Peluru penembus zirah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan seluler lanjutan
Baris 12:
 
Sebuah peluru penembus perisai harus menahan gelombang kejut saat menumbuk pelat perisai. Peluru yang dirancang untuk tujuan ini memiliki badan yang diperkuat dengan pucuk yang diperkeras dan tajam. Satu tambahan yang sering ditemui kemudian ialah penggunaan tudung atau cincin logam yang lebuh lunak yang dikenal sebagai tudung penembus, yang mengurangi gelombang kejut dari tumbukan untuk mencegah pecahnya peluru yang kaku sekaligus membantu kontak antara perisai sasaran dengan pucuk penembus untuk mencegah peluru memantul. Idealnya, tudung ini memiliki bentuk tumpul, sehingga perlu menggunakan tudung aerodinamis tipis untuk meningkatkan performa balistik. Peluru PP mungkin mengandung sedikit atau tanpa peledak. Beberapa peluru PP kaliber kecil memiliki pengisi inert atau pembakar sebagai pengganti peledak.
 
== Sejarah ==
Pada akhir 1850-an, terjadi pengembangan [[kapal perang ironclad]], yang membawa perisai [[besi tempa]] dengan ketebalan yang diperhitungkan. Perisai ini tahan baik terhadap bola meriam [[Besi tuang|besi cor]] yang digunakan saat itu maupun [[peluru peledak]] yang baru saja dikembangkan.
 
Solusi pertama untuk masalah ini diusulkan oleh [[Mayor Sir W. Palliser]], yang dengan [[peluru Palliser]] nya, menemukan metode untuk mengeraskan kepala dari peluru besi cor runcing.<ref name=":0">{{Cite journal|title=Ammunition|url=https://en.wikisource.org/wiki/1911_Encyclop%C3%A6dia_Britannica/Ammunition|journal=1911 Encyclopædia Britannica|volume=Volume 1}}</ref> Dengan mengecor proyektilnya yang diarahkan ke bawah dan membentuk kepalanya dalam cetakan besi, logam panas itu secara tiba-tiba didinginkan dan menjadi sangat ''[[keras]]'' (tahan terhadap deformasi melalui [[transformasi fase Martensite]]), sementara bagian cetakan lainnya terbuat dari pasir agar logam panas menjadi dingin secara perlahan, sehingga badan dari peluru menjadi ''[[liat]]'' (tahan terhadap pemecahan)<ref name=":0" />
 
Peluru besi yang didinginkan ini terbukti sangan efektif melawan perisai besi tempa, tetapi tidak dapat melawan perisai besi campuran dan [[baja]],<ref name=":0" /> yang pertama kali diperkenalkan pada 1880-an. Maka dari itu, terobosan baru harus dibuat, dan peluru [[Tempa (metalurgi)|baja tempa]] dengan ujung yang [[Pengerasan|diperkeras]] menggantikan posisi peluru Palliser. Mulanya, peluru-peluru baja tempa ini dibuat dengan [[baja karbon]] biasa. Namun seiring dengan perkembangan perisai, proyektil peluru dengan material yang lebih baik juga mengikutinya.<ref name=":0" />
 
Selama 1890-an dan setelahnya, perisai baja [[Proses sementasi|semen]] menjadi hal yang lumrah, awalnya hanya ditempatkan pada bagian perisai kapal perang yang lebih tebal. Untuk menghadapi ini, proyektil peluru dibuat dari baja tempa atau cor dan mengandung [[nikel]] serta [[kromium]]. Perubahan lainnya dalah dikenalkannya [[tudung logam lunak]] di ujung peluru, dinamakan "ujung Makarov" karena ditemukan oleh laksamana Rusia [[Stepan Makarov]]. "Ujung" ini meningkatkan penetrasi dengan memberi bantalan terhadap gelombang kejut saat bertumbukkan dan mencegah ujung penembus perisai menjadi rusak sebelum bertumbukkan dengan perisai, atau mencegah badan peluru terpecah. Ujung ini juga membantu penetrasi dari sudut miring dengan menjaga ujung peluru agar tidak melenceng dari perisai.
 
== Jenis ==
Baris 44 ⟶ 53:
* Penembus perisai komposit keras (APCR)
* Penembus perisai komposit non keras (APCNR)
 
== Referensi ==
{{senjata-stub}}