Plastron: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Plastron Majapahit
Referensi
Baris 2:
'''Plastron''' adalah pakaian yang dikenakan pada [[dada]] untuk melindungi bagian tubuh tersebut, atau sebagai penanda status seseorang. Pada peperangan [[Abad Pertengahan]], plastron adalah bagian dari [[zirah]] yang menutupi bagian dada. Pakaian ini sudah dikenal sejak [[Era Klasik]], biasanya dibuat dari kulit, [[perunggu]], atau [[besi]]. Di [[Eropa]] sekitar [[abad ke-11]], penggunaannya mulai jarang sejak para kesatria lebih memilih untuk menggunakan [[zirah rantai]] dalam bentuk [[baju halkah]].<ref name=walker36 /> Lempeng pelindung dada populer kembali pada abad ke-13 dalam bentuk [[kuiras]] atau sebagai lempeng logam yang dijahit langsung pada pakaian kesatria yang disebut [[surkot]].<ref name=walker36>{{cite book|last=Walker|first=Paul F|title=The history of armour 1100-1700|year=2013|publisher=Crowood press|isbn=9781847974525|pages=36-38}}</ref>
 
Kerajaan [[Majapahit]] pada abad ke-14 memproduksi plastron, yang disebut ''karambalangan''. Orang yang terkenal menggunakan plastron jenis ini adalah [[Gajah Mada]], yang dilaporkan oleh patih Sunda mengenakan ''karambalangan'' berhias timbul dari emas, bersenjata tombak berlapis emas, dan perisai penuh dengan hiasan dari intan berlian.<ref>Berg, Kindung Sundāyana (Kidung Sunda C), Soerakarta, Drukkerij “De Bliksem”, 1928.</ref><ref name=":12">{{Cite book|title=Majapahit Peradaban Maritim|last=Nugroho|first=Irawan Djoko|publisher=Suluh Nuswantara Bakti|year=2011|isbn=9786029346008|location=|pages=}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.nusantarareview.com/baju-baja-emas-gajah-mada.html|title=Baju Baja Emas Gajah Mada|last=Nugroho|first=Irawan Djoko|date=6 August 2018|website=Nusantara Review|archive-url=|archive-date=|dead-url=|access-date=14 August 2019}}</ref>
 
Plastron suku Indian pada abad ke-19 dibuat dari [[kerang]] India Barat, dibawa ke New York sebagai balas (tolak bahara) dan dijual kepada bangsa Indian di hilir [[sungai Missouri]]. Popularitasnya berkembang setelah diciptakan oleh suku [[Comanche]] tahun 1854. Plastron ini rapuh dan mahal untuk dianggap sebagai zirah, sehingga cenderung dianggap simbol kemakmuran selama depresi ekonomi di kalangan suku Indian padang rumput setelah banyak [[bison]] diburu.<ref>{{cite book|title= Native North American Armor, Shields, and Fortifications|author= David E. Jones|publisher= University of Texas|location= Austin, TX|year=2004|isbn=0-292-70170-5|pages=42–44}}</ref>