Chaozhou: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Me iwan (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetika
Baris 240:
<ref>{{cite web |language=简体中文 |url=http://tongjiju.chaozhou.gov.cn/Article/View/2009-7-30/1334_1.htm |title=2008年潮州市儿童发展规划评估简报 |publisher=潮州市统计局 |date=2009-07-30}}</ref>
 
Pada zaman [[Dinasti Tang]], Chaozhou telah berkembang menjadi prefektur besar [[Lingnan]], kemudian pada zaman [[Dinasti Song]], hubungan perdagangan luar Chaozhou semakin aktif. Dalam kitab [[Sejarah Song]] (宋史) telah ada catatan mengenai Chaozhou. Pada masa tersebut, Chaozhou merupakan tempat pembuatan keramik yang terkenal, produksi keramik telah dijual ke beberapa negara di [[Asia Tenggara]] dan menjadi salah satu basis ekspor keramik Tiongkok ketika itu.
 
Pada masa [[Dinasti Ming]], produksi industri garam Chaozhou dalam skala besar dan menjadi salah satu dari dua besar pusat pengangkutan garam di [[Guangdong]]. Pada masa yang sama, gula tebu Chaozhou juga merupakan bisnis besar, yang hampir memonopoli pasar domestik Tiongkok. Pada masa akhir [[Dinasti Qing]] dan awal [[Republik Tiongkok]] bordiran Chaozhou berkembang luar biasa, dengan tujuan ekspor sebagai prioritas utama.
Baris 266:
== Serba-serbi ==
* Kota [[Chaojhou]] di bagian barat [[Kabupaten Pingtung]], [[Taiwan]] diberi nama sama dengan Chaozhou.
 
* Ada banyak orang Tiochiu di Hong Kong. Ketika Tiongkok Daratan membuka pintu imigrasi pada tahun 1950an, ada banyak pengungsi yang masuk ke Hong Kong untuk menghindari rezim komunis. Pengungsi dari Chaozhou berkumpul di suatu komunitas yang ketat. Mereka dikenal sangat baik hati dalam membantu pengungsi dari daerah mereka. Mereka berbicara dalam bahasa daerah mereka sendiri, sehingga membuat mereka menonjol di antara penduduk lokal. Penduduk lokal menamakan mereka "chiu chow loun", di mana "chiu chow" adalah pengucapan dalam bahasa Kantonis untuk "chaozhou" dan "loun" untuk "orang". Mereka dikenal sebagai orang yang ulet dan pandai dalam menjalankan bisnis kecil. Pada tahun 1960an, hampir semua toko kelontong di Hong Kong dimiliki oleh orang Tiochiu. Beberapa dekade dan generasi kemudian, keturunan dari para imigran ini menyatu dengan komunitas lokal. Perusahaan besar yang menjalankan supermarket membangkrutkan banyak toko-toko kelontong ini.