Maria Magdalena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 291:
 
Ada pula klaim bahwa pada abad ke-9 sudah ada frasa-frasa mirip ''apostolorum apostola''. Bab XXVII dari ''Riwayat Maria Magdalena'', yang diklaim sebagai karya tulis [[Rabanus Maurus]] (''ca.'' 780 – 4 Februari 856), diberi judul ''Ubi Magdalenam Christus ad apostolos mittit apostolam'' (Tatkala Kristus mengutus Magdalena selaku seorang rasul kepada para rasul).{{sfn|''De Vita Beatae Mariae Magdalenae''|1878|p=1474B}} Bab yang sama memuat pernyataan bahwa "Maria Magdalena tidak menunda-nunda tugas kerasulannya yang merupakan suatu anugerah kehormatan baginya" (''apostolatus officio quo honorata fuerat fungi non distulit'').{{sfn|''De Vita Beatae Mariae Magdalenae''|1878|p=1475A}} Menurut [[Raymond E. Brown]], Rabanus Maurus berulang kali menyandangkan kata "rasul" pada Maria Magdalena dalam karya tulis ini.{{sfn|Brown|1979|p=190}} Kendati demikian, karya tulis ini sesungguhnya tidak lebih tua dari abad ke-12.{{sfn|Magdalen College Oxford}} Karena kedudukannya sebagai seorang rasul, kendati bukan karena ia adalah salah seorang saksi mata kebangkitan, [[Gereja Katolik]] menghormatinya dengan mendaraskan madah [[Gloria in excelsis Deo|Gloria]] pada hari peringatannya. Maria Magdalena adalah satu-satunya perempuan selain Maria ibunda Yesus yang dihormati dengan cara ini.{{sfn|Brown|1979|p=189–190}} Dalam [[surat gerejawi|surat apostoliknya]] yang bertajuk ''[[Mulieris Dignitatem]]'' ("Martabat Wanita", bagian 67–69) tertanggal 15 Agustus 1988, [[Paus Yohanes Paulus II]] mengulas tentang rangkaian peristiwa Paskah dalam kaitannya dengan perempuan-perempuan yang hadir di kubur Yesus pasca kebangkitannya, pada bagian yang diberi judul 'Saksi-Saksi Pertama Kebangkitan':
{{quote|Kaum perempuanlah ''yang pertama-tama mendatangi kubur''. Merekalah yang pertama-tama mendapatinya sudah kosong. Merekalah yang pertama-tama mendengar kalimat 'Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya' ({{Alkitab|Matius 28:6}}). Merekalah yang pertama-tama merengkuh kakinya ({{Alkitab|Matius 28:9}}). Kaum perempuan jugalah yang pertama-tama dipanggil untuk mewartakan kebenaran ini kepada para rasul ({{Alkitab|Matius 28:1–10}}, {{Alkitab|Lukas 24:–11}}). Injil Yohanes (bdk. {{Alkitab|Markus 16:9}}) menggarisbawahi ''peran khusus Maria Magdalena''. Ia adalah orang pertama yang berjumpa dengan Kristus yang telah bangkit. [...] Karena itulah ia disebut "rasul para rasul". Maria Magdalena adalah saksi mata pertama Kristus yang sudah bangkit, dan oleh karena itu ia juga adalah ''orang pertama yang bersaksi tentang Kristus mendahului para rasul.'' Peristiwa ini seolah menyempurnakan segala sesuatu yang telah dikatakan sebelumnya bahwa Kristus mempercayakan kebenaran ilahi kepada perempuan maupun laki-laki.|Yohanes Paulus II{{sfn|Yohanes Paulus II|1988}}}} Pada tanggal 10 Juni 2016, [[Kongregasi Ibadah Ilahi dan Tata-tertib Sakramen|Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen]] menerbitkan maklumat yang mengubah ibadat peringatan Maria Magdalena dari ibadat [[memorialis|peringatan wajib (''memorialis'')]] menjadi [[Kalender orang kudus|pesta (''festum'')]], sama seperti ibadat peringatan para rasul (selain daripada peringatan Petrus dan Paulus yang peringatannya bertingkat [[solemnitas|Hari Raya (''solemnitas'']]). [[Misa]] maupun [[Ibadat Harian]] tetap menggunakan rumusan yang sama saat peringatan masih bertingkat Peringatan Wajib, tetapi dalam Misa, digunakan prefasi khusus yang memiliki penambahan dengan mengelu-elukan Maria Magdalena sebagai "rasul para rasul".{{sfn|Holy See Press Office|2016}}
 
=== Agama Kristen Protestan ===