Bandar Udara Internasional Adisutjipto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaidNdeso (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
NaidNdeso (bicara | kontrib)
Baris 88:
 
{{main|Dakota VT-CLA}}
Pada tanggal [[29 Juli]] [[1947]] pesawat [[Dakota C-47]] dengan registrasi [[Dakota VT-CLA|VT-CLA]] yang dikemudikan oleh pilot berkebangsaan [[Australia]], matan perwira [[RAAF]], Noel Constantine dengan kopilot berkebangsaan [[Britania Raya|Inggris]], yang juga mantan perwira [[RAF]], Roy Hazelhurst. Dalam pesawat tersebut turut pula [[Agustinus adisucipto|Komodor Udara Agustinus Adisoetjipto]], Komodor Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, seorang operator radio Adisumarmo Wiryokusumo, Zainal Arifin dan seorang teknisi berkebangsaan [[India]], Bidha Ram ditembak jatuh oleh pesawat [[Belanda]], [[Curtiss P-40 Warhawk|P-40 KittyHawk]] dan jatuh di Dusun Ngoto, [[Bantul]] dekat [[Yogyakarta]], [[Indonesia]].<ref>[http://www.angkasa-online.com/public/print/17/1/87.htm Angkasa Online No 1 Oktober 2006 Tahun XVII]''Para Sahabat AURI yang Terlupakan''</ref><ref>[http://nei.adf-serials.com/indonesian-aviation-1945-50.pdf ''Indonesian aviation 1945 -1950'' oleh Jos Heyman, Riverton, Australia, November 2005]</ref>
Pada tanggal 29 Juli 1947 pesawat [[Douglas DC-3|Dakota]] VT-CLA yang dikemudikan oleh Marsekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto ditembak jatuh oleh pesawat [[Belanda]]. Pada tahun 1950 lapangan terbang Maguwo beserta fasilitas pendukungnya seperti pembekalan diserahkan kepada AURI. Dengan adanya pertumbuhan dan perubahan pemerintahan pangkalan udara Maguwo mengalami perubahan nama yang di sesuaikan dengan dinamika fungsi dan peranan [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] AU. Berdasarkan keputusan kepala staff [[Angkatan udara|Angkatan Udara]] No.76 Tahun 1952. Tanggal 17 Agustus 1952 nama pangkalan udara Maguwo diubah menjadi pangkalan udara Adisutjipto.
 
Pada tanggal 29 Juli 1947 pesawat [[Douglas DC-3|Dakota]] VT-CLA yang dikemudikan oleh Marsekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto ditembak jatuh oleh pesawat [[Belanda]]. Pada tahun 1950 lapangan terbang Maguwo beserta fasilitas pendukungnya seperti pembekalan diserahkan kepada AURI. Dengan adanya pertumbuhan dan perubahan pemerintahan pangkalan udara Maguwo mengalami perubahan nama yang di sesuaikan dengan dinamika fungsi dan peranan [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] AU. Berdasarkan keputusan kepala staff [[Angkatan udara|Angkatan Udara]] No.76 Tahun 1952. Tanggal 17 Agustus 1952 nama pangkalan udara Maguwo diubah menjadi pangkalan udara Adisutjipto.
 
Semenjak tahun 1959 Bandara Adisutjipto dijadikan untuk [[Akademi Angkatan Udara]] (AAU) Republik Indonesia .Tahun 1964 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan keputusannya dan atas persetujuan Angkatan Udara Indonesia, Pelabuhan Udara AdiSutjipto Jogjakarta menjadi pelabuhan udara Gabungan Sipil dan Militer. Pada tahun 1972 dilakukan perluasan Terminal Sipil yang pertama. Selanjutnya pada tahun 1977 dilakukan perluasan terminal lagi karena volume penerbangan makin meningkat. Pada tanggal 1 April 1992, sesuai dengan PP Nomor 48 Tahun 1992, Bandar Udara Adisutjipto secara resmi masuk ke dalam pengelolaan Perum Angkasa Pura I. Tanggal 2 Januari 1993 statusnya diubah menjadi [[Angkasa Pura I|PT (PERSERO) Angkasa Pura I]].