Kedokteran hewan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Merapikan artikel |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
== Sejarah ==
Pada masa peradaban kuno, hewan yang paling diperhatikan kesehatannya adalah [[kuda]] karena mereka banyak dimanfaatkan sebagai sarana transportasi dan peperangan (bagian dari pasukan kavaleri). Lama-kelamaan, kesehatan [[sapi]] dan hewan [[ternak]] lainnya mulai diperhatikan.
[[Anjing]] baru mendapatkan fokus pada zaman modern, saat perekonomian dunia mulai tumbuh dan peperangan mulai berhenti, yang kemudian disusul oleh hewan kesayangan lainnya. Saat [[anjing]] dan [[kucing]] telah menjadi kesayangan yang umum dipelihara, beberapa orang kemudian mencoba memelihara hewan eksotis di rumah. Interaksi antara hewan dan manusia telah berlangsung selama ribuan tahun, yang dimulai saat manusia pertama kali bertemu dengan hewan dan berusaha menjinakkan mereka.
{{utama|Domestikasi}}[[Berkas:Egyptian Domesticated Animals.jpg|300px|ka|jmpl|[[Hieroglif Mesir|Hieroglif]] [[Mesir Kuno|Mesir kuno]] yang menggambarkan seseorang yang sedang memerah susu sapi. Hal ini menunjukkan telah terjadi domestikasi pada hewan.]]
Pada awal masa kehidupan, hewan hidup secara liar di habitatnya masing-masing, terpisah dengan manusia. Ilmu sejarah mengajarkan pada kita bahwa pada [[Zaman Batu|zaman batu]], manusia hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Di era ini, hewan-hewan liar diburu oleh manusia untuk dijadikan makanan.
Baris 28 ⟶ 27:
Berbagai spesies hewan pun didomestikasi oleh berbagai peradaban di berbagai belahan bumi. Sejak saat itu, tubuh dan kesehatan hewan mulai diperhatikan. Baik sebagai usaha untuk mengobati penyakit hewan, atau sebagai bahan studi perbandingan dengan tubuh manusia.
[[Berkas:Aristotle Altemps Inv8575.jpg|250px|ka|jmpl|Aristoteles, filsuf Yunani yang juga dikenal sebagai bapak biologi dan zoologi.]]
'''[[Aristoteles]]''' '''([[384 SM]]-[[322 SM]])''', salah satu dari tiga [[Filsafat|filsuf]] terbesar [[Yunani]] [[Yunani Kuno|kuno]], dikenal sebagai bapak kedokteran hewan karena ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian mendalam mengenai hewan. Aristoteles meneliti berbagai jenis hewan, mencatat hal-hal yang ia temukan, dan menuliskan hasil penelitiannya itu dalam berbagai buku-bukunya, yang dijadikan acuan untuk pengembangan ilmu selanjutnya.
Baris 43 ⟶ 42:
Di bawah pemerintahan Asoka, [[Kekaisaran Maurya]] dikenal sebagai “Salah satu dari sedikit pemerintahan di dunia yang memperlakukan hewan sebagai rakyatnya, dengan memberi mereka perlindungan yang sama terhadap manusia”.
Walaupun berbagai buku tentang [[anatomi]], [[fisiologi]], dan [[taksonomi]] hewan telah ditulis dan dipelajari, tetapi usaha untuk menjadikan kedokteran hewan sebagai bidang ilmu formal dan profesi yang legal, baru dimulai sejak abad ke-18. Usaha ini dirintis oleh seorang bangsawan [[Prancis]] yang bernama Bourgelat.▼
[[Berkas:Bourgelat.png|250px|ka|jmpl|Claude Bourgelat, pendiri sekolah kedokteran hewan pertama di dunia.]]
