Syam'un: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasrul simbolon (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nasrul simbolon (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 43:
Brigjen KH. Syam’un adalah pendiri Perguruan Islam [[Al-Khairiyah]] Citangkil, Kota Cilegon. Beliau lahir pada 5 April 1894 dari pasangan taat beragama H. Alwiyan dan Hj. Hajar. Brigjen KH. Syam’un masih keturunan dari KH. Wasid tokoh “Geger Cilegon” 1888 (perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda).
 
Pada umur 11 Tahun, KH. Syam’un melanjutkan studi ke Mekkah (1905-19101905—1910) dan berguru di Masjid Al-Haram tempat ahli-ahli ke-Islaman terbaik di dunia berkumpul membagi ilmu. Pendidikan akademinya dilalui di Al-Azhar University Cairo Mesir (1910-19151910—1915).
 
KH. Syam’un pernah bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), sebuah gerakan pemuda bentukan Jepang. Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.
Baris 49:
Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang. Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi.
 
Karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi Bupati Serang periode 1945-19491945—1949. Pada awal Kemerdekaan, KH.Syam'un berhasil meredam gejolak sosial di Banten, peristiwa itu terkenal dengan peristiwa Dewan Rakyat pimpinan ce Mamat.
 
Pada Tahun 1948 meletus Agresi Militer Belanda II yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari Gunung Karang Kab. Pandeglang hingga kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kab. Serang.