Surat Batak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andry.byb (bicara | kontrib)
Andry.byb (bicara | kontrib)
Baris 33:
=== ''Ina ni surat'' ===
 
''Ina ni surat'' (Karo : ''Indung Surat'') merupakan huruf-huruf pembentuk dasar huruf aksara Batak. Selama ini, ina ni surat yang dikenal terdiri dari: a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, ya, nya, ca, nda, mba, i, u. Nda dan Mba adalah konsonan rangkap yang hanya ditemukan dalam variasi Batak Karo, sedangkan Nya hanya digunakan di Mandailing akan tetapi dimasukkan juga dalam alfabat Toba walaupun tidak digunakan. Aksara Ca mandiri hanya terdapat di Karo sedangkan di Angkola-Mandailing huruf Ca ditulis dengan menggunakan huruf Sa dengan sebuah tanda diakritik yang bernama tompi di atasnya.
 
 
Baris 201:
 
''Anak ni surat'' dalam aksara Batak adalah komponen fonetis yang disisipkan dalam ''ina ni surat'' (tanda diakritik) yang berfungsi untuk mengubah pengucapan/lafal dari ''ina ni surat''. Tanda diakritik tersebut dapat berupa tanda [[vokal (linguistik)|vokalisasi]], [[konsonan nasal|nasalisasi]], atau [[frikatif]]. ''Anak ni surat'' ini terdiri dari:
* Bunyi {{IPA|[e]}} (''hatadingan)'')
* Bunyi {{IPA|[ŋ]}} (''haminsaran'')
* Bunyi {{IPA|[u]}} (''haborotan'')
Baris 208:
* ''Pangolat'' (tanda untuk menghilangkan bunyi {{IPA|[a]}} pada ''ina ni surat'')
 
Nama-nama tanda diakritis di atas hanya berlaku untuk bahasa Batak Toba. Dalam bahasa-bahasa Batak lainnya terdapat sejumlah variasi nama ina ni surat. Misalnya Pangolet dalam bahasa Karo dinamakan "penengen". Untuk Surat Karo dan Pakpak, terdapat vokalisasi e (pepet). Dalam surat Karo vokalisasi e pepet ini disebut dengan "kebereten". Istilah untuk vokalisasi pada Surat Karo berbeda total dengan vokalisasi pada Anak ni surat dalam aksara Batak.
 
Seperti halnya ''ina ni surat'', ''anak ni surat'' dalam aksara Batak juga disusun menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: {{IPA|[e]}}, {{IPA|[i]}}, {{IPA|[o]}}, {{IPA|[u]}}, {{IPA|[ŋ]}}, {{IPA|[x]}}. Tanda diakritik juga memiliki varian bentuk antara suatu daerah dengan daerah lainnya yang menggunakan aksara yang sama. Di bawah ini disajikan contoh penggunaan tanda diakritik dengan huruf Ka, dan varian tanda ''pangolat''.