Stasiun Padalarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Juendi (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 125.161.137.117
Tag: Pengembalian
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{infobox stasiun
| image = Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het spoorwegstation van Padalarang in aanbouw TMnr 60052211.jpg
 
| caption = Pembangunan Stasiun Padalarang, 1883.
| name = Padalarang
Baris 10 ⟶ 9:
| alamat = Jalan Cihaliwung
| kodepos = 40553
| open = 17 Mei 1884
| kode = PDL
| tinggi = +695 m
Baris 31:
'''Stasiun Padalarang (PDL)''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮞ᮪ᮒᮞᮤᮇᮔ᮪ ᮕᮓᮜᮛᮀ}}, ''Stasion Padalarang'') merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Kertamulya, Padalarang, Bandung Barat]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +695 m ini termasuk dalam [[Daerah Operasi II Bandung]] dan merupakan stasiun terbesar di [[Kabupaten Bandung Barat]]. Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 sebagai sepur lurus serta jalur 5 yang memiliki fasilitas bongkar muat batu [[Balast|''balast''/kricak]].
 
Saat ini stasiun ini hanya melayani perjalanan kereta api ke arah Purwakarta–Cikampek serta ke arah Bandung–Banjar. Ke arah barat stasiun ini, jalur rel bercabang dua:. yangMeski keduanya semua ke arah kiriJakarta, darirutenya jalurberbeda 2antara menujukedua [[Stasiunjalur Cianjur|Cianjur]]-[[Stasiuntersebut. Bogor|Bogor]]Jalur sedangkanyang yangmembelok ke arah kanan dariadalah jalur 3 menuju [[Stasiun Purwakarta|Purwakarta]]–[[Stasiun, sedangkan yang agak membelok ke kiri adalah jalur menuju Cikampek|Cikampek]]Cianjur–Sukabumi–Bogor.
 
Jalur yang ke arah Cianjur ini dahulu melayani [[kereta api Cianjuran]] untuk mengisi slot rute Bandung–Bogor pp. Akan tetapi, kereta api ini dihentikan operasinya pada tahun 2013 karena ketersediaan suku cadang untuk lokomotif diesel hidraulik sudah langka dan usianya yang sudah cukup tua untuk dijalankan, serta ketidaktersediaan subsidi [[Kewajiban pelayanan publik|PSO]] dari Pemerintah melalui [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]].<ref>{{cite news|url=http://www.tribunnews.com/regional/2013/04/11/ka-bandung-cianjur-berhenti-beroperasi-karena-kekurangan-subsidi-pemerintah|title=KA Bandung-Cianjur Berhenti Beroperasi Karena Kekurangan Subsidi Pemerintah|date=11 April 2013|accessdate=13 Agustus 2017}}</ref> Saat ini jalur yang menuju Cianjur sedang dalam proses reaktivasi, tetapi untuk saat ini hanya sampai Ciranjang dahulu sebelum dilanjutkan kembali dengan segmen Ciranjang–Cipatat, kemudian Cipatat–Padalarang.<ref>{{Cite web|url=https://jabar.tribunnews.com/2019/07/22/jalur-kereta-api-padalarang-ciranjang-bakal-mendahului-jalur-cibatu-garut-segera-diaktifkan|title=Jalur Kereta Api Padalarang-Ciranjang Bakal Mendahului Jalur Cibatu-Garut, Segera Diaktifkan|website=Tribun Jabar|language=id-ID|access-date=2019-07-30}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/pvftvt382|title=Rute KA Siliwangi Diperpanjang Hingga Stasiun Ciranjang|date=2019-07-30|website=Republika Online|access-date=2019-07-30}}</ref>
 
Ada beberapa kisah yang mungkin jarang dibahas tentang stasiun ini, seperti jalur menuju pabrik [[Kertas Padalarang]]. Dahulu stasiun ini diyakini digunakan sebagai tempat singgah kereta api pengangkut merang sebagai bahan pembuatan uang kertas Indonesia pada masa itu.<ref>{{Cite web|url=https://lodayabandung.web.id/rel-mati-stasiun-padalarang-pdl/|title=Rel Mati Stasiun Padalarang (PDL)|date=2019-05-02|website=Lodaya Bandung|language=en-US|access-date=2019-07-30}}</ref><ref>{{Cite book|title=Percetakan Uang RI dari masa ke masa, Volume 2|last=|first=Anon.|publisher=Peruri|year=1982|isbn=|location=Jakarta|page=}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het spoorwegstation van Padalarang in aanbouw TMnr 60052210.jpg|kiri|jmpl|''Overkapping'' Stasiun Padalarang yang sedang dibangun]]
Sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Bogor–Bandung–Banjar–Kutoarjo–Yogyakarta, stasiun ini memegang peranan penting dalam sejarah perkeretaapian. Pembangunan stasiun ini diprakarsai oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS), perusahaan kereta api milik Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Stasiun ini mulai beroperasi penuh pada tanggal 17 Mei 1884, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api segmen Cianjur–Padalarang–Bandung.<ref name=":0">{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|author=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921-1932|place=Batavia}}</ref>
 
Pada awalnya, stasiun ini menjadi titik persinggahan kereta api rute Jakarta–Bandung via Bogor–Sukabumi–Cianjur. Semenjak pengoperasian [[Jalur kereta api Cikampek–Padalarang|jalur baru Cikampek–Padalarang]] pada tahun 1906,<ref name=":0" /> stasiun ini mulai melayani kereta api dari Purwakarta. Pengoperasian kereta api di jalur ini telah terbukti mampu memangkas perjalanan kereta api Jakarta–Bandung dan menjadi unggulan SS. Kereta ini pun diberi nama ''Vlugge,'' menggambarkan keandalan dan ketangguhan kereta api ini menantang medan terjal di jalur tersebut. Stasiun ini menjadi salah satu titik pergantian lokomotif uap, karena adanya peralihan medan terjal berkelok-kelok dengan medan datar di segmen Padalarang–Bandung. Titik pergantian lokomotif lainnya juga ada di [[Stasiun Purwakarta]].<ref>{{Cite book|edition=Cet. 1|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|publisher=Angkasa|date=1997-|location=Bandung|isbn=9796651688|oclc=38139980|last=Tim Telaga Bakti Nusantara.|last2=Asosiasi Perkeretaapian Indonesia.}}</ref>
 
Ada beberapa catatan yang menyebut Stasiun Padalarang sebagai saksi bisu perjuangan. Pada tanggal 7 Maret 1942, pukul 18.00, stasiun ini pernah dibom jalurnya oleh Jepang sehingga kereta api tidak dapat lewat.<ref>{{Cite book|title=Seks dan kekerasan pada zaman kolonial : penelusuran kepustakaan sejarah|url=https://www.worldcat.org/oclc/66526505|publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia|date=2005|location=Jakarta|isbn=9797590712|oclc=66526505|last=Suyono, R. P., 1932-}}</ref> Salah seorang Belanda bernama J.C. Bijkerk menuturkan dalam kisahnya bahwa begitu stasiun ini dibom, distribusi makanan ke Padalarang bagi warga dan tentara KNIL menjadi terganggu.<ref>{{Cite book|title=Selamat berpisah, sampai berjumpa di saat yang lebih baik : dokumenter runtuhnya Hindia Belanda|url=https://www.worldcat.org/oclc/23252268|publisher=Djambatan|date=1988|location=Jakarta|isbn=979428095X|oclc=23252268|last=Bijkerk, J. C., 1928-}}</ref>
 
== Layanan kereta api ==