▲Walaupun berbagai buku tentang [[anatomi]], [[fisiologi]], dan [[taksonomi]] hewan telah ditulis dan dipelajari, tetapi usaha untuk menjadikan kedokteran hewan sebagai bidang ilmu formal dan profesi yang legal, baru dimulai sejak abad ke-18. Usaha ini dirintis oleh seorang bangsawan [[Prancis]] yang bernama Bourgelat.
'''Claude Bourgelat ([[1712]]-[[1779]])''' adalah orang yang mendirikan sekolah kedokteran hewan pertama di dunia, yang terletak di [[Lyon]], [[Prancis]]. Bourgelat adalah seorang ahli [[kuda]]. Karena ketertarikan dan pengetahuannya yang mendalam mengenai kuda, ia diangkat menjadi direktur akademi berkuda Lyon. Bourgelat juga belajar tentang metodologi ilmiah untuk melakukan pembedahan, meneliti anatomi kuda. Bekerja sama dengan para dokter bedah di Lyon.
Baris 55 ⟶ 53:
Sang raja lalu mengabulkan permintaannya. Pada tahun [[1761]], Bourgelat diberi sebidang tanah di [[Lyon]] untuk mendirikan sekolah kedokteran hewan dan ia sendiri ditunjuk menjadi direkturnya. Sejak saat itu dimulailah usaha dalam menggali dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan pengobatan penyakit pada hewan domestik yang dimulai dari [[Lyon]], lalu ke Alford (daerah kecil dekat [[Paris]]), dan kemudian menyebar ke kota-kota lain di daratan [[Eropa]], hingga ke seluruh dunia.
==== Tahun 1800-an ====
Pendidikan kedokteran hewan di [[Indonesia]] mempunyai sejarah yang panjang. Program pengembangan peternakan di [[Sejarah Nusantara (1800–1942)|zaman Belanda]] dahulu, terutama ternak besar, memerlukan tenaga-tenaga ahli kesehatan hewan, yang pada masa itu
Melihat keadaan itu pemerintah [[Hindia Belanda]] membuka sebuah sekolah dalam bidang kedokteran hewan di [[Kota Surabaya|Surabaya]] pada tahun [[1861]] dipimpin oleh Dr. J. van der Weide. Siswa yang diterima adalah para ”[[Pribumi-Nusantara|bumiputera]]”
Pendidikan dokter hewan dilanjutkan dalam bentuk lain, yaitu berupa magang pada ”dokter gewan ''gubernemen''” (''gouvernements veearts'' artinya dokter hewan pemerintah). Dalam periode [[1875]]-[[1880]] tercatat ada sembilan pemuda bumiputera yang magang pada tujuh orang dokter hewan ''gubernemen'', delapan orang di antaranya pada tahun 1880 diluluskan sebagai
Meskipun pengetahuan dan kemampuan para dokter hewan bumiputera dinilai sangat memuaskan, tetapi pemerintah dalam hal ini Departemen Kepamongprajaan (''Binnenlands Bestuur'') berpendapat pendidikan dokter hewan perlu diselenggarakan secara intensif. Maka direktur B.B. mengusulkan agar pendidikan dokter hewan ini diselenggarakan seperti halnya pendidikan ”dokter bumiputera” (''inlandsche geneeskundige'') pada [[School tot Opleiding van Indische Artsen|STOVIA]] (
==== Tahun 1900-1945 ====
Kursus ini mulanya ada di bawah pengawasan Dr. Koningsberger, Kepala Kebun Raya dan Museum Zoologi [[Kota Bogor|Bogor]]. Pada tahun [[1908]], Dr. L de Blieck didatangkan dari Belanda untuk memimpin laboratorium veteriner, dan setahun kemudian (1909) dia diserahi pula memimpin kursus.
