Ferry Iskandar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Husnal Fata (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Husnal Fata (bicara | kontrib)
Suntingan pranala dalam
Baris 1:
'''Ferry Iskandar''', lahir di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] [[17 Februari]] [[1974]], adalah seorang akademisi, ahli [[kimia]], dan peneliti di bidang material. Beliau adalah ilmuwan di [[Indonesia]] yang dikenal sebagai penemu [[senyawa kimia]] [[Fosforus|fosfor]] BCNO ([[Boron Karbon Oksinitrida]]). Setelah menyelesaikan program doktoralnya di Jepang, beliau pulang ke Indonesia untuk mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia yang dianggapnya penting. Beliau memiliki paten yang berjumlah 16, 214 di antaranya berada di dalamluar negeri, dan 142 sisanya berada di luardalam negeri.
 
== Pendidikan ==
Mengawali pendidikan sarjananya di Teknik Kimia [[Universitas Kanazawa|Kanazawa University]] [[Jepang]], pada tahun [[1997]], kemudian melanjutkan program magister Teknik Kimia di universitas yang sama pada tahun 1999, dan program doktoral Teknik Kimia di [[Hiroshima University]] Jepang pada tahun 2002. Saat ini, beliau juga aktif mengajar sebagai dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB).
 
== Penghargaan ==
- [[Habibie Award]] tahun 2014
 
- [[Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa]] tahun 2014
 
- 10 Tokoh Penemu Nasional versi [[Majalah Tempo]] 2012
 
- Penghargaan ITB di bidang Riset pada acara Dies Natalis ITB ke-56
 
- [[Penghargaan Achmad Bakrie]] (2018) dalam bidang sains.