Perak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 212:
Produksi utama logam ini sebagai produk sampingan dari pemurnian [[elektrolisis|elektrolit]] tembaga, emas, nikel, dan penyulingan seng, dan dengan aplikasi [[proses Parkes]] logam timah yang diperoleh dari bijih timah yang mengandung sejumlah kecil perak. Perak kelas komersial yang baik memiliki kemurnian setidaknya 99,9%, dan tersedia juga kemurnian yang lebih besar dari 99,999%. Pada tahun 2014, Meksiko adalah produsen utama perak (5.000 [[ton]] atau 18,7% dari total produksi dunia 26.800 T), diikuti oleh China (4.060 T) dan Peru (3.780 T).<ref>{{cite web|url=http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/silver/|title=USGS Minerals Information: Silver|author=Henry E. Hilliard|publisher=}}</ref>
 
Dengan produksi konstan sebesar 278,78 ribu kilogram, maka cadangan perak di [[Indonesia]] masih dapat dieksploitasi hingga lebih dari 50 tahun lagi. Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen perak terbesar dunia yang menyediakan 0,93% dari total produksi perak dunia. Sebagai produk sampingan dari penambangan emas, maka daerah penambangan emas pun menjadi sentra produksi perak di Indonesia. Beberapa daerah penghasil tersebut antara lain : [[Kabupaten Bengkalis|Bengkalis]] (Sumatra), [[Bolaang Mongondow (disambiguasi)|Bolaang Mangondow]] ([[Sulawesi Utara]]); [[Cikotok, Cibeber, Lebak|Cikotok]] ([[Jawa Barat]]); [[Logas Tanah Darat, Kuantan Singingi|Logas]] ([[Riau]]); [[Meulaboh]] ([[Aceh]]); [[Kabupaten Rejang Lebong|Rejang Lebong]] ([[Bengkulu]]). Selain itu perak juga terdapat di [[Lampung]], [[Jambi]], [[Kalimantan Barat]], [[Papua]], [[Kalimantan Timur]], [[Sumatra Utara]] (Martabe).<ref name=":0" />
 
== Harga ==