 divisi tentara dari Rumania di Front Timur, 10 dari Italia, dan 10 dari Hongaria.{{sfn|Weinberg|2005|p=414}} Jerman merebut kendali penuh Prancis pada tahun 1942, Italia pada 1943, dan Hongaria pada 1944. Meskipun [[Jepang]] adalah sekutu yang kuat, hubungan kedua negara ini tidak dekat, keduanya jarang berkoordinasi atau bekerja sama. Sebagai contoh, sampai akhir perang Jerman menolak memberi tahu Jepang tentang metode pengolahan minyak sintetis dari batu bara.{{sfn|Martin|2005|p=279–80}}
 
==== Pecahnya perang ====
[[Invasi Polandia|Jerman menginvasi Polandia]] dan merebut Kota Merdeka Danzig pada 1 September 1939, sehingga memulai Perang Dunia II di Eropa.{{sfn|Evans|2005|pp=699–701}} Sesuai kewajibannya yang diatur perjanjian, Britania Raya dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman dua hari kemudian.{{sfn|Beevor|2012|pp=22, 27–28}} Polandia jatuh dalam waktu sekitar satu bulan, sementara Uni Soviet mulai menyerang dari timur pada 17 September.{{sfn|Beevor|2012|p=32}} [[Reinhard Heydrich]], kepala ''[[Sicherheitspolizei]]'' (SiPo; Polisi Keamanan) dan ''[[Sicherheitsdienst]]'' (SD; Dinas Keamanan), memerintahkan pada 21 September bahwa Yahudi Polandia harus ditangkap dan dikumpulkan di kota-kota dengan jaringan rel kereta yang baik. Awalnya, Yahudi direncanakan dideportasi ke arah timur, atau mungkin ke [[Rencana Madagaskar|Madagaskar]].{{sfn|Longerich|2010|pp=148–149}} Dengan menggunakan [[Operasi Tannenberg|daftar yang telah dipersiapkan sebelumnya]], sekitar 65.000 intelektual, bangsawan, rohaniwan, dan guru Polandia dibunuh pada akhir 1939 dalam upaya untuk melenyapkan identitas Polandia sebagai sebuah bangsa.{{sfn|Longerich|2010|p=144}}{{sfn|Evans|2008|p=15}} Namun, walaupun sudah berperang dengan Prancis dan Britania di barat, hanya sedikit aksi militer yang terjadi di front tersebut hingga bulan Mei, sehingga periode ini dikenal sebagai "[[Perang Palsu]]." Pada masa ini, peperangan yang berkobar adalah [[Perang Musim Dingin]] antara Uni Soviet dan Finlandia, dan [[Pertempuran Atlantik|pertempuran maritim]] antara Jerman dan kekuatan Sekutu di Samudra Atlantik dan perairan Eropa. {{sfn|Beevor|2012|p=40}}
Baris 253 ⟶ 249:
 
Tawaran perdamaian Hitler kepada Perdana Menteri Britania Raya yang baru, [[Winston Churchill]], ditolak pada bulan Juli 1940. Laksamana Besar [[Erich Raeder]] memberi tahu Hitler pada bulan Juni bahwa keunggulan di udara adalah prasyarat bagi keberhasilan menginvasi Britania, sehingga Hitler memerintahkan serangkaian serangan udara terhadap pangkalan udara dan stasiun radar [[Royal Air Force|Angkatan Udara Britania]] (RAF), dan [[The Blitz|menggempur kota-kota]] Britania, termasuk [[London Blitz|London]], [[Liverpool Blitz|Liverpool]], dan [[Manchester Blitz|Manchester]] pada malam hari. Selanjutnya [[Pertempuran Britania]] berkecamuk di udara, tetapi Luftwaffe Jerman gagal melumpuhkan RAF. Pada akhir Oktober, Hitler menyadari bahwa keunggulan udara ini tidak tercapai. Invasi terhadap Britania ditunda secara permanen oleh Hitler, dan rencana ini sendiri sedari awal sebenarnya tidak pernah ditanggapi serius oleh para petinggi Angkatan Darat Jerman.{{sfn|Shirer|1960|pp=753, 774–782}}{{sfn|Kershaw|2000b|pp=301–303, 309–310}}{{efn|name=raeder}} Menurut sejarawan [[Andrew Gordon (sejarawan angkatan laut)|Andrew Gordon]], alasan utama kegagalan rencana invasi ini adalah keunggulan [[Royal Navy|Angkatan Laut Britania]], bukannya aksi RAF.{{sfn|Harding|2006}}
 
Kebijakan luar negeri Jerman pada masa perang mengusahakan pembentukan pemerintahan-pemerintahan bersahabat di negara lain yang dikendalikan secara langsung atau tidak langsung dari [[Berlin]]. Jerman bermaksud mendapatkan tentara dari negara-negara sekutu seperti Italia dan Hongaria serta mendapatkan pekerja dan pasokan pangan dari sekutu seperti [[Prancis Vichy]].{{sfn|Mazower|2008|loc=chapter 9}} Pada 27 September 1940, persekutuan antara Jerman dengan Italia dan Jepang diperkuat dengan penandatanganan [[Pakta Tripartit]] di Berlin. Perjanjian ini mengatur persekutuan militer antara ketiga negara, mengakui "kepemimpinan" Jerman dan Italia di Eropa serta Jepang di Asia, dan menjanjikan bantuan jika salah satu dari mereka diserang Amerika Serikat (tanpa menyebutkan nama AS secara langsung).{{sfn|Shirer|1960|p=802}} Sekutu-sekutu Jerman lain selanjutnya bergabung dengan perjanjian ini: Bulgaria pada 17 November, RomaniaRumania dan Slowakia pada 23 November.{{sfn|Evans|2008|p=151}}{{sfn|Kershaw|2008|p=584}}{{sfn|Shirer|1960|p=803}} Jerman melibatkan kekuatan negara-negara tersebut dalam aksi militernya: kelak pada akhir 1942, terdapat 24 divisi tentara dari Rumania di Front Timur, 10 dari Italia, dan 10 dari Hongaria.{{sfn|Weinberg|2005|p=414}} Jerman merebut kendali penuh Prancis pada tahun 1942, Italia pada 1943, dan Hongaria pada 1944. Meskipun [[Jepang]] adalah sekutu yang kuat, hubungan kedua negara ini tidak dekat, keduanya jarang berkoordinasi atau bekerja sama. Sebagai contoh, sampai akhir perang Jerman menolak memberi tahu Jepang tentang metode pengolahan minyak sintetis dari batu bara.{{sfn|Martin|2005|p=279–80}}
 
Pada bulan Februari 1941, [[Korps Afrika]] Jerman tiba di [[Libya Italia|Libya]] untuk membantu Italia menghadapi Britania dalam [[Kampanye Afrika Utara]].{{sfn|Evans|2008|p=149}} Pada 6 April, Jerman melancarkan [[Invasi Yugoslavia|invasi ke Yugoslavia]] (setelah pemerintahan pro-Jerman di negara tersebut ditumbangkan dalam kudeta) dan [[Pertempuran Yunani|Yunani]] (yang baru saja menghalau serangan sekutu Jerman yaitu Italia).{{sfn|Evans|2008|p=153}}{{sfn|Shirer|1960|pp=815–816}} Yugoslavia dibagi-bagi antara Jerman, Hongaria, Italia, dan Bulgaria, dan sebuah [[Negara Merdeka Kroasia|negara boneka di Kroasia]], sedangkan Yunani diduduki Jerman, Italia, dan Bulgaria.{{sfn|Tomasevich|1975|p=52–53}}{{sfn|Richter|1998|p=616}}