Stasiun Solo Jebres: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Jadwal per 1 September 2019: KA Brantas reguler naik kelas menjadi kelas campuran eksekutif-ekonomi AC.
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
| kode = SK
| tinggi = +97 m
| line = [[Kereta api Bangunkarta|Bangunkarta]], [[Kereta api Sancaka|Sancaka Tambahan (jadwal sore, arah Surabaya)]], [[Kereta api Wijayakusuma|Wijayakusuma (arah Surabaya-Banyuwangi)]], [[Kereta api Majapahit|Majapahit]], [[Kereta api MatarmajaBrantas|MatarmajaBrantas (reguler dan tambahan)]], [[Kereta api BrantasMatarmaja|BrantasMatarmaja (reguler dan tambahan)]], [[Kereta api Kahuripan|Kahuripan (arah Bandung)]], dan [[Kereta api Mantab|Mantab]]
| operator = [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
| class = I
Baris 40:
[[Berkas:KITLV - 1405363 - Solosche Snelpersdrukkerij Sie Dhian Hö. - Station Djebres Solo - 1895 - 1906.jpg|jmpl|295x295px|Stasiun Jebres Solo tahun 1895-1906|al=|kiri]]Berbeda dengan stasiun lainnya yang berada pada jalur yang dimiliki oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS), stasiun SS yang satu ini sebenarnya berada di atas bekas jalur milik [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]] (NIS), yang pembangunannya dilakukan bersamaan dengan jalur kereta api Samarang–Vorstenlanden. Tak banyak literatur membahas jalur yang berakhir di tepi [[Bengawan Solo]] ini; hanya peta tahun 1869 yang dapat membuktikan bahwa dahulu pernah ada jalur menuju sungai tersebut,<ref>{{Cite web|url=http://maps.library.leiden.edu/cgi-bin/iipview?krtid=3911&name=04946.JPG&marklat=-7.5711&marklon=110.8276&sid=3g3hk24564601&seq=3&serie=0&lang=1&ssid=&resstrt=0&svid=333418&dispx=1366&dispy=626|title=Dutch Colonial maps - Leiden University Libraries|website=maps.library.leiden.edu|access-date=2019-01-29}}</ref> namun tidak pernah dibahas.
 
Jalur tersebut melintasi wilayah kekuasaan [[Kasunanan Surakarta]]. Pada tahun 1882–1884, SS kemudian melakukan pengembangan jalur ini, walaupun sejatinya pembangunannya dilakukan dari arah [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] menuju [[Stasiun Kertosono|Kertosono]] dan, [[Stasiun Madiun|Madiun]], hingga berakhir di Solo Balapan. Pada tanggal 24 Mei 1884, jalur bekas NIS ini kemudian digantikan dengan jalur baru oleh SS dan dibukalah Stasiun Solo Jebres di wilayah Kasunanan Surakarta.<ref>{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|last=Staatsspoorwegen|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==
Awalnya stasiun ini memiliki tujuh jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Setelah [[jalur ganda]] pada segmen lintas stasiun ini hingga [[Stasiun Palur]] resmi dioperasikan per 20 Agustus 2019<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4454033/jalur-ganda-stasiun-palur-kedungbanteng-resmi-beroperasi|title=Jalur Ganda Stasiun Palur-Kedungbanteng Resmi Beroperasi|last=Isnanto|first=Bayu Ardi|website=detiknews|access-date=2019-03-06}}</ref>, jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda untuk arah [[Stasiun Madiun|Madiun]] saja dan juga sepur raya [[jalur tunggal]] dari dan ke arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] maupun [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]], sedangkan jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus baru untuk jalur ganda dari arah Madiun. Selain itu, ditambahkan pula kanopi baru serta perpanjangan maupun peninggian pada peron antara jalur 1 dan 2. Sistem persinyalannya juga telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik.
 
Bangunan stasiun yang masih asli ini, kini ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] oleh Pemerintah Kota Surakarta berdasarkan SK Wali Kota Surakarta No. 646/1-2/1/2013<ref>{{Cite web|url=https://soloraya.solopos.com/read/20150117/489/567591/info-solo-ini-daftar-172-cagar-budaya-di-solo|title=INFO SOLO : Ini Daftar 172 Cagar Budaya di Solo|last=Media|first=Solopos Digital|website=Solopos.com|language=id|access-date=2019-01-29}}</ref> dan SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM. 57/PW.007/MKP/2010.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Solo%20Jebres|title=Heritage - Kereta Api Indonesia|website=heritage.kai.id|access-date=2019-01-29}}</ref>
 
Bangunan stasiun ini memiliki keunikan yang sama sekali tidak dapat dijumpai di stasiun-stasiun lainnya di jalur-jalur SS. Tampilan depan stasiun yang mewah ini dahulu ditujukan kepada pihak Keraton Kasunanan Surakarta. Secara garis besar, stasiun ini memiliki gaya Indische Empire, sama dengan stasiun SS lainnya yang dibangun tahun 1880–90-an, tetapi fasad bangunan utama stasiun kaya akan detail yang dipengaruhi dari gaya Neoklasik. Kesan [[Art Nouveau|''art nouveau'']] sangat ditekankan pada banyak elemen seperti jalusi, ornamen, serta terali di ventilasi yang berbentuk setengah lingkaran pada pintu keberangkatan. ''Moulding'' berbentuk ''cornice'' terdapat pada pintu-pintu selain pintu keberangkatan, memberi kesan megah pada bangunan.<ref name=":0" />
Baris 51:
Bangunan stasiun yang simetris ini memiliki pola ruang yang disusun secara linier dari timur ke barat. Pintu masuk stasiun berada tepat di tengah bangunan menghadap Jalan Ledoksari dengan atap yang lebih tinggi daripada sayap kiri maupun kanan bangunan. Ruangan di dalam stasiun masing-masing berbentuk persegi panjang yang disusun secara linier, sehingga karakter horizontal dari stasiun ini semakin kuat.<ref>{{Cite report|url=|title=Karakter Spasial Bangunan Stasiun Kereta Api Solo Jebres|last=Ceria|first=A.P.|last2=Antariksa|first3=N.|date=2015|publisher=Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya|issue=|doi=|location=Malang|volume=|pmid=|last3=Suryasari|access-date=}}</ref>
 
Di seberang stasiun ini terdapat sebuah terminal [[peti kemas]] yang kini tidak lagi aktif. Pernah ada isu untuk mengaktifkan lagi terminal peti kemas di seberang stasiuntersebut, tetapi tak pernah terealisasi.<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/stasiun-jebres-solo-akan-difungsikan-sebagai-terminal-peti-kemas.html|title=Stasiun Jebres Solo akan difungsikan sebagai Terminal Peti Kemas|last=Sunaryo|first=Arie|website=merdeka.com|language=en|access-date=2019-01-29}}</ref> Di lapangan bongkar-muat peti kemas tersebut, terdapat tumpukan tiang-tiang yang diduga adalah tiang kabel [[listrik aliran atas]] (LAA) untuk rencana operasional [[Kereta Rel Listrik|KRL]] lintas Yogyakarta–Solo. Belum ada progres pemancangan tiang tersebut untuk kabel LAA.<ref>{{Cite web|url=http://jateng.tribunnews.com/2018/03/30/krl-solo-jogja-belum-terealisasi-tiang-laa-mangkrak-inilah-penjelasan-pt-kai|title=KRL Solo-Jogja Belum Terealisasi Tiang LAA Mangkrak, Inilah Penjelasan PT KAI|date=2018-03-30|website=Tribun Jateng|language=id-ID|access-date=2019-01-29}}</ref>
 
== Layanan kereta api ==