Sjahrir (ekonom): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
sunting dikit
Baris 1:
[[Berkas:Dr Sjahrir.jpg|right|framed|Sjahrir {{c|tokohindonesia.com}}]]
'''Dr. Sjahrir''' (lahir di [[Kudus]], [[24 Februari]] [[1945]] - [[Singapura]], [[28 Juli]] [[2008]]) adalah seorang [[ekonom]] [[Indonesia]]. Sjahrir dikenal sebagai salah seorang mahasiswa yang dijebloskan ke penjara sewaktu peristiwa [[Malari]] di [[Jakarta]] tahun 1974. PadaSampai saatakhir inihayatnya dia adalahmenjabat salahsebagai seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang membawahi bidang ekonomi, [http://presidenri.go.id/index.php/fokus/2007/04/11/1717.html yang telah resmi dilantik pada tanggal 11 April 2007].
 
SyahrirSjahrir lahir di [[Kudus]], [[Jawa Tengah]], pada tanggal [[24 Februari]] [[1945]]. Ia menikah dengan Kartini Panjaitan, seorang doktor di bidang antropologi yang kini menjabat ketua Asosiasi Antropologi Indonesia. Dari pernikahan itu, pasangan SyahrirSjahrir-Kartini memperoleh seorang putra, Pandu, serta seorang putri, Gita.
 
SyahrirSjahrir lahir sebagai anak satu-satunya dari pasangan Ma’amoen Al Rasyid dan Roesma Malik. Ayahnya adalah pejabat pemerintah di masa pemerintahan koloni [[Belanda]], sementara ibunya adalah pegawai Inspektorat Pendidikan Wanita di Departemen Pendidikan. Meskipun berasal dari [[Sumatera Barat]], keluarga Syahrir lebih banyak tinggal di Pulau [[Jawa]]; [[Kudus]], [[Yogyakarta]], [[Magelang]], [[Surabaya]], dan terutama [[Jakarta]] yang kini merupakan ibukota [[Indonesia]]
 
SyahrirSjahrir dikenal sebagai [[ekonom]] dan [[politisi]]. Ketika masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi [[Universitas Indonesia]] pada tahun 1974, SyahrirSjahrir menjadi seorang aktivis. Latar belakang itulah yang membawanya ke dunia [[politik]]. Pada tahun 2002, SyahrirSjahrir mendirikan [http://partai-pib.or.id Partai Perhimpunan Indonesia Baru ] sebagai upaya menawarkan solusi bagi bangsa yang tengah dilanda masalah.
 
== Sebagai mahasiswa ==
SyahrirSjahrir menerima pendidikan dasarnya di sebuah sekolah negeri di Jakarta meski sempat mengenyam pendidikan di [[Dalton Elementary School]], [[Amsterdam]]. Ia melanjutkan ke sekolah menengah [[Canisius College]], Jakarta. Di sekolah itulah SyahrirSjahrir menemukan kecintaannya akan pelajaran ekonomi. Setelah lulus dari Canisius College, ia diterima di universitas negeri terkemuka, [[Universitas Indonesia]], tempat ia belajar ilmu ekonomi.
 
Selama periode ini, SyahrirSjahrir aktif di kegiatan kemahasiswaan yang tergabung dalam [[Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA)]]. Aktivitasnya di IMADA membuatnya terpilih sebagai Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) Jakarta. Selain itu, aktivitasnya di badan kemahasiswaan kampus membuatnya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal [[Senat Mahasiswa]], Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Syahrir menerima pendidikan dasarnya di sebuah sekolah negeri di Jakarta meski sempat mengenyam pendidikan di [[Dalton Elementary School]], [[Amsterdam]]. Ia melanjutkan ke sekolah menengah [[Canisius College]], Jakarta. Di sekolah itulah Syahrir menemukan kecintaannya akan pelajaran ekonomi. Setelah lulus dari Canisius College, ia diterima di universitas negeri terkemuka, Universitas Indonesia, tempat ia belajar ilmu ekonomi.
 
Dilihat dari sejarahnya, badanBadan kemahasiswaan Universitas Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam pergerakan politik Indonesia. Pada tahun 1974, para mahasiswa memprotes kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan peran [[investasi asing]] di Indonesia. Demonstrasi kemudian bergejolak menjadi kerusuhan—peristiwa itu dikenal sebagai [[Malari]]. SyahrirSjahrir yang pada saat itu telah lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia dan hendak bersiap-siap berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan S2 atas beasiswa di [[Kennedy School of Government]], Universitas [[Universitas Harvard]], ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman penjara 6,5 tahun atas tuduhan subversi dalam keterlibatannya pada peristiwa tersebut. Meski demikian, SyahrirSjahrir hanya menghabiskan waktu di penjara selama hampir 4 tahun sebagai tahanan politik.
Selama periode ini, Syahrir aktif di kegiatan kemahasiswaan yang tergabung dalam [[Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA)]]. Aktivitasnya di IMADA membuatnya terpilih sebagai Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) Jakarta. Selain itu, aktivitasnya di badan kemahasiswaan kampus membuatnya terpilih sebagai Sekretaris Jenderal [[Senat Mahasiswa]], Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
 
