Suku Bali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 39:
 
Para pendeta dari [[India]] yang berkelana di [[Nusantara]] memperkenalkan sastra Hindu-Buddha kepada suku Bali berabad-abad yang lalu. Masyarakat menerimanya dan mengkombinasikannya dengan [[mitologi Bali|mitologi pra-Hindu]] yang diyakini mereka.<ref>Steve Lansing, ''Three Worlds of Bali''. Praeger, 1983.</ref> Suku Bali yang telah ada sebelum gelombang migrasi ketiga, dikenal sebagai [[Suku Bali Aga|Bali Aga]], sebagian besar menganut agama berbeda dari suku Bali pada umumnya. Mereka mempertahankan tradisi [[animisme]].
 
Eksistensi kepercayaan suku Bali tak lepas dari campur tangan serta dukungan pemerintah Belanda, beberapa ''naturalist'', elit Bali dan masyarakat negeri Belanda. Pemerintah kolonial melarang misionaris beroperasi di Bali pada 1881. Pada 1924, misi Katolik Roma ke Bali ditolak elite Bali dan pegawai kolonial mendukung hal itu. Selain itu, misionaris Protestan Belanda yang mau masuk ke Bali pada 1931 juga ditentang.<ref>{{citation |url=https://tirto.id/sejarah-hindu-bali-upaya-menuntut-pengakuan-dari-negara-diDD |title=Sejarah Hindu Bali: Upaya Menuntut Pengakuan dari Negara |author=Hussein Abdulsalam |created=9 Maret 2019 |access-date=16 Juni 2019}}</ref>
 
== Tata cara penamaan ==