Pada tahun [[1910]] nama kursus diubah menjadi ”''inlandsche veeartsenschool''” (sekolah dokter hewan bumiputera) dan sebutan kepala sekolahnya menjadi direktur, yang masih tetap dijabat oleh Dr. de Blieck merangkap sebagai kepala labotatorium. Pada tahun [[1914]], nama sekolah itu diubah lagi menjadi ”''Nederlands
Pada awal tahun [[1942]]
==== Tahun 1945-1949 ====
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan]] 17 Agustus [[1945]], Sekolah Dokter Hewan Bogor dibuka kembali dan kemudian dinaikkan statusnya menjadi lembaga pendidikan tinggi dengan nama Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kemakmuran No. 1280a/Per. tanggal 20 September [[1946]]
Pada tahun [[1947]], krisis diplomatik antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda mencapai puncaknya. Tentara Belanda menyerbu
Sementara di Bogor pada bulan Mei [[1948]] pemerintah
==== Tahun 1950-sekarang ====
Pada tanggal 3 Februari [[1950]] secara resmi dibentuk Universitet Indonesia yang meliputi fakultas-fakultas di Jakarta, (hukum, ekonomi, kedokteran, sastra), Bogor (pertanian, kedokteran hewan), dan Bandung (teknik, ilmu pasti dan ilmu alam). Nama ''Faculteit der Diergeneeskunde'' resmi menjadi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitet Indonesia (FKH-UI).
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1955 istilah fakultit (UGM) dan Fakultet (UI) diseragamkan menjadi fakultas. Pada tahun 1960, FKH-UI berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP-UI), kemudian pada tahun 1962 kembali menjadi Fakultas Kedokteran Hewan UI, sedangkan peternakan menjadi Fakultas Peternakan dan Perikanan Laut UI.
Pada 1 September [[1963]] pemerintah membentuk [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB) dengan SK Menteri PTIP No. 91 Tahun 1963. Terdapat lima fakultas yang ditetapkan, yaitu Fakultas Pertanian (berasal dari Jurusan Pertanian Fakultas Pertanian UI), Fakultas Kehutanan (berasal dari Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UI), Fakultas Kedokteran Hewan (berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan UI), Fakultas Peternakan (berasal dari Fakultas Peternakan dan Perikanan Laut UI), dan Fakultas Perikanan (merupakan gabungan Jurusan Perikanan Darat Fakultas Pertanian dan Jurusan Perikanan Laut Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI).
Sementara itu pada [[Universitas Syiah Kuala]] di [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]] pada tahun [[1961]] didirikan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, namun pada perkembangannya aspek peternakannya bergabung dengan Fakultas Pertanian. Pada Tahun [[1969]] Fakultas Peternakan [[Universitas Brawijaya]] [[Kota Malang|Malang]] membuka jurusan Kedokteran Hewan yang diasuh bersama oleh [[Universitas Airlangga]] [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan Pemerintah Daerah [[Jawa Timur]]. Namun jurusan ini tidak dilanjutkan dan Universitas Airlangga mendirikan sendiri Fakultas Kedokteran Hewan pada tahun [[1972]] dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 055/0/1972 tertanggal 25 Maret 1972. Terakhir, [[Universitas Udayana]] di [[Kota Denpasar|Denpasar]], membuka Program Studi Kedokteran Hewan pada tahun [[1983]], yang sebelumnya merupakan Jurusan Kedokteran Hewan, Fakultas Peternakan semenjak [[1979]]. Program ini menginduk langsung kepada rektor sambil menunggu memperoleh status sebagai fakultas. Status sebagai fakultas baru tercapai pada tahun [[1997]].
