Elfa Secioria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
LaninBot (bicara | kontrib)
k karir → karier
Baris 36:
Beranjak dewasa, sejumlah besar prestasi pun pernah ditorehkan Elfa. Pada tahun 1982 ia menyabet piala sebagai Pengaransir Terbaik pada ASEAN Song Festival di Bangkok,. Di tahun 1984, pada acara yang sama di Manila, ia kembali meraih penghargaan untuk The Best Arranger and the Best Song lewat Lagu yang ia tampilkan berjudul Detik tak Bertepi, yang dinyanyikan oleh Christine Panjaitan. Di festival tersebut makalah yang berjudul ''Saluang, Pupuit, Talempong, Gandang (Minangkabau) Indonesia'' yang ia buat juga memperoleh pujian dari para peserta lain.
 
Pada festival Golden Kite di Malaysia tahun 1984, Elfa kembali menyabet penghargaan sebagai The Best Performer dengan lagu Kugapai Hari Esok yang dinyanyikan oleh Harvey Malaiholo. Selama karirnyakariernya, Elfa sudah 14 kali menjadi pengaransir orkes Telerama dan Candra Kirana di TVRI.
 
Pengalaman berkesan buat Elfa, yakni ketika ia menjadi konduktor pada orkes simfoni Yamaha di Budokan Hall, Tokyo saat berlangsung acara World Popular Song Festival pada tahun 1982. Seusai pentas ia dan grupnya dihujani tepuk tangan yang membahana yang membuatnya ‘merinding’. Pengalaman lain yang juga berkesan adalah sewaktu ia harus menyelesaikan 17 aransemen musik selama tujuh jam di dalam pesawat pada tahun 1983. Semuanya diselesaikannya dengan baik.