Sunni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah mengikuti salah satu dari dua tokoh: Abu al-Hasan al-Asy'ari dan Abu Manshur al-Maturidi. Dalam bidang fiqh mengikuti salah satu dari empat madzhab: Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Dalam bidang tasawuf mengikuti salah satu dari dua tokoh: al-Ghazali dan al-Junaidi al-Baghdadi.
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 33:
==== Mazhab Asy'ari dan Maturidi ====
Dua aliran ajaran diikuti oleh mayoritas muslim sunni dan berbeda hanya dalam hal-hal kecil.<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" >{{harvnb|The Royal Islamic Strategic Studies Centre|2013|loc= dalam {{cite book | translator-last1= Boediwardoyo | translator-first1= Satriyo | editor1-last= Yudhi | editor1-first= Esha Rachman | title=500 tokoh muslim 500 tokoh muslim dunia paling berpengaruh saat ini | publisher=PT. Ufuk Publishing House | publication-place=Jakarta | year=2013 | isbn=978-602-7689-52-7 | oclc=960422789 | language=id | ref=harv | p=36 }} }}.</ref> [[Asy'ariyah|Mazhab Asy'ari]] adalah mazhab teologis yang dinisbatkan terhadap pendirinya.<ref name="TIM p=18" >{{cite book | author = Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur | editor1-last= AM | editor1-first= Ahmad Muntaha | title=Khazanah Aswaja | publisher=Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur | publication-place=Surabaya | year=2016 | isbn=978-602-74756-0-1 | p=18 | language=id | ref=harv }}.</ref>, mendapatkan namanya dari para pengikut ulama abad 9 [[Abu al-Hasan al-Asy'ari]] (874-936) dan secara luas diterima diseluruh dunia muslim sunni.<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" /> Mereka percaya bahwa pada akhirnya sifat Allah pada akhirnya diluar jangkauan manusia dan beriman pada wahyu adalah hal utama, meskipun menggunakan akal merupakan hal yang penting.<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" /> [[Maturidi|Mazhab Maturidi]] mendapatkan namanya dari para pengikut ulama abad 9 [[Abu Mansur Al Maturidi|Muhammad Abu Mansur al-Maturidi]] (853-944) dan memiliki banyak pengikut di wilayah yang mengamalkan [[Mazhab Hanafi|fiqih Hanafi]].<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" /> Mereka sedikit lebih mengandalkan akal manusia di banding Mazhab asy'ariyah.<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" /> Al-Maturidiyyah merupakan salah satu bagian Aswaja yang tampil dengan Asy'ariyah.<ref name="TIM p=35" >{{cite book | author = Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur | editor1-last= AM | editor1-first= Ahmad Muntaha | title=Khazanah Aswaja | publisher=Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur | publication-place=Surabaya | year=2016 | isbn=978-602-74756-0-1 | p=35 | language=id | ref=harv }}.</ref> Maturidiyyah dan Asy'ariyah dilahirkan dalam kondisi sosial dan pemikiran yang sama.
 
==== Mazhab Salafi ====
Mazhab ini dikembangkan disekitar ajaran ulama abad 18 [[Muhammad bin Abdul Wahhab|Muhammad ibn abd al-Wahhab]] (1703-1792). [[Salafiyah|Salafi]] memiliki ajaran keyakinan khusus, yang disebabkan oleh cara khusus mereka menafsirkan islam yang membedakan mereka dengan mayoritas kaum sunni seperti penafsiran harafiah al-Quran dan hadits dengan [[skeptisisme]] terhadap peran nalar manusia dalam aqidah ([[teologi]]).<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" />
 
==== Mazhab Mu'tazilah ====
Mazhab ini dikembangkan antara abad 8 dan 10.<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" />
 
Ajaran Mu'tazilah bersandar kuat pada logika, termasuk [[filsafat]] [[Yunani]].<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" /> Walaupun tidak lagi memiliki pengikut yang banyak, sekelompok kecil [[sarjana]] [[kontemporer]] berupaya untuk membangkitkannya.<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" /> Mu'tazilah percaya bahwa Al-Qur'an itu diciptakan ([[Makhluk]]) yang bertentangan dengan keyakinan aswaja bahwa Alqur'an itu abadi dan tidak diciptakan. Selain itu mereka berdalih dengan menggunakan rasionalisme untuk memahami makna mutasyabihat Alqur'an.<ref name="The Royal Islamic Strategic Studies Centre p=36" />
 
== Ideologi ==
Baris 92 ⟶ 84:
:'''Abu Hamid al-Ghazali'''
 
[[Al-Ghazali|Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i]] (lahir di Thus; 1058 M / 450 H – meninggal di Thus; 1111 M / 14 Jumadil Akhir 505 H; umur 52–53 tahun) adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai ''Algazel'' di dunia Barat abad Pertengahan.<ref>Christian D. Von Dehsen (1999). ''Philosophers and Religious Leaders: Volume 2 dari Lives and Legacies''. Greenwood Publishing Group. hlm. 75. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[Istimewa:Sumber buku/978-157-356-152-5|978-157-356-152-5]].</ref><ref>Hermawan (1997). ''Al-Ghazali''. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. vii. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[Istimewa:Sumber buku/979-902-308-4|979-902-308-4]].</ref><ref>Husaini, Adian (2006). ''[http://books.google.co.id/books?id=GU6A9UJs-SoC&lpg=PA9&dq=perang%20salib&pg=PA9#v=onepage&q=perang%20salib&f=false Hegemoni Kristen-Barat dalam studi Islam di perguruan tinggi]. Gema Insani. hlm. 9. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[Istimewa%3ASumber%20buku:Sumber_buku/9795600982|9795600982]].'' ISBN 978-979-560-098-5</ref>
 
Ia berkuniah '''Abu Hamid''' karena salah seorang anaknya bernama Hamid.<sup>[''[[Wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup> Gelar dia '''al-Ghazali ath-Thusi''' berkaitan dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemintal bulu kambing dan tempat kelahirannya yaitu Ghazalah di Bandar Thus, [[Khurasan]], [[Persia]] (kini [[Iran]]). Sedangkan gelar '''asy-Syafi'i''' menunjukkan bahwa dia bermazhab Syafi'i. Ia berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia pernah memegang jabatan sebagai Naib Kanselor di [[Madrasah Nizhamiyah]], pusat pengajian tinggi di Baghdad. Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di Thus. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.{{utama|Al-Ghazali}}<br />