Demokrasi: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
TETAP BERAGAMA! . Orang beragama percaya adanya setan penambah galau, Tuhan pelenyap galau. Mengurangi galau bisa pakai cara berdoa (GRATIS!), curhat (GRATIS!), ingat/cari orang senasib (GRATIS!). Bisa juga pakai cara dunia (BELI!) . Orang MEMILIH gaya hidup mewah, dunia, ketagihan, sana kerja lebih keras buat memenuhi kebutuhan itu. Jangan terlalu gampangan mengkambinghitamkan sesuatu, diri sendiri, orang lain, agama  dan tokoh agama. . TETAP BERAGAMA!
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
TETAP BERAGAMA!
{{about||pemakaian kata "demokrasi" untuk menyebut sistem yang melibatkan pemilu multipartai, pemerintahan perwakilan, dan kebebasan berbicara|Demokrasi liberal|kegunaan lain}}
.
[[Berkas:Election MG 3455.JPG|jmpl|ka|350px|Seorang wanita memasukkan surat suara pada putaran kedua pemilu presiden Prancis tahun 2007.]]
Orang beragama percaya adanya setan penambah galau, Tuhan pelenyap galau. Mengurangi galau bisa pakai cara berdoa (GRATIS!), curhat (GRATIS!), ingat/cari orang senasib (GRATIS!). Bisa juga pakai cara dunia (BELI!)
{{Politik}}
.
'''Demokrasi''' adalah [[bentuk pemerintahan]] di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan [[hukum]]. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik [[kebebasan politik]] secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.<ref>Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian, ''Mencintai Bangsa dan Negara Pegangan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia'', (Bogor: PT. Sarana Komunikasi Utama, 2008), ''hlm''. 44.</ref>
Orang MEMILIH gaya hidup mewah, dunia, ketagihan, sana kerja lebih keras buat memenuhi kebutuhan itu. Jangan terlalu gampangan mengkambinghitamkan sesuatu, diri sendiri, orang lain, agama  dan tokoh agama.
 
.
Kata ini berasal dari [[bahasa Yunani Kuno|bahasa Yunani]] {{lang|grc|δημοκρατία}} (''{{lang|grc-Latn|dēmokratía}}'') "kekuasaan rakyat",<ref>[http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0058%3Aentry%3Ddhmokrati%2Fa δημοκρατία] in Henry George Liddell, Robert Scott, "A Greek-English Lexicon", at Perseus</ref> yang terbentuk dari δῆμος (''dêmos'') "rakyat" dan κράτος (''kratos'') "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut [[sistem politik]] [[negara-kota Yunani]], salah satunya [[Athena Klasik|Athena]]; kata ini merupakan antonim dari [[:wikt:ἀριστοκρατία|ἀριστοκρατία]] (''aristocratie'') "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.<ref>Wilson, N. G. (2006). ''Encyclopedia of ancient Greece''. New York: Routledge. p. 511. ISBN 0-415-97334-1.</ref> Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata demokrasi (''democracy'') sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari [[bahasa Prancis Pertengahan]] dan [[bahasa Latin Pertengahan|Latin Pertengahan]] lama. Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam hidup bernegara antara abad ke IV SM sampai dengan abad ke VI SM. Demokrasi yang dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung (''direct democracy)'', artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga negara.<ref>Nur Sayid Santoso Kristeva, ''Manifesto Wacana Kiri'', (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), ''hlm.'' 74.</ref>
TETAP BERAGAMA!
 
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti [[monarki]], atau sekelompok kecil, seperti [[oligarki]]. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini<ref>{{cite book|last=Barker|first=Ernest|title=The Political Thought of Plato and Aristotle|year=1906|publisher=G. P. Putnam's Sons|location=Chapter VII, Section 2|url=http://books.google.com/books?id=1HUrAAAAYAAJ}}</ref> sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. [[Karl Popper]] mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan [[kediktatoran]] atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan [[revolusi]].<ref>Jarvie, 2006, pp.&nbsp;218–9</ref>
 
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah [[demokrasi langsung]], yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut [[demokrasi perwakilan]]. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada [[Abad Pertengahan Eropa]], [[Era Pencerahan]], dan [[Revolusi Amerika Serikat]] dan [[Revolusi Prancis|Prancis]].<ref>"[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/157129/democracy Democracy]". Encyclopædia Britannica.</ref>
 
{{TOC limit|3}}
 
== Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli ==