Tradisi mengikat kaki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Mengecilkan Kaki''' (Hanzi sederhana: <span lang="zh-Hans" xml:lang="zh-Hans">缠足</span>; Hanzi tradisional: <span lang="zh-Hant" xml:lang="zh-Hant">纏足</span>; Pinyin: <span lang="pny" xml:lang="pny">chánz
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 9 Juli 2008 08.35

Mengecilkan Kaki (Hanzi: 缠足; Hanzi tradisional: 纏足; Hanzi: chánzú, berarti "bound feet", atau foot binding dalam Bahasa Inggris) adalah tradisi yang dipraktekan kepada gadis-gadis muda dan wanita selama hampir seribu tahun di Cina, dimulai pada abad ke-10 dan berakhir pada awal abad ke-20.

Sejarah

Asal usul praktek ini tak diketahui secara jelas. Ada yang beberapa teori yang paling populer, antara lain, kisah tentang seorang kaisar wanita yang memiliki kaki seperti pentungan, atau keinginan untuk menyamai kaki mungil-alami para selir sang pangeran. Yang mengejutkan, gadis-gadis yang 'mengecilkan' kaki mereka, hanya berasal dari kaum memengah keatas, tidak ada gadis-gadis keluarga miskin yang mempraktekan hal ini. Pembungkusan kaki, hanya di daerah-daerah di Cina yang makmur dan kaya, yang pada saat itu adalah daerah utara. Malah, pada akhir Dinasti Qing, ramai dipraktekan oleh segala kelas sosial kecuali oleh 'si miskin'.

Metode

Cara umum dalam praktek ini adalah, kaki para gadis, sejak muda telah dibungkus ketat dengan perban sehingga tidak bisa tumbuh dan berkembang secara normal. Bahkan ada yang diremukan kakinya sampai benar-benar tak berbentuk kemudia baru dibungkus. Umumnya, kaki tak tumbuh melebihi 10-15cm. Ketika gadis mencapai usia dewasa, kaki mereka akan tetap kecil. Kebanyakan mengalami infeksi, kelumpuhan, dan penyakit kaki lainnya.

Berkas:Bound foot.jpg
Kaki yang terbungkus

Tingakatan

Apalbila lengkungan yang terbentuk dari hasil selama pembungkusan kaki bagus, Maka kaki akan disebut 'kaki lotus'. Tingkatan tertinggi adalah 'Lotus Emas', didapat apabila kaki tidak lebih dari 7,5cm (3inch). Kalau tak lebih dari 10cm, akan disebut 'Lotus Perak'.

Penghapusan

Bangsa Manchuria yang menaklukan China pada abad ke-17, mencoba untuk menghilankan praktek ini. Wanita-wanita Manchuria dilarang melakukan praktek ini terhadap anak-anak perempuan. Sebaliknya, mereka mengenakan sepatu 'flower bowl' untuk memberikan kesan kaki-kecil. Jenis kaki menjadi sebuah tanda pembeda antara bangsa Han dan MAnchuria kala itu. Bahkan, penghapusan praktek ini menjadi salah satu objektif Pemberontakan Taiping saat itu.

Hingga akhirnya, pada tahun 1911, steleah jatuhnya Dinasti Qing, pemerintah RRC melarang praktek pembungkusan kaki. Para wanita diminta untuk melepas bungkus kaki mereka. Sebagian kaki para wanita tumbuh sekitar 1-2 cm setelah membuka bungkusan. Walaupun begitu, banyak dari mereka yang merasakan bahwa proses pertumbuhan kaki mereka amatlah sakit dan sangat menghancurkan baik secara budaya dan emosi.

Ketika kaum komunis mengambil kekuasaan pada tahun 1949, larangan tegas terhadap praktek ini terus ditegakkan hingga sekarang.