==
=== Pendidikan ===
Kedokteran hewan merupakan suatu [[profesi]] yang resmi
Jumlah universitas yang memiliki [[fakultas]] atau program studi kedokteran hewan di [[Indonesia]] berjumlah 11 buah. Kesebelas universitas itu adalah:
Baris 103 ⟶ 107:
# [[Universitas Padjadjaran]] ([[Bandung]])
=== Profesi dokter hewan===
{{utama|Dokter hewan}}
Dokter hewan (disebut juga medik veteriner) adalah dokter yang menangani hewan dan penyakit-penyakitnya. Selain bertanggung jawab terhadap kesehatan hewan (keswan), dokter hewan juga berperan dalam [[kesehatan masyarakat veteriner]] (kesmavet) dan meningkatkan [[kesejahteraan hewan]] (kesrawan). Sebagaimana profesi
Berbeda dengan [[dokter]] dan [[dokter gigi]] yang sebagian besar bekerja sebagai praktisi, sebagian dokter hewan memilih untuk berkarya dalam bidang lain selain membuka praktik klinik. Dokter hewan praktisi biasanya lebih memfokuskan diri pada satu kelompok hewan tertentu, seperti hewan kecil atau hewan besar. Kelompok hewan kecil merujuk kepada hewan kesayangan yang dipelihara sebagai hewan hobi, seperti [[anjing]], [[kucing]], dan [[kelinci]]. Sedangkan kelompok hewan besar meliputi ternak seperti [[sapi]], [[kambing]], [[kuda]], dan [[babi]].
Dokter hewan juga banyak bekerja sebagai konsultan ahli (misalnya konsultan [[unggas]] seperti [[ayam]] atau satwa liar seperti [[gajah]]) baik secara mandiri maupun pada perusahaan swasta. Sejumlah dokter hewan juga bekerja pada lembaga penelitian, konservasi hewan, pembibitan, produksi dan reproduksi hewan, serta [[Badan Karantina Pertanian|badan karantina.]]
Di Indonesia, organisasi profesi dokter hewan adalah [[Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia]] (PDHI). Semboyan dokter hewan Indonesia adalah "Manusya mriga satwa sewaka" yang artinya "Mengabdi untuk kesejahteraan manusia melalui dunia hewan".
== Lihat pula ==
* [[Dokter hewan]]
* [[Dokter hewan spesialis]]
* [[Sarjana Kedokteran Hewan]]
* [[Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia]]
* [[Otoritas veteriner]]
* [[Kesehatan masyarakat veteriner]]
* [[Zoonosis]]
== Pranala luar ==
{{Commons|Category:Veterinary Medicine}}
'''Situs web universitas'''
* [http://www.fkh.unsyiah.ac.id/ Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah]
* [http://fkh.ipb.ac.id/ Fakultas Kedokteran Hewan IPB]
* [https://fkh.ugm.ac.id/ Fakultas Kedokteran Hewan UGM]
* [http://fkh.unair.ac.id/new/ Fakultas Kedokteran Hewan Unair]
* [https://fkh.uwks.ac.id/ Fakultas Kedokteran Hewan UWKS]
* [https://fkh.unud.ac.id/ Fakultas Kedokteran Hewan Unud]
* [https://fkh.ub.ac.id/en/ Fakultas Kedokteran Hewan UB]
* [http://fkh-untb.id/ Fakultas Kedokteran Hewan UNTB]
* [https://fkh.undana.ac.id/ Fakultas Kedokteran Hewan Undana]
* [https://med.unhas.ac.id/kedokteranhewan/ Program Studi Kedokteran Hewan Unhas]
* [http://www.unpad.ac.id/fakultas/kedokteran/kedokteran-hewan/ Program Studi Kedokteran Hewan Unpad]
'''Situs web lainnya'''
* {{id}} [
* {{id}} [https://halovet.id/ Halovet]
* {{id}} [http://civas.net/ CIVAS - ''Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies'']
* {{id}} [http://upikke.staff.ipb.ac.id/files/2012/12/SEJARAH-SINGKAT-PENDIDIKAN-KEDOKTERAN-HEWAN-DI-INDONESIA.pdf Sejarah kedokteran hewan di Indonesia]
▲* {{id}} [http://vet-indo.com/ VetIndo - Situs Komunitas Dokter Hewan Indonesia]
* {{en}} [http://vetelib.com VetElib - Forum eBook Kedokteran Hewan]
[[Kategori:Kedokteran hewan| ]]
|