Bumi Manusia (film): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib) + Tag: Pembatalan |
Hanamanteo (bicara | kontrib) + |
||
Baris 96:
{{double image|right|Christine Hakim di Bukittinggi.JPG|150|Chelsea Islan at the Premiere of Headshot, at TIFF 2016 (29150299274).jpg|167|Christine ''(kiri)'' dan Chelsea ''(kanan)'' termasuk dua dari beberapa artis yang awalnya diincar Hanung untuk berperan dalam film ini.}}
{{quotebox |float=right |width=25em |quote="Hei, ''kid''! Bisa-bisanya ''lo bilang'' lucu! ''Emang lo'' pikir ini novel ''cupu'' apa? ''Lo enggak tau'' ya kalau Bumi Manusia ini ditulis di pembuangan? Di Pulau Buru. Oleh seorang penulis yang selama 10 tahun dipenjara tanpa proses peradilan dan separuh hidupnya menjalani hari-hari dalam stigma masyarakat dan negara sebagai pengkhianat bangsa. Kok ''lo'' bisa-bisanya dengan gampang mengatakan lucu untuk sebuah karya yang ditulis secara berdarah-darah, hingga ada orang yang dipenjara 8 tahun hanya karena menjual bukunya?"|author={{pad|1.0em}}— Ungkapan kekesalan Hanung terhadap Iqbaal yang tidak jadi diucapkan<ref name="CNNIndonesia2"/>}}
Pada Februari 2018, Salman memastikan seorang pemeran yang dikatakannya sebagai pemain baru.<ref>{{cite news|last=Wirastama|first=Purba|url=https://www.medcom.id/hiburan/film/Rkjj7lGk-film-bumi-manusia-sudah-temukan-satu-pemain|title=Film Bumi Manusia Sudah Temukan Satu Pemain|website=Medcom|date=26 Februari 2018|accesdate=26 Juni 2019}}</ref> Tiga bulan kemudian, dipastikan Minke akan diperankan oleh [[Iqbaal Ramadhan]].
[[Pengambilan gambar utama]] dilakukan pada Juli 2018. Lokasi pengambilan gambar meliputi [[Studio Gamplong]], [[Kabupaten Sleman|Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]; [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]]; dan [[Belanda]].<ref name="Antara1"/> Setelah produksi film selesai, rumah Nyai Ontosoroh yang dibangun untuk produksi film ini diresmikan oleh Hanung dan putri Pramoedya, Astuti Ananta Toer, sebagai Museum Bumi Manusia pada 13 Agustus 2019. Peresmian ini merupakan arahan langsung dari Astuti yang menginginkan lokasi pengambilan gambar kembali dihidupkan, sehingga tidak dimaksudkan untuk kepentingan komersial.<ref>{{cite news|author1=Zahrotustianah|last2=Firmansyah|first2=Wahyu|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1174785-museum-bumi-manusia-dibuka-di-yogyakarta|title=Museum Bumi Manusia Dibuka di Yogyakarta|website=Viva|date=13 Agustus 2019|accessdate=15 Agustus 2019}}</ref> Produksi film ini menghabiskan dana sekitar Rp30 miliar.<ref>{{cite news|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/14/130958810/hanung-bramantyo-target-saya-film-bumi-manusia-tak-cederai-novelnya?page=all|title=Hanung Bramantyo: Target Saya Film Bumi Manusia Tak Cederai Novelnya...|website=Kompas|date=14 Agustus 2019|accessdate=19 Agustus 2019}}</ref>
Baris 103 ⟶ 104:
== Tema dan gaya ==
▲Zahrotustianah dari ''[[Viva.co.id|Viva]]'' menilai penggunaan bahasa Belanda dalam film ini tidak terlihat kaku bahkan ketika dituturkan pemeran Indonesia.<ref>{{cite news|author=Zahrotustianah|url=https://www.viva.co.id/showbiz/film/1175120-bumi-manusia-bukti-tak-cuma-avengers-yang-bikin-3-jam-gak-ngebosenin|title=Bumi Manusia, Bukti Tak Cuma Avengers yang Bikin 3 Jam Gak Ngebosenin|website=Viva|date=16 Agustus 2019|accessdate=23 Agustus 2019}}</ref> Tri Susanto Setiawan dari ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' menilai Iqbaal bisa melepas dirinya dari bayang-bayang Dilan di film ini.