Babad Giyanti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
adalah sebuah syair dalam bentuk tembang [[macapat]] yang dikarang oleh [[Yasadipura]] tentang sejarah pembagian Jawa pada [[13 Februari]] [[1755]]. Sesudah [[keraton]] dipindahkan ke [[Surakarta]] dari [[Kartasura]] karena dibakar oleh orang [[Geger pacinan|Tionghoa]], maka Pangeran Mangkubumi [[Hamengkubuwono I]] pun keluar dari keraton dan marah sampai memberontak. Sebab [[tanah bengkok]]nya dikurangi banyak sekali. Maka berperanglah dia melawan keraton Surakarta. Selama peperangan ini dia dibantu oleh banyak pangeran dan bangsawan lainnya, antara lain Pangeran Samber-Nyawa ([[Mangkunegara I]]). Lalu Pangeran Samber Nyawa dibuat panglima perang.
 
Dalam peperangan ini, [[Pangeran Mangkubumi [[Hamengkubuwono I]] menaklukkan daerah-daerah di sebelah barat Surakarta, di daerah Mataram. Selanjutnya [[Pangeran Sambernyawa]] malahan bentrok dengan [[Pangeran Mangkubumi [[Hamengkubuwono I]]. Terjadinya bentrok ini karena kedua nya sama sama ingin mendapatkan supremasi tunggal kedaulatan yang tidak terbagi.Sambernyawa menjadi pesaing yang serius dari Mangkubumi dalam mendapatkan dukungan elite Jawa sebab ketika diambil pemungutan suara antara memilih Sambernyawa atau Mangkubumi maka pilihan dan dukungan kepada Sambernyawa melebihi dukungan kepada Mangkubumi (Ricklefs, 1991).Melihat dukungannya berkurang, Mangkubumi menyerang sambernyawa dengan kekuatan bersenjata tetapi Sambernyawa alih alih dikalahkan, Mangkubumi bahkan menderita kekalahan yang telak dan serius.Kekuatan bersenjata Mangkubumi kalah telak dengan kekuatan Sambernyawa.Satu satu nya jalan untuk cepat cepat bisa mendapat separuh kerajaan Mataram maka jalan pengkianatan dilakukan oleh Mangkubumi.Mangkubumi meminta Semarang memberinya separuh kekuasaan Mataram dan berjanji setia dan tunduk kepada Belanda serta bersedia membantu Surakarta dan Belanda untuk melenyapkan Sambernyawa.Sebagai ikatan perjanjian yang baru antara bekas musuh maka [[Mangkubumi]] bersedia untuk memberikan isterinya [[Raden Ayu Retnosari]] dari [[Sukowati]] kepada [[Belanda]] atau [[VOC]] sebagai tanda perjanjian persahabatan yang baru itu.Akhirnya Pangeran Mangkubumi menjadi [[Monarki|raja]] sendiri; [[sultan]] [[Hamengkubuwana I]] di kota baru yang dinamakan [[Yogyakarta]]
Karya sastra ini memuat visi Yasadipura dari peristiwa di atas ini. Secara umum karya sastra ini dianggap indah dan mendapatkan kritik yang baik oleh para pakar kesustraan Jawa.