Partai Sosialis Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 43:
Ideologi dan filosofi PSI didasarkan pada [[Fabianisme]] dengan unsur-unsur analisis sosial Marxis. Ketika mengadopsi posisi ideologis, PSI berbicara tentang tujuan sosialisme, menggunakan bahasa Marxis. Namun, di lain waktu, para pemimpinnya menekankan bahwa mereka memiliki Marxisme sebagai metode analisis sosial daripada panduan untuk bertindak. Dan kenyataannya, orientasi kebijakan mereka lebih banyak mengandung Fabianisme ketimbang [[Marxisme]]. Penekanannya adalah pada modernisasi, pembangunan ekonomi, dan perencanaan dan organisasi yang rasional.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=VAH0W9uxoqoC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q=socialist%20Party&f=false|title=The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia|last=Feith|first=Herbert|date=|publisher=Equinox Publishing|year=2007|isbn=9793780452|location=Jakarta|pages=129-130|language=en}}</ref>
 
Dalam pasal 1 (asas-tujuan) Peraturan Dasar PSI tertera: "PSI berdasarkan paham [[sosialisme]] yang disandarkan pada ajaran ilmu pengetahuan [[Karl Marx]] dan [[Friedrich Engels]] untuk menuju masyarakat sosialis yang berdasarkan kerakyatan".<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=a_uaI-Au4I4C&pg=PA20&dq=partai+sosialis+indonesia&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjDi-qVoo7WAhXLQo8KHXjCChwQ6AEISjAH#v=onepage&q=partai%20sosialis%20indonesia&f=false|title=Kronik Revolusi Indonesia Jilid IV (1948)|last=Toer|first=Pramoedya Ananta|last2=Toer|first2=Koesalah Soebagyo|last3=Kamil|first3=Ediati|date=|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)|year=2003|isbn=9789799023889|location=Jakarta|pages=20|language=id}} </ref> Dalam buku yang dikeluarkan Sekretariat Dewan Partai Sosialis Indonesia tahun 1948, menyebut asas-tujuan partai sebagai berikut; "PSI berdasarkan paham [[sosialisme]] yang disandarkan pada ajaran ilmu pengetahuan [[Karl Marx]] dan [[Friedrich Engels]], yang mengakui perjuangan kelas sebagai suatu kenyataan dan kejadiaan sepanjang ilmu hukum kemajuan dalam masyarakat kapitalis. PSI menuju masyarakat sosialis".<ref>Sekretariat Dewan Partai Sosialis Indonesia. (1948). ''Partai Sosialis Indonesia: Azas-Tudjuan, Peraturan Dasar, Garis Perdjuangan Partai, Keanggautaan, Pedoman Anggauta''. hlm. 1</ref><ref>Kementerian Penerangan Republik Indonesia. (1951). ''Kepartaian di Indonesia'' (Seri Pepora). hlm. 299. http://repositori.dpr.go.id/41/1/KEPARTAIAN%20DI%20INDONESIA.pdf</ref> Partai ini menentang sistem [[diktatur proletariat]] yang diterapkan di [[Uni Soviet]] dan negara-negara sosialis lainnya. [[Sutan Syahrir|Sjahrir]] menggagas sebuah ideologi yang dipikirkannya dan dianutnya yang sangat cocok untuk dasar pembangunan di Indonesia, yang dinamakan "Sosialisme-Demokrasi", lebih sering menggunakan istilah "Sosialisme-Kerakyatan". PSI menerima sosialisme kerakyatan yang digagas oleh Sjahrir dalam kongres pertama di Bandung pada 12-17 Februari 1952. Dalam dasar-dasar dan pandangan politik partai dijelaskan: "Sosialisme yang dimaksud adalah sosialisme yang berdasarkan atas kerakyatan, yaitu sosialisme yang menjunjung tinggi derajat kemanusiaan, dengan mengakui dan menjunjung persamaan derajat tiap manusia orang seorang. Penghargaan pada pribadi orang seorang dinyatakan pada penghargaan serta perlakuan pribadi orang seorang di dalam pikiran, serta di dalam pelaksanaan sosialisme....Sosialisme semestinya tidaklah lain daripada penyempurnaan dari segala cita-cita kerakyatan, yaitu kemerdekaan serta kedewasaan kemanusiaan yang sebenarnya".