Melayu Pontianak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Miftah98 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15:
 
[[Kalimantan]] merupakan tanah asal bahasa Melayu Purba, yang disebut Orang Melayu di Kalimantan dalam arti sempit hanya mengacu kepada orang Melayu yang mendiami [[Kalimantan Barat]] yang bertutur mirip bahasa [[Melayu Riau]] dialek Riau-Johor dan Melayu Semenanjung Malaya (Malaysia) yakni berdialek '''"e"'''
Tetapi dalam arti luas, rumpun Melayu Kalimantan mencakup suku asli Kalimantan yang beragama Islam dan mengadopsi Budaya Melayu seperti Senganan/Haloq (Dayak masuk Islam), [[Suku Sambas]], [[Suku Kedayan]] (suku di Brunei Darussalam), [[Suku Banjar]], [[Suku Kutai]], [[Suku Berau]], dan [[Suku Tidung]]. Nama Melayu Pontianak sendiri muncul tahun 1771 saat Kesultanan Kadriyah Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, keturunan Rasulullah dari Imam Ali ar-Ridha di daerah muara Sungai Kapuas yang termasuk kawasan yang diserahkan Sultan Banten kepada VOC Belanda, dan penduduk asli yang memeluk agama Islam dan mendiami Wilayah Kesultanan Kadriah Pontianak itu lah yang di sebut sebagai Melayu Pontianak.
 
Suku Melayu di Kalimantan Barat memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat dengan suku Melayu di Malaysia [[Serawak]] dan [[Brunai Darussalam]]. Tidak mengherankan jika pada musim hari Raya Idul Fitri banyak warga Malaysia dan Brunai Darussalam yang berkunjung ke Kalimantan Barat. Tujuan utama mereka adalah untuk mempererat hubungan silaturahmi dan mengunjungi makam nenek atau datok mereka.