Untung saja setelahSetelah keluar dari penjara, [[Ford Foundation]] yang menjadi sponsor beasiswanya, masih memberikan kesempatan kepada SyahrirSjahrir untuk mengenyam pendidikan S2-nya. Ia lulus pada tahun 1983 dari Universitas Harvard dengan gelar doktor di bidang Ekonomi Politik & Pemerintahan. Di Harvard pulalah ia sempat menjalin pertemanan dengan [[Benigno Aquino, Jr.|Ninoy Aquino]] dan [[Kim Dae Jung]].
Dilihat dari sejarahnya, badan kemahasiswaan Universitas Indonesia memiliki peran yang cukup besar dalam pergerakan politik Indonesia. Pada tahun 1974, para mahasiswa memprotes kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan peran [[investasi asing]] di Indonesia. Demonstrasi kemudian bergejolak menjadi kerusuhan—peristiwa itu dikenal sebagai [[Malari]]. Syahrir yang pada saat itu telah lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Ekonomi dari Universitas Indonesia dan hendak bersiap-siap berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan S2 atas beasiswa di [[Kennedy School of Government]], Universitas [[Harvard]], ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman penjara 6,5 tahun atas tuduhan subversi dalam keterlibatannya pada peristiwa tersebut. Meski demikian, Syahrir hanya menghabiskan waktu di penjara selama hampir 4 tahun sebagai tahanan politik.
 
== Sebagai Ekonomekonom ==
Untung saja setelah keluar dari penjara, [[Ford Foundation]] yang menjadi sponsor beasiswanya, masih memberikan kesempatan kepada Syahrir untuk mengenyam pendidikan S2-nya. Ia lulus pada tahun 1983 dari Universitas Harvard dengan gelar doktor di bidang Ekonomi Politik & Pemerintahan. Di Harvard pulalah ia sempat menjalin pertemanan dengan [[Benigno Aquino, Jr.|Ninoy Aquino]] dan [[Kim Dae Jung]].
 
<!-- Bagian ini disembunyikan karena tidak diterjemahkan
==As A Politician==
 
Syahrir’s old days as an activist still follow him today. When the big monetary crisis hit Indonesia in 1997, the on going unfortunate situation that developed into economic and political crisis during the upcoming years motivated Syahrir to offer a solution for the nation. In 2001, during the Reformation era, Syahrir founded the New Indonesian Alliance (Perhimpunan Indonesia Baru). The main activity of the Alliance is to organize cabinet watch. The cabinet watch’s task is to monitor the government’s decisions on certain policies and then to announce the result of the observation to the public.
 
Not happy with the result of the Reformation process after the downfall of Soeharto, Syahrir and like-minded people in his surrounding declared the establishment of the New Indonesian Alliance Party (Partai Perhimpunan Indonesia Baru). This party tried to offer an alternative solution to Reformation era by aiming to participate in the next national parliament election. Syahrir himself had the opportunity to participate in the presidential election in 2004, but did not get sufficient vote needed to go to the next round. However, noticing that his economic expertise could be useful for the new government, the latest elected president of the Republic of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, appointed Syahrir as Economic Advisor to the President. Syahrir’s recent responsibility as Economic Advisor to the President is being economic envoys to other countries in order to establish economic cooperation between Indonesia and the intended country.
 
-->
 
== Sebagai Ekonom ==
[[Berkas:Sjahrir_muda.jpg|right|framed|Sjahrir muda]]
Setelah meraih gelar doktor, SyahrirSjahrir membagi ilmunya dengan menjadi dosen di fakultas lamanya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Ia kemudian mendirikan lembaga yang bernama [[Insititute for Economic and Financial Research]] (Ecfin) bersama rekan-rekan ekonomnya. Salah satunya adalah Dr. [[Mari Elka Pangestu]] yang kini merupakan Menteri Perdagangan Republik Indonesia. SyahrirSjahrir juga mendirikan lembaga lain, yaitu [[Yayasan Padi & Kapas]], yang kegiatan utamanya adalah [[penelitian]], [[pendidikan]], dan [[kesehatan]] masyarakat.
 
