Mihrab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
AWG97 (bicara | kontrib)
k menghapus konten tidak substantif
Baris 1:
{{islam}}
[[Berkas:Mezquita de Cordoba Mihrab.jpg|jmpl|kiri|150px|[[Masjid Kordoba]] Mihrab]]
'''Mihrab''' ([[Bahasa arab]]: محراب) adalah ceruk setengah lingkaran di dinding masjid atau mushalla depan yang menunjukkan arah kiblat; yaitu, arah Ka'bah di Mekah dan karenanya arah yang harus dihadapi umat Islam saat sholat. Dengan demikian dinding tempat mihrab muncul adalah "dinding kiblat". Mihrab juga adalah tempat untuk Imam memimpin sholat berjemaah dalam suatu masjid. Disamping Mihrab biasanya terdapat "[[Mimbar]]", yaitu tempat untuk melakukan ceramah atau khutbah Jumat.
'''Mihrab''' adalah bagian dari bangunan [[masjid]] atau [[mushalla]] yang biasanya digunakan sebagai tempat [[imam]] memimpin [[salat]] berjamaah. Mihrab juga bisa dimaksudkan tempat mendekatkan diri pada Allah SwT (memang berbentuk seperti yang disebutkan di atas/tempat imam memimpin Salat).
 
Kata Mihrab yang terdapat di dalam AL-QUR'ANul Karim diantarannya ialah:
1. Mihrab siti Maryam RA, terdapat dalam surah 19/3/...(lupa...) ayat...
2. Mihrab Nabi Daud AS, terdapat dalam surah 38 ayat 21
3. Mihrab Nabi Sulaiman AS, terdapat dalam surah 34 ayat 13. pada kasus ini Mihrab disebutkan dalam bentuk jama'_"Mahaariib"/Candi-Candi (ruang dalamnya), hal ini diikuti oleh kata Tamatsiil yang berarti patung-patung/relief candi, Jifaani kal jawab yang berarti piring raksasa (maksudnya maqam/tempat duduk-berdiri saat beribadah), dan Quduurirraasiyaat yang bararti Periuk-periuk yang tetap (maksudnya stupa). Perlu dijelaskan disini, maksud dari candi-candi tersebut ialah murni tempat beribadah kepada Allah Swt (bukan aliran Budha), setelah lama termakan waktu, umat-umat yang harusnya menyembah Allah SwT malah mendistorsi sembahannya menjadi yang disembah oleh Budha-Budha sekarang ini, lalu lama-kelamaan menjadi Animisme. Hal ini mirip seperti kaum Kafir Mekkah, pada awalnya Nabi Ibrahim AS & Nabi Ismail AS membangun Ka'bah sebagai Kiblat untuk menyembah Allah SwT, setelah lama termakan waktu, mereka juga mendistorsinya dengan menambahkan patung-patung/berhala-berhala di atasnya/kemusyrikan, hal ini berakhir saat adanya Rosullulloh Muhammad SaW.
 
WALLAHUA'LAM BISHOWAB
{{islam-stub}}