Adinegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
AdrianusFarrell (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 32:
Ia memulai kariernya sebagai wartawan di majalah Caya Hindia, sebagai pembantu tetap. Setiap minggu ia menulis artikel tentang masalah luar negeri di majalah tersebut. Ketika belajar di luar negeri ([[1926]]—[[1930]]), ia nyambi menjadi [[wartawan bebas]] pada [[surat kabar]] ''[[Pewarta Deli]]'' ([[Kota Medan|Medan]]), [[Bintang Timur]], dan [[Panji Pustaka]] ([[Batavia]]).
 
Setelah kembali ke tanah air, Adinegoro memimpin majalah Panji Pustaka pada tahun [[1931]]. Akan tetapi, ia tidak bertahan lama di sana, hanya enam bulan. Sesudah itu, ia memimpin surat kabar Pewarta Deli di Medan ([[1932]]—[[1942]]). Ia juga pernah memimpin Sumatra Shimbun selama dua tahun. Kemudian, bersama [[SupomoSoepomo|Prof. Dr. Supomo]], ia memimpin majalah [[Mimbar Indonesia]] (1948—1950). Selanjutnya, ia memimpin Yayasan Pers Biro Indonesia ([[1951]]). Terakhir, ia bekerja di Kantor Berita Nasional (kemudian menjadi [[LKBN Antara]]). Sampai akhir hayatnya Adinegoro mengabdi di kantor berita tersebut.
 
Ia ikut mendirikan Perguruan Tinggi Jurnalistik di Jakarta dan Fakultas Publisistik dan Jurnalistik [[Universitas Padjadjaran]]. Ia juga pernah menjadi Tjuo Sangi In (semacam Dewan Rakyat) yang dibentuk Jepang ([[1942]]-[[1945]]), anggota Dewan Perancang Nasional, anggota MPRS, Ketua Dewan Komisaris Penerbit [[Gunung Agung]], dan Presiden Komisaris LKBN ''Antara''.{{fact}}