<ref>{{cite news|last=Setiawan|first=Tri Susanto|editor=Kistyarini|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/15/135612910/review-bumi-manusia-pembuktian-iqbaal-ramadhan-dan-hanung-bramantyo?page=all|title=Review: Bumi Manusia, Pembuktian Iqbaal Ramadhan dan Hanung Bramantyo|website=Kompas|date=15 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2019}}</ref> Indira Ardanareswari yang menulis untuk ''[[Tirto.id|Tirto]]'' menyoroti adegan perlakukan kurang pantas terhadap nyai yang disaksikan Minke dari atas kereta kuda yang tidak ditemukan dalam novelnya sebagai improvisasi dari Hanung sendiri. Namun, Indira menyebut film ini sekadar mengulangi masalah klasik kebanyakan film Indonesia yang dianggapnya megah dan tertata di depan, tetapi terburu-buru di belakang. Keputusan Hanung untuk mengeksplorasi hubungan percintaan antara Minke dan Annelies juga dinilai mengorbankan karakter lain semisal Jan Dapperste.<ref>{{cite news|url=https://tirto.id/bumi-manusia-cukup-bersetia-dengan-novel-tapi-kedodoran-egsf|title=Bumi Manusia, Cukup Bersetia dengan Novel tapi Kedodoran|website=Tirto|date=17 Agustus 2019|accessdate=19 Agustus 2019}}</ref> Selain itu pula, Agniya Khoiri dari ''[[CNN Indonesia]]'' menuturkan Hanung juga mengorbankan gejolak batin di balik kisah tokoh-tokohnya.<ref>{{cite news|last=Khoiri|first=Agniya|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190816083100-220-421802/review-film-bumi-manusia|title=Review Film: 'Bumi Manusia'|website=CNN Indonesia|date=16 Agustus 2019|accessdate=19 Agustus 2019}}</ref> Holy Adib dari ''Beritagar'' menilai bahasa yang digunakan film ini terbilang [[anakronisme|anakronis]], yaitu "Anda" dan "sih".<ref>{{cite news|last=Adib|first=Holy|url=https://beritagar.id/artikel/tabik/anakronisme-bahasa-dalam-film-bumi-manusia|title=Anakronisme bahasa dalam film Bumi Manusia|website=Beritagar|date=24 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2019}}</ref>
=== Pemeranan ===
Umumnya, pujian dilontarkan kepada Sha Ine yang dinilai berhasil memerankan Ontosoroh dan juga Ayu Laksmi yang memerankan ibu Minke, sementara Iqbaal dinilai masih belum bisa meninggalkan citranya sebagai Dilan dari ''[[Dilan 1990]]''. [[Leila Salikha Chudori]] dari ''[[Tempo (majalah|Tempo]]'' bahkan menjuluki Iqbaal sebagai Minke van Dilan, menilai Iqbaal yang menuturkan bahasa Belanda dengan baik dan terlihat cerdas layaknya pemuda-pemudi milenial, tetapi gerak-gerik Iqbaal tetap tidak berhasil meyakinkan sebagai Minke. Walaupun Ayu hanya hadir sekejap, tetapi Leila menyebut Ayu tidak diragukan lagi adalah pilihan yang tepat dan cocok. Sementara itu, Leila menyebut Sha Ine adalah sosok yang teramat dahsyat.<ref>{{cite news|last=Chudori|first=Leila Salikha|url=https://kolom.tempo.co/read/1245640/bumi-manusia-kisah-dua-ibu|title=Bumi Manusia: Kisah Dua Ibu|website=Tempo|date=9 September 2019|accessdate=11 September 2019}}</ref> Berbeda dengan Leila, Shandy Gasella menyebut Iqbaal berhasil membuat citra sebagai Dilan luntur, walau penguasaan bahasa Jawanya terkadang tidak konsisten. Shandy juga menyebut Mawar tak pernah tampil sebaik ini di film sebelumnya. Penampilan Sha Ine membuat Shandy semakin jatuh hati seolah Ontosoroh memang ditakdirkan untuk diperankannya, sementara penampilan Ayu dinilai Shandy semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu aktris terbaik saat ini. Whani juga dinilai tampil dengan karismatik dan mencuri perhatian setiap kali muncul. Shandy menekankan hampir seluruh pemeran sudah melakukan penampilan dengan maksimal.<ref name="Kumparan1"/> Senada dengan Shandy, Tri Susanto Setiawan dari ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' menilai Iqbaal bisa melepas dirinya dari bayang-bayang Dilan di film ini.<ref>{{cite news|last=Setiawan|first=Tri Susanto|editor=Kistyarini|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/15/135612910/review-bumi-manusia-pembuktian-iqbaal-ramadhan-dan-hanung-bramantyo?page=all|title=Review: Bumi Manusia, Pembuktian Iqbaal Ramadhan dan Hanung Bramantyo|website=Kompas|date=15 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2019}}</ref>
=== Busana ===
|