Maria Magdalena: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 42:
[[Berkas:Paolo Veronese, The Conversion of Mary Magdalene.jpg|jmpl|upright=1.5|''[[Pertobatan Maria Magdalena]]'' (''[[circa|ca.]]'' 1548) karya [[Paolo Veronese]]. Menurut [[Injil Lukas]] ({{Alkitab|Lukas 8:2}}), Yesus mengusir "tujuh roh jahat" dari dalam diri Maria Magdalena.{{sfn|Casey|2010|pages=192–193}}{{sfn|Ehrman|2006|pages=206–207}}{{sfn|Chilton|2005|pages=25–28}}]]
Keterangan bahwa Maria Magdalena pernah dirasuki tujuh roh jahat diriwayatkan kembali dalam {{Alkitab|Markus 16:9}},{{sfn|Ehrman|2006|page=207}} yakni dalam [[Injil Markus#Bagian penutup Injil Markus|"tambahan pada bagian penutup"]] Injil Markus, yang tidak terdapat dalam naskah-naskah terdahulu. Bagian ini sesungguhnya adalah ayat-ayat yang baru ditambahkan pada abad ke-2, dan mungkin sekali didasarkan pada Injil Lukas.{{sfn|Ehrman|2006|page=207}}{{sfn|May|1977|page=91}} Pada abad pertama, roh jahat diyakini sebagai biang keladi sakit lahiriah maupun batiniah.{{sfn|
Karena Maria Magdalena adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang menyokong pewartaan Yesus dengan kucuran dana, maka dapat disimpulkan bahwa ia tergolong relatif kaya.{{sfn|Casey|2010|page=193}}{{sfn|Ehrman|2006|pages=195, 198}} Tempat-tempat ia dan perempuan-perempuan lainnya disebutkan dalam injil-injil benar-benar menunjukkan bahwa peran serta mereka sangat penting bagi pewartaan Yesus,{{sfn|Casey|2010|pages=192–195}}{{sfn|Ehrman|2006|page=196}}{{sfn|Sanders|1993|pages=124–125}}{{sfn|Haag|2016}} dan kenyataan bahwa nama Maria Magdalena selalu didahulukan bilamana disebut bersama nama-nama sekelompok perempuan dalam ketiga injil sinoptik menunjukkan bahwa ia dihargai sebagai orang yang terpenting di antara mereka.{{sfn|Casey|2010|pages=194–195}}{{sfn|Sanders|1993|page=124}}{{sfn|Ricci|1994|pages=51–161}} Carla Ricci mengemukakan bahwa, di kalangan pengikut Yesus, Maria Magdalena menduduki tempat pertama di antara murid-murid perempuan, sebagaimana Simon Petrus menduduki tempat pertama di antara murid-murid lelaki.{{sfn|Ricci|1994|pages=51–161}} Kenyataan bahwa kaum perempuan memainkan peranan yang sedemikian pentingnya dalam pewartaan Yesus bukanlah suatu perkara yang sungguh-sungguh radikal atau belum pernah terjadi sebelumnya;{{sfn|Ehrman|2006|page=196}}{{sfn|Haag|2016}} prasasti-prasasti semasa dari sebuah rumah ibadat Yahudi di [[Afrodisias]], [[Asia Kecil]], membuktikan bahwa banyak donatur utama rumah ibadat itu adalah kaum perempuan.{{sfn|Ehrman|2006|page=196}} Selain itu, sangat tidak mungkin [[Yesus historis|Yesus dalam sejarah]] pernah mengajarkan kesetaraan penuh antara perempuan dan laki-laki,{{sfn|Ehrman|2006|pages=199–200}}{{sfn|Schaberg|2004|page=84}} malah salah satu kenyataan tersahih dari riwayat hidup Yesus adalah kenyataan bahwa kedua belas murid utamanya dipilih dari antara kaum lelaki.{{sfn|Ehrman|2006|page=200}} Meskipun demikian, pewartaan Yesus memang memberi keleluasaan yang lebih besar kepada kaum perempuan dibanding keleluasaan yang mereka nikmati dalam keseharian masyarakat Yahudi kala itu.{{sfn|Ehrman|2006|pages=195–196}}{{sfn|Haag|2016}} Yesus mengajarkan bahwa di dalam Kerajaan Allah, yang kedatangannya sudah di ambang pintu itu, akan terjadi penjungkirbalikan peranan, dan orang-orang yang tertindas akan ditinggikan ({{Alkitab|Matius 19:30, 20:16}}).{{sfn|Ehrman|2006|pages=196–200}} Menurut Bart D. Ehrman, gagasan ini kemungkinan dapat memikat dan menggugah kaum perempuan pada zaman itu, misalnya saja Maria Magdalena, yang mungkin merasa tertindas oleh [[patriarki|pandangan tradisional mengenai peran gender]] dalam masyarakat.{{sfn|Ehrman|2006|pages=196–205}}
|