<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=h3iRh13znRUC&printsec=frontcover&dq=rosihan+anwar&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjr58qJpfneAhUSb30KHb2fA2Y4ChDoAQgxMAI#v=onepage&q=sosialisme%20&f=false|title=Sutan Sjahrir, True Democrat, Fighter for Humanity, 1909-1966|last=Anwar|first=Rosihan|date=|publisher=Penerbit Buku Kompas|year=2010|isbn=9789797094683|location=Jakarta|pages=115|language=id}}</ref><ref name="Ensiklopedi Umum">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=BJrFsQ0SwzgC&pg=PA800&dq=kongres+partai+sosialis+indonesia&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjWhJaj1pTWAhWJ6Y8KHUYnAdsQ6AEINDAC#v=onepage&q=kongres%20partai%20sosialis%20indonesia&f=false|title=Ensiklopedi Umum|date=1973|publisher=Kanisius|isbn=9789794135228|language=id}} hlm. 800</ref><ref>Pamflet Sekretariat Partai Sosialis Indonesia. (1960). ''Sosialisme''. hlm. 3</ref>
 
== Tokoh ==
Baris 93:
Setelah pembubaran [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) dan kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada tahun 1950 (terhitung sejak Maret 1951) partai ini memiliki 17 kursi (7,3% kursi parlemen) dari 232 kursi<ref>Ada beberapa sumber yang mengatakan 15 kursi dari 236 kursi.</ref> di [[Dewan Perwakilan Rakyat Sementara]] (DPRS).<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=uk-Edtb-m6kC&printsec=frontcover&dq=ricklefs&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjrvKv5ocrZAhVF7WMKHUMjADEQ6AEIMDAB#v=onepage&q=ricklefs&f=false|title=Sejarah Indonesia Modern 1200–2008|last=Ricklefs|first=M. C.|date=2008|publisher=PT. Serambi Ilmu Semesta|year=|isbn=9791600120|location=Jakarta|pages=503|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=VAH0W9uxoqoC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false|title=The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia|last=Feith|first=Herbert|date=|publisher=Equinox Publishing|year=2007|isbn=9793780452|location=Jakarta|pages=128|language=en}}</ref> Pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan Umum 1955]] PSI berada pada peringkat delapan dengan hanya memenangkan 2% suara dengan memperoleh lima kursi (1,9% kursi parlemen) di [[DPR]]<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=uk-Edtb-m6kC&printsec=frontcover&dq=ricklefs&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjrvKv5ocrZAhVF7WMKHUMjADEQ6AEIMDAB#v=onepage&q=ricklefs&f=false|title=Sejarah Indonesia Modern 1200–2008|last=Ricklefs|first=M. C.|date=2008|publisher=PT. Serambi Ilmu Semesta|year=|isbn=9791600120|location=Jakarta|pages=520|language=id}}</ref><ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=SawyrExg75cC&pg=PA328&dq=sjahrir+prri+permesta&hl=de&sig=Xvy1bC5SNiHKfMUICFLRmJqF2Lw&redir_esc=y#v=onepage&q=sjahrir%20prri%20permesta&f=false|title=Historical Dictionary of Indonesia|last=Cribb|first=Robert|last2=Kahin|first2=Audrey|date=2004|publisher=Scarecrow Press, Inc|year=|isbn=9780810849358|location=Lanham, Maryland|pages=328|language=en}}</ref><ref>Alfian. 1975, ''Hasil Pemilihan Umum untuk Dewan Perwakilan Rakyat,'' Jakarta: LEKNAS LIPI, hlm. 9</ref> Sedangkan untuk pemilihan anggota Konstituante (lembaga yang dibentuk untuk menyusun konstitusi pengganti UUDS 1950) yang diikuti 35 peserta dari partai dan perorangan/independen pada 15 Desember 1955, PSI hanya memperoleh sepuluh kursi (1,84% kursi parlemen) dari 514 kursi Konstituante. Dalam kampanye [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilihan Umum 1955]], PSI menyandingkan lambang bintang-nya dengan gambar lain menyesuaikan dengan ciri khas masing-masing daerah, misalnya [[Ganesa|Ganesha]] untuk wilayah Bali (seperti dalam foto), lalu [[Mandau]] untuk wilayah Kalimantan.<ref>Almenak "Waspada" 1955: Gatining Pantjasila Mawahju Buwana. (1954). Yogyakarta-Jakarta: Jajasan Penerbitan "Pesat". untuk contoh gambar lihat; http://koleksibarangdjadoel.blogspot.com/2012/10/almenak-waspada-1955.html</ref><ref>https://kpud-cilacapkab.go.id/assets/data_web/data_pemilu/pileg/1955/TANDA_GAMBAR_PARTAI_POLITIK_DAN_PERORANGAN_PESERTA_PEMILU_1955.pdf</ref> Penyumbang suara terbesar PSI adalah Bali, yakni 226.453 suara.<ref>{{Cite news|url=https://twitter.com/potretlawas/status/994218339525320704|title=Potret Lawas on Twitter|newspaper=Twitter|language=id|access-date=2018-09-02}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=0zx3DAAAQBAJ&pg=PT398&dq=partai+sosialis+indonesia+bali&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjZyfb_hZzdAhVMRY8KHVLrCTwQ6AEIMjAC#v=onepage&q=partai%20sosialis%20indonesia%20bali&f=false|title=Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional: Bagian II Konflik Lokal|last=Abdullah|first=Taufik|last2=Abdurrachman|first2=Sukri|last3=Gunawan|first3=Restu|date=2012|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|year=2012|isbn=9789794618028|location=Jakarta|pages=368|language=id}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=DLvrCgAAQBAJ&pg=PA69&dq=psi+dibubarkan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi6i4eWhpzdAhXLso8KHSkLADAQ6AEIODAD#v=onepage&q=psi%20dibubarkan&f=false|title=Sejarah Kota Denpasar 1945-1979|last=Agung|first=A. A. Gde Putra|last2=Parimartha|first2=I. Gde|last3=Budharta|first3=Ida Bagus Gde|last4=Rama|first4=Ida Bagus|date=|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional|year=1986|isbn=|location=Jakarta|pages=69 dan 132 (pada lampiran 2)|language=id}}</ref> Pada tanggal 20 Maret 1956; saat hasil pembentukan [[kabinet Ali Sastroamidjojo II]] (berdasarkan hasil Pemilu 1955) diumumkan, PSI tidak mendapatkan satu kursi di kabinet baru tersebut.
 
PSI mengadakan kongres partai pertamanya di [[Kota Bandung|Bandung]] pada tanggal 12-17 Februari 1952. Hanya tiga bulan sebelum pemilihan umum, PSI menggelar kongres kedua di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], tepatnya pada bulan Juni 1955.<ref>Wijono. ''The General Elections in Indonesia and the Partai Sosialis Indonesia'', in ''Socialist Asia'', Vol IV, November 1955/February 1956, Nos. 3-4. hlm. 13</ref> Kongres yang di kemudian hari disebut Syahrir dalam sebuah artikel sebagai ajang tamasya dan pesta bagi para peserta.<ref>Tim Buku TEMPO. {{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=-kWD3BfruRMC&pg=PA110&dq=kongres+partai+sosialis+indonesia&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjWhJaj1pTWAhWJ6Y8KHUYnAdsQ6AEIOTAD#v=onepage&q=kongres%20partai%20sosialis%20indonesia&f=false|title=Sjahrir: Peran Besar Bung Kecil|last=|first=|date=|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)|year=2010|isbn=9789799102683|location=Jakarta|pages=110|language=id}} </ref> Dalam kongres pertama pada tahun 1952 tersebut, PSI hanya memiliki 3.049 anggota tetap dan 14.480 calon anggota. Ketika kongres kedua pada Juni 1955, anggota PSI bertambah menjadi 50.000 orang.<ref>Tim Buku TEMPO. {{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=-kWD3BfruRMC&printsec=frontcover&dq=sjahrir&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjGhOqcm8bZAhXBs48KHT1HDkoQ6AEIKDAA#v=onepage&q=kongres%20kedua&f=false|title=Sjahrir: Peran Besar Bung Kecil|last=|first=|date=|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)|year=2010|isbn=9789799102683|location=Jakarta|pages=53|language=id}}</ref> Dalam pamflet kecil yang diterbitkan Sekretariat Partai Sosialis Indonesia yang berjudul ''Sosialisme'' (1960), tercatat ada 250.000 orang anggota dengan jumlah cabang sebanyak 1.057 yang tersebar di 22 Daswati<ref>Singkatan dari Daerah Swatantra Tingkat I. </ref> I (provinsi) dan 185 Daswati II (kabupaten/kota) di Indonesia pada catatan akhir tahun 1959.<ref>Pamflet Sekretariat Partai Sosialis Indonesia. (1960). ''Sosialisme''. hlm. 6-10</ref>
[[Berkas:Lambang Partai Sosialis Indonesia .jpg|jmpl|al=|Berbagai lambang Partai Sosialis Indonesia sesuai dengan ciri khas daerah pemilihan dalam lembar surat suara. Sumber: Almenak "Waspada" 1955: Gatining Pantjasila Mawahju Buwana. (1954). Yogyakarta-Jakarta: Jajasan Penerbitan "Pesat", hal 243-244.]]