Ciledug, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iman200 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Iman200 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
Dengan adanya pembangunan ruas [[Jalan Tol Palimanan-Kanci]] dan Kanci Pejagan, maka akses menuju '''Ciledug''' menjadi semakin cepat dengan dilalui oleh kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum yang berhenti di [[Terminal Bus Ciledug]]. Di '''Ciledug''' juga terdapat [[stasiun kereta api Ciledug]] yang terletak di Jalan Ki Buyut Roda.
 
== '''Sejarah DesaKota Ciledug, Cirebon''' ==
Untuk mengamankan daerah Pagedangan dari orang-orang yang tidak mau masuk islam . Ki Bledug Jaya meminta dikirim prajurit tangguh dari Caruban Larang untuk melatih para pemuda dan orang-orang dewasa penduduk Pagedangan. Setelah bantuan pasukan datang, mereka melatih penduduk Pagedangan disuatu tempat, sehingga tempat itu menjadi berdebu (ledug – Bhs Jawa), sampai-sampai air ( Cai – Bhs Sunda) yang akan digunakan untuk mandi, mencuci dan minum bercampur ledug ( debu ). Akhirnya tempat latihan itu terkenal dengan sebutan Ciledug hingga sekarang.Untuk memenuhi kebutuhan Keraton Cerbon, Ki Bledug Jaya diperintahkan oleh Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati ) agar berdiam di Keraton Caruban Larang, tetapi pada hari Senin dan Kamis Ki Bledug Jaya diperkenankan untuk melihat daerahnya. (Orang-orang masih percaya bahwa samapi sekarang KiBledug Jaya pada hari Senin dan kamis berada di Ciledug. Pada hari senin dan Kamis berada di Ciledug. Pada hari Senin dan Kamis banyak orang datang berziarah ke tempat tersebut).Pada abad ke-15, daerah Pagedangan termasuk Wilayah Kerajaan Galuh yang menguasai daerah Jawa barat sampai batas Cipamali (sungai ini sekarang
menjadi batas antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah). Agama yang