Rais Yatim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 24:
== Asal usul ==
 
Rais lahir dari pasangan orang tua asal [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], Mohammad Yatim alias Jatin bin Tahir gelar Pandeka Takue (ayah) dan Siandam (ibu). Ayahnya seorang pedagang yang berasal dari [[Palupuh, Agam]], [[Sumatra Barat]]. Pada tahun 1920-an, ayahnya pergi merantau ke [[Klang]] dan terus ke Gagu. Sedangkan Siandam ibunya, berasal dari Kampung Sipisang, Palupuh, Agam. Ketika berumur belasan ibunya pergi merantau ke Sungai Serai, kemudian Kampung Katub, Lenggeng dan akhirnya di Jelebu. Rais bersaudara tiga orang : Naam (lahir 1927 tinggal di Kampung Mengkan), Suri (lahir 1932 dan meninggal pada tahun 1989 ketika berumur 60 tahun), dan Atan (lahir 1936 tinggal di Kampung Gagu).
 
== Pendidikan dan karier ==
Baris 36:
Pada bulan Juni 2007, Rais dinominasikan sebagai calon untuk jabatan Sekretaris Jenderal Persemakmuran, setelah masa Don McKinnon yang berakhir pada Maret 2008. Namun, ia kena cekal pada tanggal 26 Juli, sehingga membatasi dia dari berpergian ke luar negeri untuk melobi pencalonannya.<ref>{{cite web |url=http://diplomacymonitor.com/STU/dm.nsf/dn/dnEAD194B9CF224CED85257326002FE655 |title=Rais Withdraws From Commonwealth Sec-Gen Race (mirrored)|accessdate=2007-08-21 |author= |date=2007-07-28 |publisher=Bernama/Diplomacy Monitor }}</ref>
 
Ketika menjadi Menteri Informasi, Komunikasi dan Kebudayaan, sikapnya telah banyak dikritik sebagai orang yang sombong. Salah satu contoh dari sikapnya diunggah di YouTube.<ref>{{cite web |url=http://www.youtube.com/watch?v=Ts_87zEZFqk&feature=player_embedded |title=Rais Yatim - I have changed my MODE|accessdate=2009-12-15 |author= |date=2009-12-15 |publisher=}}</ref> Menurut Harian The Star : "Menteri Informasi, Komunikasi dan Kebudayaan bertindak dengan cara yang sangat kasar untuk wartawan dari harian nasional".
 
Pada tanggal 17 Januari 2010, sebagai Menteri Penerangan, ia memperingatkan Malaysia untuk waspada terhadap Internet seperti yang diperkenalkan oleh Barat. Ia berkata: "Kami tidak mengatakan mereka tidak dapat menggunakan Facebook atau Twitter, tetapi bila menggunakan fasilitas tersebut, mereka harus memelihara nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam, Budha atau Kristen untuk mempertahankan budaya kita". Berbeda dengan media arus utama yang dikontrol ketat oleh pemerintah Malaysia, internet dan blogosphere telah memungkinkan berbagai kritik terhadap itu.<ref>{{cite web |url=http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5j0k438LEy-UBcFtx1ddY86lxI3OQ |title='Beware Internet use', Malaysia warns|accessdate=2010-01-19|archiveurl=http://web.archive.org/web/20100121050028/http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5j0k438LEy-UBcFtx1ddY86lxI3OQ|archivedate=2010-01-21}}</ref>