Pinang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 205:
 
== Penelitian ==
Sampai saat ini, terdapat beberapa kajian metabolomik yang telah dilakukan dalam penentuan kandungan senyawa yang terdapat dalam pinang. Dalam jurnal ''A Metabolomic Approach to the Metabolism of the Areca Nut Alkaloids Arecoline and Aracaidine in the Mouse,'' metabolisme arekolin (20 mg/kg) dan ''arecaidine'' (20 mg/kg) diselidiki dalam tikus melalui pendekatan metabolomik menggunakan analisis Ultra-Performance Liquid Chromatography–time-of-flight Mass Spectrometric (UPLC-MS) dari urin tikus. Hasilnya diperoleh 11 metabolit ''arecoline'' teridentifikasi termasuk arecaidine, arecolinearekolin N-oxide, arecaidine N-oxide, N-methylnipecotic acid, N-methylnipecotylglycine, arecaidinylglycine, arecaidinylglycerol, arecaidine mercapturic acid, arecolinearekolin mercapturic acid, dan arecolinearekolin N-oxide mercapturic acid, bersamaan dengan 9 metabolit yang tak teridentifikasi. ''Arecoline'' yang tak berubah terdiri dari 0,3–0,4%, arecaidine 7,1–13,1%, arecoline N-oxide 7,4–19%, dan N-methylnipecotic acid 13,5–30,3% dari dosis diekskresikan dalam urin 0-12 jam setelah pemberian ''arecoline.'' Arecaidine yang tidak berubah terdiri dari 15,1-23,0%, dan asam N-methylnipecotic 14,8%-37,7% dari dosis diekskresikan dalam urin 0-12 jam setelah pemberian arecaidine. Metabolit utama arecoline dan arecaidine, asam N-methylnipecotic, adalah metabolit baru yang timbul dari pengurangan ikatan rangkap karbon-karbon<ref>Giri, S., Idle, J. R., Chen, C., Zabriskie, T. M., Krausz, K. W., & Gonzalez, F. J. (2006). A metabolomic approach to the metabolism of the areca nut alkaloids arecoline and arecaidine in the mouse. ''Chemical research in toxicology'', 19(6), 818–827. doi:10.1021/tx0600402</ref>.  
 
Metabolomik telah digunakan sebagai alat yang kuat untuk analisis dan penilaian kualitas obat-obatan atau produk yang dihasilkan produk alami. Metabolomik juga semakin banyak digunakan dalam kontrol kualitas dan standarisasi obat-obatan yang diturunkan produk alami karena mereka terdiri dari ratusan senyawa alami. Teknik yang paling umum yang digunakan dalam metabolomik terdiri dari NMR, GC-MS, dan LC-MS dalam kombinasi dengan analisis statistik multivariat termasuk analisis komponen utama (PCA) dan analisis parsial least squares-diskriminant (PLS-DA). Saat ini, kontrol kualitas obat-obatan yang diturunkan produk alami biasanya dilakukan menggunakan HPLC dan ditentukan oleh satu atau dua indikator. Untuk membuat kerangka kendali mutu yang unggul dan menghindari obat-obatan yang dipalsukan, perlu untuk dapat menentukan dan menetapkan standar berdasarkan berbagai bahan menggunakan ''metabolite profiling'' dan ''fingerprinting''. Sebagai tanaman obat, biji pinang memiliki biomarker atau senyawa penanda yakni ''arecoline'' yang dapat dideteksi dengan HPLC. Sejumlah platform analitis, seperti resonansi magnetik nuklir (NMR), spektroskopi inframerah-transformasi Fourier (FT-IR), dan spektrometri massa (MS) digabungkan dengan teknik pemisahan termasuk kromatografi gas (GC)-MS, kromatografi cair (LC)-MS, dan UPLC-MS telah digunakan dalam ''fingerprinting metabolites'' dan metabolisme.