Pagaruyung, Tanjung Emas, Tanah Datar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Ginga 32 (bicara | kontrib)
Baris 15:
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1803-1804, sekelompok haji asal Minangkabau pulang ke negerinya. Mereka terkesan oleh penaklukkan Mekkah yang terjadi awal 1803 oleh kalangan [[Wahhabi]], dan ingin mengubah masyarakat Minangkabau lewat kekerasan. Mereka disebut [[Padri]] dan mengecam kebiasaan orang Minang seperti judi, sabung ayam, candu, minuman keras, tembakau dan sirih, dan juga [[adat Minangkabau]] yang bersifat [[matrilinear]] dan [[matrilokal]]. Cara kekerasan ini menimbulkan perang saudara dalam masyarakat Minang. Tahun [[1815]], keluarga kerajaan [[Pagarruyung]] dibantai oleh kalangan [[Padri]].
 
Tahun 1819, Belanda balik ke Padang setelah Inggris meninggalkannya. Kalangan keluarga kerajaan yang masih hidup dan para penghulu (kepala adat) minta bantuan Belanda untuk menghadapi kekerasan Padri. Pada Februari 1821 mereka menandatangani suatu perjanjian di mana mereka menyerahkan kepada Belanda kedaulatan atas tanah Minang. Tidak lama kemudian, Belanda menyerang Padri. Mulailah [[Perang Padri]], yang berlangsung sampai tahun 1838.