Orang Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: VisualEditor Suntingan seluler lanjutan
Tag: VisualEditor Suntingan seluler lanjutan
Baris 251:
 
==== Riau ====
{{Utama|Suku Kampar|Suku Kuantan}}
{{Utama|Suku Kampar|Suku Kuantan}}[[Suku kampar|Suku Kampar]] atau oleh masyarakatnya disebut ''Ughang Kampar'' atau ''Ughang Ocu,'' merupakan kelompok etnik yang mendiami Kabupaten [[Kabupaten Kampar|Kampar]], [[Riau]] yang ber[[bahasa Kampar]].<ref>Said, C., (1986), ''Struktur bahasa Minangkabau di Kabupaten Kampar'', Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.</ref> Mereka dapat ditemukan juga di sebagian besar daerah Riau, serti [[Kabupaten Siak|Siak]], [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]], [[Ujung Batu, Rokan Hulu|Ujung Batu]], [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]], [[Selatpanjang (kota)|Selat Panjang]], dan lain-lain. Selain itu masyarakat Kampar telah banyak yang bermukim di [[Malaysia]], seperti di [[Kuantan]] ([[Pahang, Malaysia|Pahang]]), Sabak Bernam, Teluk Intan, dan [[Negeri Sembilan]].<ref name="Purna">Purna, I. M., Sumarsono, Astuti, R., Sunjata, I. W. P., (1997), ''Sistem pemerintahan tradisional di Riau'', Departemen Pendidikan dan Kebudayaan</ref>
[[Berkas:Rumah Melayu Bangkinang.JPG|jmpl|Rumah Lontiok, rumah tradisional Kampar yang memiliki bentuk atap melengkung lentik hampir serupa dengan atap Rumah Gadang yang melengkung runcing.]]
{{Utama|Suku Kampar|Suku Kuantan}}[[Suku kampar|Suku Kampar]] atau oleh masyarakatnya disebut ''Ughang Kampar'' atau ''Ughang Ocu,'' merupakan kelompok etnik yang mendiami Kabupaten [[Kabupaten Kampar|Kampar]], [[Riau]] yang ber[[bahasa Kampar]].<ref>Said, C., (1986), ''Struktur bahasa Minangkabau di Kabupaten Kampar'', Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.</ref> Mereka dapat ditemukan juga di sebagian besar daerah Riau, serti [[Kabupaten Siak|Siak]], [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]], [[Ujung Batu, Rokan Hulu|Ujung Batu]], [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]], [[Selatpanjang (kota)|Selat Panjang]], dan lain-lain. Selain itu masyarakat Kampar telah banyak yang bermukim di [[Malaysia]], seperti di [[Kuantan]] ([[Pahang, Malaysia|Pahang]]), Sabak Bernam, Teluk Intan, dan [[Negeri Sembilan]].<ref name="Purna">Purna, I. M., Sumarsono, Astuti, R., Sunjata, I. W. P., (1997), ''Sistem pemerintahan tradisional di Riau'', Departemen Pendidikan dan Kebudayaan</ref>
 
Terdapat 3 pendapat mengenai suku Kampar ini. Pendapat pertama mengatakan bahwa suku Kampar merupakan orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat, hal ini dikarenakan secara adat, budaya, dan bahasa memiliki kemiripan dengan masyarakat [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]] dan [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Limapuluh Kota]]. Pendapat kedua mengatakan bahwa suku Kampar merupakan orang Melayu Riau Daratan. Pendapat ketiga, umumnya berasal dari masyarakat Kampar sendiri, mengatakan bahwa suku Kampar merupakan suku bangsa tersendiri, bukan Minang maupun [[Suku Melayu|Melayu]].<ref>http://kampungrison.wordpress.com/2008/07/30/ocu-sebuah-perkenalan/</ref>
Baris 264 ⟶ 266:
Dari suku Biduanda inilah asalnya pembesar-pembesar Negeri Sembilan yang dipanggil 'Penghulu" dan diistilahkan menjadi ''Undang''. Sebelum terdapat institusi [[Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan|Yang di-Pertuan Besar]], masyarakat Negeri Sembilan berada di bawah naungan Kerajaan Melayu Johor. Dalam kesehariannya, mereka menuturkan [[Bahasa Melayu Negeri Sembilan|bahasa Negeri Sembilan]] (''baso Nogoghi'').<ref name="sembilan2">de Josselin de Jong, P. E., (1951), ''Minangkabau and Negri Sembilan'', Leiden, The Hague.</ref><ref>Idris Aman, Norsimah Mat Awal, & Mohammad Fadzeli Jaafar (2016). [http://www.ukm.my/jatma/wp-content/uploads/makalah/IMAN-2016-0403-01.pdf ''Imperialisme Linguistik, Bahasa Negeri Sembilan dan Jati Diri: Apa, Mengapa, Bagaimana'']. International Journal of the Malay World and Civilisation (Iman), 4(3): 3 - 11.</ref>
 
Komunitas Minangkabau lainnya di Malaysia yaitu Orang Rawa. Orang Rawa disebut juga sebagai ''Ughang Rawo'' atau ''Rawa,'' merupakan istilah yang hanya ada di Malaysia. Istilah ini merujuk kepada komunitas yang datang dari [[Rao, Pasaman|Rao Mapat Tunggul]], [[Kabupaten Pasaman|Pasaman]], [[Sumatra Barat]], antara tahun 1773 dan 1848 ke [[Negeri Sembilan]], antara tahun 1857 dan 1863 ke [[Pahang, Malaysia|Pahang]], antara 1867 dan 1873 ke [[Selangor]], dan terakhir antara 1875 dan 1876 ke [[Perak, Malaysia|Perak]] dan sebagian ke [[Kelantan]]. Daerah yang paling banyak dihuni orang Rawa adalah Gopeng, [[Perak, Malaysia|Perak]]. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Minang dialek Rao.<ref>{{Cite journal|last=Watson|first=C. W.|date=1982|title=Rawa and Rinchi: A Further Note|url=https://www.jstor.org/stable/41492914|journal=Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society|volume=55|issue=1 (242)|pages=82–86|issn=0126-7353}}</ref><ref>{{Cite journal|last=MILNER|first=A.C.|date=1978|title=A NOTE ON 'THE RAWA'|url=https://www.jstor.org/stable/41492834|journal=Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society|volume=51|issue=2 (234)|pages=143–148|issn=0126-7353}}</ref>
 
=== Perantauan intelektual ===