Perang Salib Kedua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan seluler lanjutan
Baris 57:
 
=== Reaksi dari Barat ===
Berita jatuhnya Edessa dikabarkan oleh para peziarah pada awal tahun 1145, lalu kemudian oleh duta besar dari [[Antiokhia]], [[Yerusalem]] dan Armenia. Uskup [[Hugh dari Jabala]] melaporkan berita ini kepada [[Paus Eugenius III]], yang mengeluarkan [[bula kepausan]] ''[[quantum praedecessores]]'' pada tanggal [[1 Desember]] [[1145]] yang memerintahkan dilaksanakannya Perang Salib Kedua. Hugh juga memberitahu Paus bahwa seorang raja Kristen timur diharapkan akan memberi pertolongan kepada negara-negara tentara salib.{{fact}}
 
Perang salib yang baru diharapkan akan lebih teratur daripada Perang Salib Pertama. Apalagi, tentara salib akan dipimpin oleh raja-raja terkuat dari Eropa. Sayangnya, paus hanya mendapat sedikit tanggapan. [[Louis VII dari Prancis]] telah memikirkan ekspedisi baru tanpa campur tangan Paus. Ia telah mengumumkan hal itu pada istanannya di Bourges tahun 1145. Saat ini masih diperdebatkan, apakah Louis merencanakan perang salibnya sendiri, atau ia hendak memenuhi janjinya kepada saudaranya, Phillip, bahwa ia akan pergi ke Tanah Suci. Mungkin Louis menghendaki pilihan bebasnya setelah mendengar tentang ''quantum praedecessores''. Sayangnya, [[Kepala Biara Suger]] dan bangsawan lainnya tidak senang dengan rencana Louis, karena ia akan pergi dari kerajaan selama beberapa tahun. Louis berkonsultasi dengan [[Bernardus dari Clairvaux]], yang menyuruhnya menemui Eugenius. Kini Louis pasti telah mendengar tentang bula kepausan, dan Eugenius dengan penuh semangat mendukung perang salib Louis. Bula kepausan dikeluarkan kembali pada tanggal [[1 Maret]] [[1146]], dan Paus Eugenius memberikan kekuasaan kepada Bernardus untuk berkhotbah di Prancis.<ref name="Bunson 1998 hal.130">Bunson (1998) hal.130.</ref>