Komando Resor Militer 074: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 120.188.85.64 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Gilang Bayu Rakasiwi
Tag: Pengembalian
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 35:
 
== Sejarah ==
Kelahiran Korem 074/Warastratama tidak dapat dipisahkan dengan sejarah berdirinya Kodam VII/Diponegoro, yang sekaligus merupakan perwujudan nilai-nilai dan semangat proklamasi 1945. Sebagai puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam rangkaian sejarah perjuangan nasional, antara lain : Pemberontakan PKI Madiun, DI/TII, PRRI/PERMESTA dan sebagai puncaknya adalah pemberontakan G.30.S/PKI Tahun 1965. Wilayah Karesidenan Surakarta dipandang sebagai daerah yang amat berpotensi bagi Partai Komunis Indonesia, sehingga digunakan sebagai daerah basis kegiatan, baik dalam rangka menyusun kekuatan, gerakan maupun persembunyian yang strategis karena berdekatan dengan gunung Merbabu dan Merapi. Sehingga diperlukan penanganan secara khusus, untuk itu Pangdam VII/Diponegoro di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Suryo Sumpeno menyusun rencana operasi penumpasan G.30 S/PKI di Jawa Tengah yang diperkuat dengan pasukan R.P.K.A.D.
 
Operasi penumpasan G.30.S/PKI bersama pasukan R.P.K.A.D kemudian diteruskan oleh satuan tempur Brigif – 4 Dewaratna, di bawah pimpinan Kolonel Yasir Hadibroto, yang akhirnya mengemban tugas sebagai komandan Pekuper (pelaksana kuasa perang) daerah Eks Karesidenan Surakarta. Peristiwa nasional itulah yang melatarbelakangi berdirinya Korem 074/Warastratama sebagai bagian kesatuan di bawah Kodam VII/Diponegoro yang daerah komandonya meliputi wilayah Karesidenan Surakarta yang dahulunya menjadi satu dengan wilayah Korem 072/Pamungkas yang berkedudukan di Yogyakarta.