Selama masa ini, Syahrir aktif sebagai [[konsultan]] dan penasihat untuk [[bank]]-bank dan perusahaan-[[perusahaan publik]]. Banyaknya seminar ekonomi yang dihadirinya sebagai pembicara, serta lebih dari selusin buku yang diterbitkannya, memantapkan namanya sebagai [[kritikus]] dan [[analis ekonomi]] yang cukup dipandang di negeri ini. Sejak tahun [[1994]], ia menjadi [[narasumber]] di [[Dewan Sosial & Politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]].
 
== Sebagai Politisi ==
 
Selama masa ini, SyahrirSjahrir aktif sebagai [[konsultan]] dan penasihat untuk [[bank]]-bank dan perusahaan-[[perusahaan publik]]. Banyaknya seminar ekonomi yang dihadirinya sebagai pembicara, serta lebih dari selusin buku yang diterbitkannya, memantapkan namanya sebagai [[kritikus]] dan [[analis ekonomi]] yang cukup dipandang di negeri ini. Sejak tahun [[1994]], ia menjadi [[narasumber]] di [[Dewan Sosial & Politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]].
Hari-hari Syahrir di masa lalu sebagai aktivis masih mengikutinya hingga kini. Ketika krisis moneter yang mengguncang Indonesia pada tahun 1997 berkelanjutan menjadi krisis ekonomi dan politik, Syahrir terdorong untuk menawarkan [[solusi]] untuk negeri ini. Pada tahun 2001, di masa [[Reformasi]], Syahrir mendirikan Perhimpunan Indonesia Baru. Aktivitas utama perhimpunan itu adalah menyelenggarakan cabinet watch yang mengawasi keputusan-[[keputusan pemerintah]] atas kebijakan-kebijakan tertentu, dan mengumumkan hasil pengawasan itu ke masyarakat.
 
== Sebagai Politisipolitikus ==
Tidak puas dengan proses Reformasi setelah jatuhnya Soeharto, Syahrir dan rekan-rekannya yang memiliki ide yang sama di Perhimpunan Indonesia Baru mengumumkan berdirinya Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Partai ini mencoba menawarkan solusi alternatif pada era Reformasi melalui partisipasi di [[pemilihan umum 2004]]. Syahrir sendiri berkesempatan mencalonkan diri di pemilihan presiden tahun itu, namun tidak memperoleh jumlah suara yang cukup untuk maju ke tahap berikutnya. Meski demikian, mengetahui bahwa keahlian ekonomi Syahrir dapat bermanfaat bagi pemerintah yang baru, Presiden Republik Indonesia pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, Susilo Bambang Yudhoyono, menunjuk Syahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden. Tugas Syahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden termasuk menjadi duta khusus Presiden RI ke negara-negara lain, menjalankan misi kepresidenan.
Hari-hari Syahrir di masa lalu sebagai aktivis masih mengikutinya hingga kini. Ketika krisis moneter yang mengguncang Indonesia pada tahun 1997 berkelanjutan menjadi krisis ekonomi dan politik, SyahrirSjahrir terdorong untuk menawarkan [[solusi]] untuk negeri ini. Pada tahun 2001, di masa [[Reformasi]], SyahrirSjahrir mendirikan Perhimpunan Indonesia Baru. Aktivitas utama perhimpunan itu adalah menyelenggarakan cabinet watch yang mengawasi keputusan-[[keputusan pemerintah]] atas kebijakan-kebijakan tertentu, dan mengumumkan hasil pengawasan itu ke masyarakat.
 
Tidak puas dengan proses Reformasi setelah jatuhnya Soeharto, Syahrir dan rekan-rekannya yang memiliki ide yang sama di Perhimpunan Indonesia Baru mengumumkan berdirinya Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Partai ini mencoba menawarkan solusi alternatif pada era Reformasi melalui partisipasi di [[pemilihan umum 2004]]. SyahrirSjahrir sendiri berkesempatan mencalonkan diri di pemilihan presiden tahun itu, namun tidak memperoleh jumlah suara yang cukup untuk maju ke tahap berikutnya. Meski demikian, mengetahui bahwa keahlian ekonomi SyahrirSjahrir dapat bermanfaat bagi pemerintah yang baru, Presiden Republik Indonesia pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, Susilo Bambang Yudhoyono, menunjuk SyahrirSjahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden. Tugas SyahrirSjahrir sebagai Penasihat Ekonomi Presiden termasuk menjadi duta khusus Presiden RI ke negara-negara lain, menjalankan misi kepresidenan.
== Sebagai Tokoh Masyarakat ==
 
== Sebagai Tokohtokoh Masyarakatmasyarakat ==
Sebagai ahli ekonomi dan tokoh masyarakat, Dr. Syahrir sempat memandu acara (''Info untuk Anda'' & ''Dialog Aktual'' di [[Indosiar]]) dan tampil di televisi nasional menjadi narasumber, antara lain [[Metro TV]], [[SCTV]], [[TPI]], [[Anteve]], [[TVRI]], [[Lativi]].